Raut wajah Menko Polhukam Luhut Pandjaitan secara jelas menunjukkan kemarahan dan emosi yang meluap saat menyampaikan konferensi pers terkait terseretnya namanya dalam kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Nada bicaranya meninggi sejak awal menyampaikan pernyataan sikap.
Kemarahannya bukan tanpa sebab. Dia merasa dikait-kaitkan dan terlibat dalam kasus tersebut karena dalam rekaman pembicaraan antara Setya Novanto dengan Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin dan Riza Chalid, namanya disebut paling banyak, yakni 66 kali. Dalam rekaman itu terkesan Luhut bisa membantu mendorong perpanjangan kontrak Freeport.
Luhut membantah semua tudingan. Dia sekaligus menyatakan loyalitasnya pada komandan tertingginya yakni Presiden Joko Widodo. Dia menyinggung loyalitasnya ketika menceritakan kronologi rekomendasi kantor staf kepresidenan terkait rencana perpanjangan kontrak Freeport Indonesia. Berulang kali dia menyatakan sudah mengingatkan Presiden Jokowi akan bahaya jika pembicaraan mengenai kontrak Freeport dilakukan sebelum 2019.
Merdeka.com mencatat emosi Luhut ketika namanya terseret dalam pusaran kasus ‘Papa Minta Saham’. Berikut paparannya.
Luhut menantang pihak-pihak yang menudingnya terlibat dalam kasus ini. “Di mana saya terlibatnya? Itu yang buat saya merasa ini tidak adil. Saya ingin yang bicara ini datang ke saya dan tunjukkan salah saya di mana,” tegasnya.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengklaim loyal pada Presiden Joko Widodo dan tidak mungkin mencurangi presiden dengan terlibat langsung dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
“Saya pertaruhkan semua untuk hadapi ini. Saya hanya mengabdikan diri untuk negeri ini. Dan saya loyal pada pimpinan saya.”
“Saya latar belakang militer, saya paham posisi kepala staf dengan komandan saya yaitu, presiden. Diminta atau tidak, saya akan beri masukan. Dan akan mencegah apapun yang berpotensi mencederai pemimpin saya,” ujar Luhut saat konferensi pers di kantornya, Jumat (11/12).
Dia mengaku selama ini telah bersikap sabar menanggapi pemberitaan yang menyudutkannya. Tapi kenyataannya, sikap diamnya itu malah justru dimanfaatkan pihak lain untuk mengaitkannya dengan kasus ini.
“Saya akan hadapi siapa pun dia. Tentara saya keluar, apalagi kemarin saya baru reuni. Saya saja siap hadapi kematian di situ,” tandasnya.
– Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan terlihat emosi saat menggelar jumpa pers terkait namanya yang disebut-sebut dalam rekaman minta saham Freeport. Dia menilai pencatutan nama itu sudah keterlaluan.
“Saya terganggu karena ganggu keluarga menurut saya ini keterlaluan,” tegasnya dengan nada tinggi di Kemenko Polhukam, Jumat (11/12).
– Selama ini Luhut mengaku diam, namun lama kelamaan dia merasa diperlakukan tidak adil. Luhut siap melawan. Luhut mengaku tak segan-segan menyerang balik dengan melaporkan pihak-pihak yang menudingnya terlibat dalam kasus ini. Tujuannya agar mereka merasakan yang dirasakan Luhut saat ini.
“Saya akan pertimbangkan yang melaporkan, emang dia saja yang bisa bikin orang lain repot? Saya juga bisa bikin dia repot,” ungkap Luhut.
Luhut pun tak segan-segan mengancam pihak yang berusaha menjatuhkan namanya. “Akan ada waktu nya saya melaporkan mereka yang menuduh saya terlibat dalam urusan negosiasi ilegal perpanjangan kontrak karya PT Freeport,” kata Luhut.( Mdk / IM )
Berani karena benar takut kerana salah,emosi karena…?
Berani karena benar takut kerana salah,emosi karena…?