Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menanggapi usulan presiden dan wakil presiden hanya satu periode dengan tujuh tahun masa jabatan. Usulan tersebut disampaikan politisi Gerindra Andre Rosiade.
Sandiaga menilai usulan tersebut tidak tepat disampaikan sekarang. Dia meminta anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga itu untuk fokus menyelesaikan skala prioritas mengawal penghitungan suara.
“Kita fokus dulu buat tanggal 22 Mei (real count KPU) ini sampai ke depan proses ini kita kawal dengan baik. Kita harus bekerja dengan skala prioritas,” ujarnya di Masjid At-Taqwa, Jalan Siriwjaya, Jakarta Selatan, Minggu (28/4).
Sandiaga menyebut usulan tersebut tidak konstruktif. Sebab, banyak masalah dalam proses perhitungan suara saat ini. Dia menyoroti banyaknya petugas yang meninggal dunia selama proses Pemilu ini.
“Karena usulan tersebut menurut saya tidak konstruktif disampaikan pada saat perhitungan suara sedang berlangsung korban berjatuhan kelelahan yang luar biasa dirasakan,” katanya.
“Mari kita memikirkan untuk bangsa dan negara bukan untuk memikirkan kekuasaan,” tutup mantan Wagub DKI Jakarta itu.
Diberitakan, Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menyampaikan jika dia terpilih menjadi anggota DPR akan mengusulkan masa kerja presiden cukup satu periode. Namun masa kerja ini akan diperpanjang dari lima tahun menjadi tujuh tahun. Dia beralasan, pihaknya tak ingin presiden yang mencalonkan diri kembali menjadi presiden pada periode kedua akan memanfaatkan jabatannya untuk berkampanye.
“Ini usulan pribadi saya. Kalau saya masuk DPR besok, saya akan usulkan presiden itu cukup satu periode. Kita kasih tujuh tahun presiden itu,” jelasnya dalam diskusi ‘Silent Killer Pemilu Serentak’ di D’Consulate, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4).( Mdk / IM )