Fengshui : TAHUN KELINCI DAN TRADISI IMLEK


Sekitar 22 Desember, matahari berada di 23 derajat lintang Selatan dan disebut juga ”Puncak

Musim Dingin”. Setelah 22 Desember, matahari bergerak ke arah Utara. Awal Musim Semi di daratan

Tiongkok dimulai antara 21 Januari s/d 19 Februari. Karena itu, awal tahun baru yang bertepatan dengan

awal Musim Semi jatuh diantara tanggal tersebut. Awal tahun baru Imlek, setiap tahun maju 11 hari,

karena berdasarkan hitungan bulan, apabila melewati tanggal 21 Januari, maka tahun tersebut disisipi

bulan Lun bulan ke-13. Tahun 2010 punya bulan ke-13 atau bulan ganda yang dimulai tanggal 24 Mei s/d

21 Juni 2010, jumlahnya 29 hari. Itulah sebabnya, perayaan Imlek di seluruh dunia selalu berbeda

tanggalnya karena tambahan bulan tersebut. Contohnya tahun 2007 jatuh pada tanggal 18 Februari 2007,

2008 jatuh pada tanggal 7 Februari 2008, dan tahun 2009 jatuh pada tanggal 26 Januari 2009 ditambah 30

hari, 20010 jatuh pada tanggal 14 Februari 2010. Jadi jadi tahun 2011 jatuh pada tanggal 3 Februari 2011.

Di tahun 2012, Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari 2012.

Menurut penanggalan versi Yin Li, 3 Februari 2011 akan masuk pada periode tahun baru 2562

(tahun 2011 di tambah 552 tahun berdasarkan kelahiran Gong Fu Zi / Khong Hu Cu). Tahun ini

merupakan pergantian lambang Shio dari tahun Macan ke tahun Kelinci. Perhitungan ini berdasarkan

sistem kalender bulan juga menandakan pergantian siklus alam, perubahan suasana dari Musim Dingin ke

Musim Semi. Ilmu astrologi Tiongkok kuno ada yang menghitung pergantian periode Shio dilakukan

dengan berpedoman pada perputaran matahari mulai saat permulaan Musim Semi. Dimana

perhitungannya jatuh pada tanggal 4 atau 5 Februari dari penanggalan Masehi. Tahun 2011 dinamai juga

sebagai tahun Xin Mao, adalah elemen yang berunsur Logam Negatif dari perhitungan Batang Langit, Yin

mewakili elemen Kayu Negatif (dilambangkan sebagai Kelinci) dari perhitungan Cabang Bumi. Sebutan

tahun Kelinci Logam, atau tahun Kelinci Kayu hanya karena perbedaan perhitungan rumus yang dipakai

oleh para ahli-ahlinya.

TRADISI IMLEK

Saat tahun baru Imlek, orang-orang Tionghoa menghidangkan masakan Siu Mie atau Mie

Panjang Umur. Dengan menyantap Mie ini, diharapkan agar mereka bisa panjang umur, hidup bahagia,

murah rejeki. Biasanya juga dihidangkan sayur-sayuran yang rasanya pedas, supaya tubuh mereka di

Musim Semi yang baru tiba menjadi hangat dan sehat. Juga disajikan arak To So Ciu yang diketemukan

di Zaman Dinasti Han, pada saat Kaisar Han Keng Tee yang berkuasa pada tahun 156 SM.

Arak To So Ciu dibuat dari arak dengan campuran berbagai minuman obat yang direndam di

dalam guci arak, ditutup rapat dan dipendam dalam sumur. Menjelang tahun baru Imlek, arak baru

dibuka untuk dinikmati bersama keluarga dan tetangga. Di Zaman Dinasti Tong, arak tersebut sangat

terkenal. Biasanya sesudah makan Mie Panjang Umur, Arak To So Ciu dan sayuran pedas, orang baru

sembahyang di meja abu leluhur mereka. Orang yang sembahyang mengucapkan do’a yang disebut Ciok

Bun, isinya kurang lebih: “Tahun baru Imlek sudah tiba, agar anak dan cucu, ingat pada leluhur yaitu

kakek, nenek dan orang tua yang sudah tiada, seakan-akan mereka masih hidup dan ada di depan kami,

mau menerima persembahan yang tidak berarti ini. Sembahyang ini untuk membalas segala perbuatan

dan kasih sayang yang diberikan kepada kami dahulu, semasa kami berada dalam asuhan para leluhur

kami itu. Kami harap persembahan ini bisa diterima dengan baik”.
Sembahyang ini dilakukan di tengah malam. Keesokan harinya pagi-pagi sekali sudah bangun,

mandi keramas, lalu memakai pakaian baru. Kemudian sembahyang di depan meja abu para leluhur.

MAKANAN YANG DISAJIKAN

Di atas meja, diatur empat piring yang masing-masing berisi Ti Kwee, Hwat Kwee, Pisang Raja dan

Jeruk Bali. Untuk orang Tionghoa Indonesia, memiliki ciri masakan khas dengan menggunakan santan

kelapa. Masakannya antara lain: Ayam Babi Cah, Babi Ayam Kuah, Tite Ayam Tim Campur, Sambal

Goreng Udang Tomat, Ayam Teg Kiok Panggang, Ayam Pukang, Ayam Semur Tomat, Ikan Bandeng,

Kue Keranjang, dan buah-buahan.

kebahagiaan. Juga dipasang lilin merah, kertas dan Hio. Baru kemudian masing-masing menemui ayah

ibu, kakek nenek, yang masih hidup sambil mengucapkan selamat dengan ucapan : “Sin Cun Kiong Hi”

atau “Kung Si Pat Choi”.

HIO

Mengapa orang Tiong Hoa kalau sembahyang harus memakai Hio ?

Konon kabarnya penemu hio lahir pada zaman Tong saat Tong Tay Chong / Li Si Bin berkuasa. Menurut

kepercayaan, dengan memakai Hio saat bersembahyang, dapat memusatkan seluruh pikiran dan cita-cita

yang luhur dengan sempurna. Hio terbuat dari kayu cendana yang wangi dan wangi berarti kesucian.

MANISAN / CIAN — AP

Manisan adalah merupakan tanda atau simbol penghidupan kita. Sajian ini berupa manisan

nanas, Tang Kwee (manisan buah Beligo), Ang Co (Kip Pia). Manisan dijadikan simbol pengharapan

agar mendapatkan (madu) kehidupan. Tang Kwee semacam buah yang putih mulus merupakan simbol

ketulusan. Ang Co disebut-sebut sebagai salah satu makanan para Dewa, merupakan simbol berkah. Di

beberapa daerah Jawa, orang Tiong Hoa peranakan kadang-kadang masih memakai buah kolang kaling

atau buah Atep. Simbol agar kita selalu eling atau ingat kepada leluhur kita, sedang buah Atep agar

hati kita tetap atau mantep. Ada juga yang mengganti buah Atep dengan manisan buah belimbing yang

melambangkan ketajaman pikiran.
Di tahun baru Imlek dilarang marah, ribut, bertengkar, karena dapat membawa sial di tahun yang

akan dilalui. Bila tamu-tamu jauh yang datang, untuk mengucapkan selamat tahun baru Imlek, biasanya

dijamu dengan sajian kue-kue serta minuman yang sesuai dengan selera. Bila yang datang kerabat dekat

atau famili, mereka malah diajak makan bersama sekalian berbincang-bincang mengenai rencana masa

depan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *