Inilah Penjegal-penjegal Jokowi?


Walaupun Joko Widodo alias Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta hingga lima tahun ke depan, tetapi sebagian rakyat Indonesia dan juga sebagian orang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sangat menggebu-gebu untuk men-capres-kan Wong Solo itu sehingga bisa ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Bahkan sebagian dari mereka sangat yakin Jokowi akan menang, artinya Jokowi jadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019.

Nah, melihat populernya Jokowi itulah beberapa jagoan parpol seteru PDI-P sudah memberikan sinyal perlawanan. Misalnya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang jelas-jelas menentang pencapresan Jokowi, artinya Jokowi fokus saja memimpin Jakarta sampai kelar masa jabatannya. Sedangkan partai politik seteru lainnya malah berusaha mem-plot Jokowi hanya sebagai calon wakil presiden. Heladalahhh…..wong Jokowi unggul di nyaris seluruh survey kok malah diposisikan sebagai nomor dua. Ya Jokowi Lovers nggak mau lah yaoww….!!!

Sebagian kecil internal PDI-P sendiri pun ada yang menghendaki Jokowi untuk berkonsentrasi memimpin Jakarta Baru sebagaimana dikumandangkannya bersama Ahok.

Deklarasi calon presiden sebelum Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 menjadi keharusan agar rakyat memilih parpol hingga bisa mencapai Parlimentary Treshold 20%. Dengan PT 20% maka parpol bisa mengajukan capres sendiri. Namun bila kurang maka harus menggandeng parpol lain sehingga minimal total 20%.

Namun deklarasi yang terburu-buru pun tidaklah selalu baik, contohnya ada beberapa nama yang sudah muncul jadi calon presiden malah tidak populer, bahkan jeblok.

Belajar dari pengalaman deklarasi yang terburu-buru yang gagal itulah serta prestasi Jokowi yang belum tampak di Jakarta, maka PDI-P memilih untuk tidak mendeklarasikan calon presiden. Menurut berita terbaru dari Kompas Petang (Kompas TV) ini, PDI-P memilih untuk membuat kriteria calon presiden yang terdiri dari 17 poin itu mengarah kepada Jokowi. Megawati sendiri tidak mau maju lagi sebagai calon presiden. Bila PDI-P tetap mem-plot Jokowi jadi calon presiden, maka parpol lain tentunya akan berusaha menjegal Jokowi.

Kemungkinan ada beberapa penjegal yang bisa dituliskan di sini, yaitu di antaranya.

*) Poros Tengah

Partai politik seperti Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa akan membentuk poros tengah untuk membendung Jokowi. Walhasil, mereka harus memiliki jagoan untuk dapat memenangkan laga Pilpres 2014. Namun dari nama-nama yang beredar, jagoan mereka tidaklah bertaji. Bahkan secara eksplisit mayoritas parpol PT belum mengajukan nama cal on presiden. Mereka masih wait and see?

Oleh karenanya, Poros Tengah harus memilih option di bawah ini.

*)  Poros Tengah plus Gerindra

Namun posisi jagoan Gerindra harus berada di depan alias calon presiden. Karena jagoan PT tidak tampak bertaji itu, maka jagoan Gerindra, yakni Prabowo Subianto-yang dalam berbagai survey berada di atas meskipun beberapa kali di bawah Jokowi-harus jadi calon presiden. Sedangkan jagoan PT harus merelakan jadi calon wakil presiden.

Koalisi PT plus Gerindra sangat mungkin memenuhi kuota PT 20%. Dan, PKS sebagai bagian dari PT pun pernah memberi tempat terhormat bagi Soeharto sehingga bisa dikatakan akurlah dengan Prabowo yang pernah dikenal sebagai “anak emas” The Smiling General.

Apalagi kini banyak ditemui rakyat kecil menginginkan zaman kembali sebagaimana pada zaman dipimpin Jenderal Soeharto. Oleh karenanya banyak dijumpai kata-kata “Piye kabare? Isih penak jamanku to, Le?”.

Bila PT plus Gerindra bisa akur untuk menjagokan Prabowo-A maka bisa jadi lawan berat bagi PDI-P yang sangat mungkin mengajukan Jokowi-B. A adalah jagoan cawapres dari parpol PT. B adalah jagoan cawapres dari PDI-P.

Prabowo sangat mungkin tidak mau dijadikan cawapres dari Jokowi atau jagoan PDI-P lainnya. Walaupun sangat mungkin PDI-P tidak mengajukan pasangangan capres-cawapres dari internal sendiri alias PDI-P butuh pula partner dari parpol lain. Siapakah itu? Entahlah…..

*) Partai Demokrat

PD belum menyelesaikan konvensi capres meskipun ada 11 nama yang sudah dikantongi PD. Dari nama-nama itu sama halnya dengan PT, 11 nama itu tidak bertaji, meskipun 11 nama sudah lebih dikenal dari pada jagoan PT.

Hal krusial tentu saja selain capres PD juga cawapres untuk dapat menjegal Jokowi dan sekaligus Prabowo-A. Mungkin juga PD akan menggandeng Ketum PAN yakni Hatta Rajasa sebagai cawapres. Namun apakah Hatta Rajasa dan PAN mau?

*) Partai Nasdem

Walaupun partai politik ini baru mengikuti pemilihan legislatif tahun depan (2014), tetapi Nasdem sangat serius untuk meraih PT 20%. Bahkan Nasdem sekaligus sangat ingin bisa memenangi laga Pilpres 2014 sehingga bisa merealisasikan jargonya: Restorasi Indonesia.

Jagoan Nasdem siapa lagi kalau bukan sangat Ketua Umum Nasdem yakni Surya Paloh. Namun SP nongol di televisi sendiri dan belum mendeklarasikan sebagai capres. Mungkin SP itu memilih sebagaimana Satria Piningit yang memang tersembunyi?

Nasdem pun sepertinya kudu berkolaborasi dengan parpol lain untuk posisi cawapres. Karena jika SP jadi cawapres sangat mungkin ogah alias kagak mau. Namun siapakah parpol yang mau berkolaborasi dengan Nasdem? Apakah Partai Golongan Karya? Dahulu SP adalah orang Golkar, untuk menjegal Jokowi dan jagoan lainnya bisa saja kini mereka bersatu kembali. Entahlah…

*) Partai Golongan Karya

Capres Golkar Aburizal Bakrie kian jeblok suaranya dalam berbagai survey. Oleh beberapa pengurus Golkar diminta meninjau ulang pencapresan Ical. Bila Golkar meraih PT 20% pun tetap saja kudu berkolaborasi dengan partai lain untuk berpasangan. Apalagi jika tidak meraih PT 20%, maka Ical bisa saja malah hanya jadi cawapres.

Dari para penjegal Jokowi-B itu, yang mungkin paling realistis adalah dari Poros Tengah plus Gerindra. Kemudian berikutnya berturut-turut adalah PD, Golkar, dan Nasdem.

So, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya…..

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

457 thoughts on “Inilah Penjegal-penjegal Jokowi?

  1. Lucky Luke
    April 16, 2014 at 1:14 am

    Memangnya Jokowi pantes jadi RI 1????! wong jadi DKI 1 aja jakarta gak di urus, penyerapan apbd 2013 cuma 55%, angan2nya aja yang tinggi realisasi gak ada mana sering banget ninggalin jakarta buat jadi jurkam pilkada PDIP di daerah2 sampe Mas A Hok pusing gara2 Jokowi keseringan cuti. Ngaca dulu lah, prestasi belum ada kok udah mau lepas tangan dari permasalahan di Jakarta. Dulu Janjinya apa hayoo, waktu kepingin jadi DKI 1..

  2. Ulil Abshar
    April 16, 2014 at 1:21 am

    Setuju sama mas Lucky, apalagi masalah busway karatan belom kelar, punya denger malah biang keroknya tim sukses jokowi waktu jadi walikota solo sampe jadi gubernur DKI. Mana Pajak PBB di naikin sampe 100 persen, kasian kan wong cilik warga DKI Jakarta..

  3. James
    April 16, 2014 at 5:16 am

    JOKOWI 4 RI – 1 gak bisa ditawar lagi !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *