Ini Klaim Keberhasilan SBY Dibanding Soeharto, Gus Dur dan Megawati


Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan sejumlah capaian yang berhasil diraih selama dirinya memimpin Indonesia. Dibandingkan dengan presiden sebelumnya, SBY mengklaim ada peningkatan yang signifikan.

Kamis (3/4/2014), di Hall D JI Expo Kemayoran, Jakpus, SBY menampilkan keberhasilan-keberhasilan itu dalam bentuk presentasi infografis slide show yang ditampilkan di sebuah layar besar.

“Untuk mengingatkan memori kita bersama setelah ini akan saya tayangkan sejumlah infografis tentang apa saja yang telah dihasilkan selama 10 tahun terakhir dari negara dan pemerintah. Silakan simak satu persatu apakah janji-janji kampanye 2004 bisa dibuktikan dan ada progres pemerintah 10 tahun pertama ini,” tutur SBY.

Berikut 10 keberhasilan pemerintah SBY selama hampir satu dekade ini:

1. Pendapatan Negara dan Cadangan Devisa

SBY bicara soal rasio hutang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). SBY mengklaim terjadi penurunan sebanyak 60 persen dari awal dirinya menjabat hingga menjelang akhir jabatannya.

“Rasio hutang pemerintah terhadap PDB ketika saya mengemban tugas PDB 56,6 persen. Artinya lebih separuh pendatapan kita untuk menanggung hutang, alhamdulillah telah terjadi penurunan hampir 60 persen. Ada yang mengatakan rasio hutang dihadapan PDB lebih besar, tidak. Inilah faktanya, ini adalah rasio utang terhadap PDB kita 23 persen, silakan dilihat. Rasio utang luar negeri kalau PDB kita meningkat, maka kalau ada utang itu sepenuhnya dari pembiayaan luar negeri. Silakan dilihat 2004, 27,8 persen sekarang 70 persen,” paparnya.

 

2. APBN Akhir Masa Bakti

SBY juga memaparkan jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari masa pemerintahan Presiden Soeharto hingga Presiden Megawati.

“Pak Harto dan Pak Habibie, APBN kita Rp 204 triliun, Gus Dur dan Ibu Mega Rp 403 triliun sekarang menjadi Rp 1800 triliun. Ada peningkatan APBN sebesar 4 kali,”kata SBY.

3. Pendapatan Perkapita

Pendapatan per kapita sejak Indonesia merdeka, 1945-2004 sebesar USD 1.184. Sementara sejak 2004-2013 pendapatan per kapita meningkat menjadi USD 3.490.

“Pertumbuhan ekonomi diantara pertumbuhan G20 kita tumbuh nomor 2 setelah Tiongkok,” ujar SBY.

4. Angka Kemiskinan dan Jumlah Pengangguran

Pada awal SBY menjabat sebagai Presiden, kemiskinan berada di angka 16,7 persen tapi setelah itu berada pada angka 11,47 persen.

Pengangguran pada 2004, 9,9 persen dan sekarang turun berada pada angka 6,3 persen.

5. Pendidikan dan Kesehatan

Anggaran pendidikan nasional dari Rp 78 triliun (2004), sekarang sudah mencapai Rp 369 triliun.

Kesehatan nasional, puskesmas, apotik, dan jumlah dokter terus bertambah. Saat ini jumlah dokter di seluruh tanah air ada 76 ribu.

6. Listrik Nasional dan Konektivitas Antar Wilayah

Kapasitas listrik nasional sejak tahun 2004 memiliki kekuatan� 25 ribu MegaWatt. Pada 2013, kekuatan listrik Indonesia sudah menjadi 50 ribu MegaWatt.

Konektivitas antar wilayah terjadi peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur transportasi tahun 2004 Rp 8,1 triliun menjadi Rp 87 triliun. Pembangunan jalan zaman Presiden� Soeharto 348 km menjadi 501 ribu KM tahun 2013.

Transportasi darat pada periode 2005 dan 2013, dilakukan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.367 km, naik 28 kali lipat. Transportasi laut pada periode 2004-2013 terjadi penambahan 90 unit kapal penyeberangan dan 33 perintis.

Transportasi udara, masa akhir era Soeharto-Habibie 250 unit penerbangan. Era Gusdur-Mega 400 unit penerbangan. Saat ini, ada 1224 unit penerbangan ditambah yang baru dibangun sekitar 61 bandara.

7. Perumahan, Komunikasi dan Pariwisata

Perumahan rakyat layak huni, dua pemerintahan sebelumnya berhasil membangun 52 ribu unit per tahun. Saat ini, bisa bangun 86 ribu unit per tahun.

Informasi dan komunikasi, kepemilkan ponsel per rumah tangga 86,09 persen dan kepemilikan komputer 14,6 persen.

Pariwisata, terjadi penambahan jumlah wisatawan asing sebesar 34 persen. Kerjasama internasional Indonesia tetap menjalankan politik bebas aktif. Selama pemerintahan SBY dikembangkan strategic partnership baru dengan 9 negara, dan comprehensive partnership baru dengan 7 negara.

8. TNI, Alutsista dan Polri

Anggaran untuk TNI dan alutsista meningkat tajam. Jika pada 2004, Rp 21 triliun, saat ini mencapai Rp 84,4 triliun.

Anggaran Polri dan kamtibmas dari Rp 13,3 triliun tahun 2005 kini menjadi Rp 47 triliun.

“Pengiriman pasukan garuda, banyak sekali kita bisa tugasi pasukan TNI dan Polri ke berbagai misi perdamaian dunia,” ungkap SBY.

9. Pemberantasan Korupsi

SBY berterimakasih kepada KPK, Polri dan Kejaksaan atas pemberantasan korupsi yang tidak tebang pilih. Pemberantasan korupsi di Indonesia juga semakin agresif.
“Indeks korupsi indeksnya makin baik dan ini harus kita tingkatkan tahun-tahun mendatang,” imbau SBY.

10. Lingkungan Hidup

SBY mencanangkan gerakan menanam 1 miliar pohon. Hal itu dinilai sebuah kerja nyata dibandingkan sekedar diskusi soal lingkungan.

“Lingkungan hidup bukan hanya diskusi, keculai kita lakukan kerja nyata dengan gerakan menamam pohon 1 miliar pohon. Masing-masing melampaui targetnya, kalau ini terus dijaga oleh presdien yang akan datang lingkungannya akan berubah,” tutur SBY.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

14 thoughts on “Ini Klaim Keberhasilan SBY Dibanding Soeharto, Gus Dur dan Megawati

  1. james
    April 4, 2014 at 6:27 pm

    SBY meng Klaim sih sah-sah saja tapi kan yang diperlukan itu Buktinya ? jangan jauh-jauh Jakarta saja masih belum bisa bebas dari Macet Banjir (karena Pemerintah Pusat Tidak Memberi Dukungan kepada Oemda DKI), Koruptor masih Merajalela semakin Meluas, Rakyat Miskin masih terlalu banyak, apa bisa di Kalim Keberhasilan selama 10 Tahun ? Lengser saja SBY ! Rakyat sudah bosan muak dengan janji seribu janji, mereka perlu Bukti bukan Janji

  2. hasyim
    April 4, 2014 at 8:50 pm

    fakta pertumbuhan ekonomi emang tak terbantahkan,data akurat bukan bualan kecap janji2 .presiden terpilih selanjutnya tinggal meneruskan penegakan hukum,pemberantasan korupsi,menjaga aset2 negara,mengelola aset negara dg mandiri, selalu saja ada rumput liar disekitar kita,itu biasa,kebiasaan mencacimaki dan mencerca sdh menjadi hobi ybs,maklum skrg bnyk org yg sakit jiwa.. terima kasih SBY sekalipun msh banyak kekurangannya ,tetapi anda telah membuat perbaikan negri ini..

  3. james
    April 4, 2014 at 9:10 pm

    kita akan dapat lebih terbuka dengan Lengsernya SBY nanti setelah Pemilu, karena saat ini belum ada yang berani Membongkar Kasus yang berhubungan dengan SBY sendiri atau Keluarganya, begitu juga Nazaruddin masih Enggan untuk Tegas mengenai SBY dan Ibas terlibat suatu perkara Korupsi juga, kita akan Nantikan Selanjutnya sesudah Pemilu

  4. mas paidjo
    April 4, 2014 at 10:58 pm

    Jualan kecap selalu nomer 1

  5. komeng
    April 5, 2014 at 1:59 am

    komen kelas gurandil..

  6. james
    April 5, 2014 at 5:44 am

    napa Komeng ? kamu burindil ??? 🙂

  7. pengamat
    April 6, 2014 at 1:42 am

    yang jelas SBY masih lebih baik dari pada mega.

  8. james
    April 6, 2014 at 5:16 am

    kita lihat saja nanti setelah Lengser SBY nya, disitulah KPK baru Berani menginvestigasi SBY dan Boediono sekaligus Ibas dan seluruh Keluarganya, tetap Tegakkan Keadilan bagi Rakyat Indonesia yang diPeras seluruh Jajaran Pemerintahan Pusat selama ini, Rakyat sudah Muak Bosan dengan hanya Janji Palsu

    1. kampreto
      June 16, 2014 at 10:48 am

      Saudara James tunjukan buktinya saja jgn terus terusan ngoceh pembuktian korupsi sby.

    2. James
      June 17, 2014 at 12:31 am

      wait and see sajalah, si Ibas saja sudah pernah disinggung kan ??? tapi karena ANAK SBY jadi gak ada yang berani Seret ke Pengadilan, nanti sesudah engser !!! kan SBY juga sudah siapkan Pengacara bilamana Lengser ??? atau akan Lolos seperti si Rasyid Anak si Hatta lagi ??? kasian deh Indonesia, Hukumnya Tidak Mampu Menghukum yang Bersalah !!! kapan bisa Demokrasi ??? kapan Merdeka ???

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *