CILACAP, – Pengusaha perahu naga dan kano asal Cilacap, Jawa Tengah terpaksa menolak order perahu ratusan juta rupiah dari sejumlah negara, gara-gara tidak mampu berbahasa Inggris.
“Sampai sekarang saya sangat menyesal peluang emas senilai ratusan juta rupiah tersebut saya lepas begitu saja. Hanya gara-gara saya dan anak buah tidak bisa berbahasa Inggris. Padahal kendala tersebut bisa disiaati misal dengan mempekerjakan penerjemah,” kata pengusaha perahu untuk cabang olah raga air, Miskun, warga Kelurahan Donan RT 02/12, Cilacap, Rabu (5/10).
Pemilik CV Randoan mengungkapkan beberapa waktu lalu menerima order perahu kano untuk latihan dari Filipina sebanyak 38 unit. Namun permintaan tersebut ditolak karena tidak bisa bernegosiasi dalam bahasa Inggris. Peluang untuk go internasional pun terpaksa ditolaknya.
“Saat ada tawaran langsung saya tolak. Sama sekali tidak kepikiran mempekerjakan penerjemah agar bernegosiasi dan transaksi dengan importir sehingga ekspor perahu kano bisa berjalan lancar,” terangnya.
Kini mantan atlet nasional cabang olah raga kano dan perahu naga untuk sementara hanya melayani order dalam negeri mulai dari Aceh hingga Papua. Kebanyakan pesanan tersebut guna memenuhi permintaan dari induk organisasi olahraga air di beberapa daerah.
Satu perahu kano dari fiberglass dijual Rp 25 juta – Rp 40 juta per unit, tergantung ukuran besar kecilnya kano atau perahu naga yang dipesan.
Miskun mantan atlet internasional pernah ikut kejuaraan Seagames di Jakarta tahun 1997 untuk oleh raga kano memperoleh 3 emas dan 1 perak. Serta kejuaraan perahu naga se Asia Pasifik Australia. Kejuaraan dunia perahu naga di Hongkong, kejuaraan kano Asia di Singapura.