INDONESIA TIMUR : YALES VEVA YAYA MAHE (Jusrtru Dilaut Kita Jaya)


(Membangun Negara Maritim & Revolusi Mental,Dalam Sistem Satu Paket)
Tulisan dalam rangka menyambut HUT kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 ke 69.Sekaligus menyambut kemenangan Presiden terpilih Jokowi dan wakil Presiden JK.

PRESIDEN JOKOWI : PEMECAHAN MASALAH DENGAN REVOLUSI MENTAL

Pada kenyataannya pembangunan di Kawasan Indonesia Timur yang daerah2 nya berada dan terdiri oleh pulau2, sangat jauh ketinggalan dibandingkan dengan kemajuan di Kawasan Indonesia Barat.

Menurut pengamatan banyak orang selama ini,ketertinggalannya dikarenakan sistem organisasi pemerintahan NKRI sejak orde baru para penguasanya dan politikusnya kebanyakan terdiri dari mereka yang bermental Korup.Sangat bernafsu berkuasa mutlak tanpa ada chek and balance/pengawasan ; sehingga kekuasaan mutlak yang ada hanya berada disatu tangan.

Kekuasaannya sudah sebegitu menggurita melilit sampai ke pelosok2 daerah di pulau2 kecil.Salah satu contoh konkrit akibat kekuasaan mutlak: “Adanya korelasi kuat antara rusaknya lingkungan hidup dengan adanya mental korup”. Yang sering terjadi di daerah2,yaitu dikurasnya secara habis habisan sumber daya alam yang mengakibatkan pengrusakan lingkungan hidup sehingga membawa akibat malapetaka bencana alam.

Cara2 yang dilakukan : “Manuver rekayasa politik praktis berupa management konflik yaitu, menciptakan sering terjadinya kekerasan,adu domba,pembodohan,pembusukan dari dalam,pemiskinan masyarakat,nilai2 budayanya yang beraneka ragam yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat dicabut paksa dengan alasan mendjadikan Indonesia satu (satu nilai2 budaya,satu ideologie agama),dll”.

Jadi Korelasinya disini : “menjadikan masyarakat semakin inferior/kehilangan percaya diri karena ketakutan,tidak kritis,semakin miskin sehingga semakin gampang diatur dan dikendalikan seenaknya;maka dengan demikian oleh para penguasa dan politikus korup bisa menguras sumber daya alam tanpa ada yang bisa menghalanginya”.

Akibat lainnya masyarakat luas yang sudah semakin terpojok dan inferior kualitas hidupnya semakin rendah.Secara otomatis sangat berdampak terhadap potensi sumber daya manusia yaitu,masyarakatnya,kehilangan dinamika kehidupan berupa tidak produktif dan tidak ada kreativitas.

Contoh lainnya : Terjadinya ekonomi biaya tinggi di semua lini kehidupan kegiatan bisnis di hampir seluruh daerah di kepulauan Nusantara.Yang diakibatkan oleh pemerasan/pungutan liar yang dilakukan oleh para aparat. Yang justru semakin hari para aparat semakin banyak dikirim oleh para penguasa pemerintahan pusat Jakarta ke daerah2 kepulauan . Akibatnya,semakin tidak mungkin terjadi transaksi perdagangan.Misalnya dalam bisnis angkutan laut,pungutan2 liar menjadikan sebegitu sepinya perdagangan,menyebabkan Cost Angkutan Laut sangat tinggi karena volume muatan kurang dan tidak bisa menutupi ongkos kapal untuk bolak balik.

Begitu juga para investor untuk penangkapan ikan, banyak diantara mereka harus angkat kaki karena bankrut,diakibatkan kongkalikong aparat yang membiarkan para nelayan yang bekerja pada kapal2 milik para investor mencuri/menjual ikan yang mereka tangkap kepada kapal2 asing besar yang buang jangkar ditengah laut bebas.

Berita2 di media pers barusan ini yaitu, 80% para penguasa di daerah2 propinsi terlibat dalam kejahatan korupsi.Contoh berita kasus lain yang juga menghebohkan ; DPR secara diam2 dimalam hari tanggal 8 July 2014 sehari sebelum PILPRES tanggal 9 July,sewaktu semua orang sedang tegang focus mengahadapi PILPRES,ternyata pada malam hari itu DPR secepatnya mengesahkan UU MD 3. Pengesahan UU MD3 tersebut,justru memperihatkan para politikus yang kebanyakan orde baru sangat ketakutan alias panik akan terjadi perobahan di negara bangsa ini.Sehingga semakin memperjelas bahwa DPR ini sangat licik membodohi rakyatnya sendiri.Apalagi belakangan ini media pers sering memberitakan bahwa 75% anggota DPR dicurigai terlibat kejahatan korupsi.

Yang jelas manuver politik mereka ini,para politikus dan para penguasa tersebut,bertentangan dengan fungsinya sebagai DPR dan sebagai pejabat pemerintahan.Yaitu seharusnya menegakkan Hukum Demokrasi dimana semua orang tanpa melihat status sosial siapapun dia harus diperlakukan sama dan setara dihadapan Hukum.Tetapi justru para politikus dan para pejabat tersebut memanfaatkan kepercayaan rakyat dengan membuat undang2 supaya mereka bisa lolos/kebal dari tuntutan Hukum apabila terjerat Hukum.

Dan yang tidak kalah penting,tujuan Revolusi Mental adalah juga untuk mengatasi kebencian,kedengkian,dendam yang bersifat SARA (akan dibahas nanti).Karena masalah SARA ini sangat berbahaya dimana sudah terbukti dan dialami di negara kita sendiri dan dibanyak tempat di beberapa negara2 bangsa ternyata hanya membawa malapetaka kehancuran yang mengerikan bagi umat manusia.

Kalau menggunakan bahasa Prabowo yang lagi populer sekarang ini,kejahatan yang sudah “terstruktur,sistematis dan massive”. Jadi dalam hal ini,sesuai penjelasan tersebut diatas itulah yang menurut pengamatan banyak orang yang dimaksud oleh Presiden Jokowi dengan “Revolusi Mental” terutama untuk bisa mengatasi mental korupsi tersebut dan kebencian yang bersifat SARA.

POROS MARITIM PRESIDEN JOKOWI & PREDIKSI PEJUANG NASIONAL SAM RATULANGIE 

President Jokowi dan wakil Presiden JK sewaktu merayakan kemenangannya menjadi Presiden RI,dilakukannya diatas kapal layar di pelabuhan tua Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta.Maksud mereka ini untuk meyatakan tekad mereka untuk membangun negara bangsa ; bahwa dalam kepemimpinan mereka 5 tahun mendatang nanti,Potensi Indonesia Kejayaannya adalah Negara Maritim yang harus bisa dijadikan Poros Maritim di dunia internasional yang semakin mengglobal .

Tekad mereka tersebut memperihatkan potensi kejayaan Indonesia sebagai negara maritim.Baru sekarang ini benar2 disadari dan sekaligus dinyatakan oleh seorang Presiden negara bangsa ini.

Memang benar,nyata dan harus direalisasikan yang jauh sebelumnya sudah diprediksi oleh pejuang nasional Sam Ratulangie sekitar 80 tahun lalu sudah menjadi kenyataan.Prediksinya,mengenai negara2,bangsa2,suku2 disekitar Asia di kepulauan Pacifik yang terkenal dengan istilah beliau Asia di bibir Pacifik.Dimana beliau pada waktu itu sudah memprediksikan bahwa negara2 bangsa tersebut yang meliputi “Korea,Jepang,China,Taiwan,Thailand,Hawai,Singapore,Fiji,Samoa,Tonga terus ke selatan yaitu Benua Australia dan New Zealand”;ternyata memang negara2 bangsa tersebut sekarang ini sudah mengalami kemajuan pesat dalam hal perdagangan,industri barang dan jasa,pariwisata,pendidikan & ilmu pengetahuan,transportasi laut & udara,politik & pertahanan,transformasi sosial budaya,dll.

Perkiraan saya maksud Sam Ratulangie dengan prediksi tersebut,beliau sudah bisa melihat kedepan akan potensi keberadaan Indonesia Timur yang terdiri dari pulau2 disekitar bibir Pacifik.Pada waktu itu menurut perkiraan saya beliau juga sudah memperkirakan adanya globalisasi yang semakin mengglobal.Dan tentunya dengan harapan suku2 bangsa di kepulauan Indonesia Timur akan memanfaatkan keberadaannya,kemudian ikut terseret mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan,dimana akan semakin masuk begaul,berativitas,berkreasi,berproduktivitas ,berdagang dan ikut berperan serta yang kemudian akan diperhitungkan dalam percaturan Asia Pacifik yang semakin menyatu dengan dunia yang mengglobal.

Globalisasi adalah suatu keniscayaan,sehingga Indonesia demi untuk mensejahterakan rakyatnya,minimal dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia,maka harus melihat/memprioritaskan kepulauan Indonesia Timur sebagai unjung tombak untuk membawa Indonesia menjadi semakin terintegrasi kedalam globalisasi.

Karena pada kenyataannya Indonesia Timur sangat berpotensi dalam berbagai sumber daya, yaitu : Posisi georafisnya yang strategis di bibir Pacifik ; Sumber daya alamnya yang kaya, tanahnya yang subur dan bermacam macam hasil hutan,aneka hasil tambang dan Aneka hasi laut ; Laut yang dalam untuk kapal2 besar berlayar dan untuk pelabuhan laut bagi kapal2 raksasa,dan juga letak posisi yang strategis untuk Airport bagi transportasi penerbangan di Asia dan Benua Australia ; Untuk industri pariwisata,adanya dataran2 hijau,pemandangan pesisir pantai,pemandangan indah yang berada didalam laut,gunung2 yang menjulang tinggi kehijuan ; Beraneka ragamnya kebudayaan suku bangsa yang berada di pulau pulau nusantara Indonesia Timur.Salah satu contoh konkrit yaitu,dunia mengetahui dengan persis kekayaan luar biasa yang terdapat di beberapa kepulauan Indonesia Timur antara lain ; hasil tambang dan hasil hutan yang dikuras dari Bumi Papua,Kalimantan,Sulawesi Tengah,dan pulau2 di Maluku.Tetapi kenapa rakyat di daerah2 tersebut semakin miskin ?.Jawabannya semua orang sudah tahu karena sudah menjadi pengetahuan umum.

ANALISA : “KEKUATAN,KELEMAHAN,KESEMPATAN,ANCAMAN

Presiden terpilih Jokowi,dengan konsep pembangunannya membangun “Negara maritim dan Revolusi Mental” sudah berada di jalur yang benar dan tempat.Dalam hal ini,Kekuatan dan opportunity/kesempatan yang dimiliki negara bangsa Indonesia ; untuk membangun Ekonominya, kekuatannya adalah Kemaritiman dan letak geografisnya di bibir Pacifik seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi.

Dan kemudian kekuatan utama lainnya adalah sumber daya manusia yaitu masyarakatnya yang plural/Bhineka Tunggal Ika (suku,bangsa,ras dan berbagai nilai2 budaya) dimana potensi ini sudah ada didalam masyarakat luas yang tersebar di seluruh daerah di kepulauan Nusantara.Kedua kekuatan tersebut yaitu “kemaritimannya dan Masyarakat yang Plural” ,kedua kekuatan ini merupakan modal utama dan menentukan yang harus diutamakan untuk menutupi kelemahan dan ancaman.yang ada didalam bangsa negara.

Dengan keberadaan masyarakat yang plural,dengan beraneka ragamnya “Nilai2 Budaya” adalah juga merupakan modal utama yang significant dalam hal potensi sumber daya manusia untuk bisa semakin masuk begaul dan bekerja sama,bersaing,berintegrasi secara maximal di dunia internasional yang semakin mengglobal dan multi culture.

Karena justru didalam nilai2 budaya /sistem nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat terdapat potensi alamiah berupa : “bakat,pengalaman,pengetahuan,wawasan/pandangan hidup,pegangan hidup,intuisi,dll”.Dan biasanya hal2 yang special semacam ini secara alamiah hanya ada dalam suatu sistem nilai kelompok masyarakat tertentu.Potensi manusia yang bersifat alamiah ini,apabila dimotivasi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan didunia global,nasional,regional dan lokal akan meningkatkan kualitas hidup manusianya yang juga secara otomatis akan berdampak pada peningkatan sumber daya manusia.

Belajar dari pengalaman di negara2 maju yang menerapkan Hukum Demokrasi yang masyarakatnya multi culture/plural, ternyata mereka semakin maju karena terjadinya saling sharing akan potensi alamiah yang ada didalam nilai2 budaya setiap ras,suku dan bangsa.Saling sharing yang terjadi melalui “kerja sama sekaligus persaingan” didalam kegiatan kerja.Sehingga masyarakat luas yang berada di negara maju tersebut terasa dinamis dikarenakan kualitas hidup manusianya terus meningkat. Dapat terlihat dan terasa melalui perbedaan pemikiran yang saling menajamkan yang menjadikan berpikir kearah reformed ; yang membawa dampak terhadap kegiatan masyarakat dalam hal “innovasi dan kreativitas” terhadap produksi barang dan jasa yang semakin canggih, massal,murah,semakin bermutuh,praktis dan menyenangkan.

Berbicara soal,Kelemahan dan ancaman bagi negara bangsa yaitu,”adanya mental korupsi dan konflik/pertentangan perbedaan SARA” yang sering mengakibatkan terjadinya kekerasan.Mengenai penjelasan mental korupsi sudah dibahas diatas.

Permasalahan mengenai ancaman konflik kekerasan pertentangan perbedaan SARA,pada kenyataannya selama ini seperti sudah dijelaskan diatas gampang dimanipulasi dan direkayasa menjadi management konflik untuk kepentingan politik pratis oleh pribadi/kelompok demi mendapatkan kekuasaan mutlak,dimana kekuasaan hanya berada dalam satu tangan.

Ancaman,peristiwa kekerasan yang bersifat SARA yang belum lama ini terjadi di Ambon,Poso.Papua,Dayak Kalimantan,Mei 98,Bom Bali,Bom Jakarta,dll,harus ditolak,dicegah dan tidak boleh terjadi lagi.Sebab apabila peristiwa kekerasan tersebut terulang kembali maka akan mengalami malapetaka yang mengerikan sama seperti yang dunia saksikan sekarang ini terjadi : “di negara2 Jazirah Arab,Suriah,Mesir ,Libya,Iran,Irak,Libanon,Somalia,Negeria,Sudan,Afganistan,Pakistan,dll”.

Yang menjadi persoalan disini,Indonesia seharusnya belajar dari pengalaman negara negara bangsa tersebut yang masih terus memaksakan menerapkan aturan2 Hukum berdasarkan Ideologie Agama(Hukum Syariah).Seperti dunia saksikan sampai saat ini ; kenapa mereka dari generasi ke generasi terus menerus ditimpa malapetaka saling menghancurkan yang mengerikan,saling menghancurkan dan saling bantai diantara mereka.Perkiraan banyak orang menyimpulkan kemungkinan besar dikarenakan, dendam,kebencian,dengki yang bersifat SARA yang sudah ribuan tahun dari sejak nenek moyang mereka masih terus menerus ditanamkan dari generasi ke generasi selanjutnya.

Sehubugan dengan peristiwa2 kekerasan di negara2 tersebut,Seharusnya Indonesia sekarang ini,bisa mencontoh negara2 bangsa di belahan dunia lain, negara2 bangsa yang tidak memaksakan hukum berdasarkan ideologie agama ; dimana negara2 bangsa tersebut meskipun beberapa tahun lalu pernah saling baku perang,tetapi sekarang ini anak2 sampai cucunya sudah saling kawin mawin.Dan lagi mereka sudah hidup tentram,damai dan sejahtera.Mereka juga sudah saling kerja sama dalam berbisnis,berproduktivitas,berkreasi dalam berbagai kegiatan kerja.

DI negara2 bangsa ini yang maju dan demokrasi ; mereka juga bisa menikmati hidup dalam melakukan kegiatan seni,olah raga,dan lain2 kegiatan yang menyenangkan kehidupan manusia.Tidak seperti di negara2 bangsa seperti tersebut diatas (negara2 bangsa di Jazirah Arab),dimana dari sejak dulu karena saling benci,dendam,dengki yang besifat SARA masyarakatnya terus menerus mengalami penderitaan,ketakutan,kelaparan ,kengerian,diperlakukan secara tidak manusiawi,wanita dan anak2 diperkosa secara massal,dll.

Kesimpulan akan analisa ini, menjelaskan bahwa adanya korelasi yang kuat antara membangun Ekonomi Maritim sebagai kekuatan ekonomi dengan Revolusi Mental.Tujuan Revolusi Mental untuk menjadikan sistem nilai/nila2 budaya yang bhineka tunggal ika sebagai potensi kekuatan sumber daya manusia.Sebagai contoh adanya korelasi,seperti sudah dijelaskan diatas, masyarakat yang sudah inferior.ketakutan,nilai2 budayanya tercabut,dll.sudah pasti kualitas hidupnya rendah dan berdampak bagi potensi sumber daya manusia ; jelasnya dengan sumber daya manusia yang tidak berkualitas adalah tidak mungkin membangun Ekonomi Maritim.

Kedua potensi kekuatan ini, sudah melakat secara alamiah dalam diri bangsa negara Indonesia.Oleh karena itu,keberadaan potensi kedua kekuatan ini dalam merealisasikannya harus berada dalam sistem satu paket.

BAGAIMANA DENGAN INDONESIA KAWASAN TIMUR ?

Konsep Presiden Jokowi akan Pembangunan Negara Maritim dan Revolusi Mental,seharusnya Indonesia Timur sudah menanggapi dengan pernyataan gembira,hangat,penuh kesungguhan ; untuk segera ikut masuk turut merealisasikannya dalam waktu transisi sekarang ini.Ikut terlibat dalam kegiatan perencanaan ; Ikut melibatkan diri dalam pemetaan apa yang dibutuhkan sekaligus membawa masukan akan aspirasi suku2 bangsa di Kawasan Indonesia Timur.

Maksud memberi tanggapan (ikut masuk terlibat) tersebut,karena sudah jelas dari rekam jejak Jokowi adalah pemimpin yang melayani masyarakat dan bukan pemimpin yang bernafsu menjadikan dirinya pemimpin feodal yang harus disembah seperti raja2 tempo dulu.Yang biasanya pemimpin yang demikian bersama sama dengan regim dinastinya sangat bernafsu berkuasa mutlak tanpa ada yang mengawasinya ; dan mereka ini tidak bisa disentuh Hukum apabila berbuat kejahatan.

Dan juga konsep pemikiran kedepan Presiden Jokowi untuk serius membangun “negara maritim” memang sesuai dengan keberadaan geografis masyarakat dikepulauan Indonesia Timur.Dan apabila masyarakat di daerah2 di beri motivasi kesempatan dan kepercayaan mengelola kekayaan sumber daya alamnya yang ada di daerahnya,misalnya hasil pertanian dan kehutanan, bisa dijamin pulau Jawa dan Jakarta tidak perlu mengimport dari luar negeri.

Dan malahan daerah2 tersebut pasti akan mampu menyumbangkan devisa besar bagi negara, apabila hasil alamnya bisa diexport ke luar negeri.Sehingga dengan demikian pembangunan ekonomi Indonesia bisa seimbang antara pusat dan daerah.

Pembangunan yang tersebar merata di seluruh kepulauan nusantara akan memecahkan berbagai persoalan ekonomi sosial yang dihadapi.Antara lain persoalan pengangguran dan tenaga kerja yang sangat terasa di pulau Jawa dan Jakarta sudah sebegitu sumpek,sesak,macet,bancir,dll,seakan akan seperti kapal yang penuh manusia yang sebentar lagi akan tenggelam.

Begitu juga konsep “Revolusi Mental”,konsep ini merupakan tindakan nyata dan arahnya benar memang seharusnya begitu untuk menyelamatkan “Bhineka Tunggal Ika”.Nilai2 budaya yang beraneka ragam yang dianut oleh masyarakat yang berada di pulau2 nusantara harus dihargai;karena disitulah terdapat spirit manusia untuk mengekspresikan diri dan mengaktualisasikan diri.Sehingga seperti sudah dijelaskan diatas,akan memberi dampak pada sumber daya manusia yang kreatif dan produktif.

Jadi dengan pembangunan Revolusi Mental,usaha2 manuver politik untuk mencabut paksa nilai2 budaya yang beraneka ragam di daerah2 dengan alasan menjadikan Indonesia satu dengan cara memaksakan satu nilai2 budaya atau satu ideolgie agama,jelas harus dilawan dan ditentang.

Kesungguhan yang dipelihatkan Presiden Jokowi & Wakilnya JK dengan konsep Negara Maritim dan Revolusi Mental telah memberikan harapan kuat bagi masyarakat Indonesia Timur akan ada perubahan bagi daerah2 Kawasan Indonesia Timur.Untuk bisa keluar dari kekuasaan mutlak yang selama ini sudah sedemikian menggurita melilit daerah2 kepulauan nusantara tersebut.

Dirgahayu HUT Kemerdekaan RI ke 69 Tahun.Dan Selamat Untuk Presiden Terpilih Jokowi & Wakilnya JK

Agutus,2014

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “INDONESIA TIMUR : YALES VEVA YAYA MAHE (Jusrtru Dilaut Kita Jaya)

  1. james
    August 4, 2014 at 5:33 am

    Perjalanan Demokrasi di Indonesia masih Jauh…..masih harus banyak belajar dari Negara Demokrasi lainnya di Dunia…..semoga saja dan sangat diharapkan dengan Presiden Jokowi dan Wakilnya Jusuf Kalla….Indonesia akan Bangun Kembali dan Menjadi Hebat dibawah Pimpinan Jokowi/JK dengan Dukungan Rakyat Indonesia dan Negara-Negara lain di Dunia

Leave a Reply to james Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *