Data Ponsel Politikus Golkar Disalin Polisi. Fraksi Demokrat Ragukan Blog Nazaruddin


Hampir satu jam penyidik polisi menyalin 900 SMS yang terdapat di ponsel Indra J Piliang

Ketua Departemen Kajian Partai Golkar, Indra J Piliang, dimintai keterangan oleh tiga penyidik dari Badan Reserse Kriminal Polri setelah mengaku mendapat pesan singkat (SMS) dari orang yang mengaku mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Selain dimintai keterangan, data di ponselnya juga disalin untuk kepentingan penyelidikan.

Di akun Twitternya, Indra menyatakan satu jam diperiksa Ajun Komisaris Besar Silvester Simamora. Kemudian ada dua orang yakni Briptu Bambang Haryanto Siregar dan Briptu Aditya Cahya sebagai saksi pemeriksaan yang berlangsung di kantor Indra di The Indonesia Institute, Jakarta Pusat, Selasa 31 Mei 2011.

“Tidak ada pertanyaan khusus, cuma tanya kapan saya terima SMS,” kata Indra usai diperiksa.

Polisi mengambil data digital di ponsel Nokia E7 milik Indra. Ada 900 sms di inbox dan 520 sent items disalin. “Tapi mereka bilang hanya berkepentingan yang dikirim oleh nomer +6584393907 saja. Data yang lain mereka akan hapus,” kata Indra. “Jadi saya percaya saja.”

Penyidik Polri ini mengambil data itu untuk keperluan forensik karena selama ini hanya mendapat rumor saja. “Di tvOne, saya mengaku punya SMS itu dan mereka langsung diperintahkan komandannya untuk mengambil sampelnya. Karena dengan data ini mereka bisa melacak yang lain. Itu kerja mereka,” kata Indra yang duduk di Dewan Penasihat The Indonesian Institute itu.

Indra menyatakan, terbuka dengan pemeriksaan polisi. “Bahkan saya merelakan mereka mengambil seluruh SMS saya yang bersifat pribadi, dan berisi macam-macam. Artinya kami ingin membantu pihak kepolisian untuk mengungkap masalah ini. Artinya kalau ini sudah terungkap, tentu publik Indonesia, Presiden, kepolisian juga akan mendapat kejelasan. Saya juga merasa melaksanakan kewajiban itu sebagai warga negara,” kata Indra.

Indra yang gagal terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Barat II ini berharap substansi kasus yang terkait mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin ini jangan sampai hilang, bahwa ada masalah besar menyangkut korupsi dalam persiapan SEA Games di Palembang. “Jangan sampai ini digeser ke isu politik. Kita nggak akan beranjak pada penyelesaian masalah tapi justru akan menambah masalah kalau dibawa ke politik,” katanya.

Sebelumnya, Indra menceritakan, SMS yang berkode +65 atau Singapura itu, diterimanya pada Sabtu 28 Mei 2011 pagi. “Kalau saya lihat message detailnya pada 00.17,” katanya. Namun karena Indra baru menyalakan ponsel itu pagi, SMS itu pun baru diterimanya sekitar pukul 05.20.

Setelah menerima SMS yang menyebut nama Presiden SBY, Staf Khusus Presiden Daniel Sparringga, Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng ini, Indra langsung menyinggungnya di Twitter pada Sabtu pagi itu. Namun dia hanya menyinggung selintas karena tak mau membeberkan langsung isinya.

Dia pun memforward SMS itu pada seorang wartawan untuk menginformasikan saja bahwa ada SMS semacam itu. “Hanya satu itu yang saya forward,” kata Indra.

 

Fraksi Demokrat Ragukan Blog Nazaruddin.

Nazaruddin sudah mengakui blognya.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Saan Mustopa, enggan berkomentar mengenai testimoni Muhammad Nazaruddin yang ditulis di dalam blognya. Saan sendiri belum meyakini bahwa blog tersebut memang milik Nazaruddin.

“Saya belum yakin bahwa itu blog dia,” ujar Saan saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 31 Mei 2011.

Meski diberitahu bahwa Nazaruddin sudah mengakui bahwa blog itu miliknya, namun Saan masih belum mau komentar sebelum mengetahui dengan pasti testimoni tersebut memang ditulis bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu.

Saan pun baru mengetahui ada testimoni di blog tersebut. “Makanya sekarang saya mau baca dulu nih, saya mau lihat. Nanti saya komentar,” kata Saan.

Nazaruddin kepada VIVAnews.com mengakui bahwa blog yang beralamat di http://nazaruddin78.blogspot.com/ adalah miliknya. “Iya,” kata dia. Nazaruddin menegaskan ia yang menulisnya sendiri.

“Di situ saya akan ceritakan banyak hal mulai perjalanan pribadi saya, perjalanan di partai, perjalanan sampai permasalahan ini ada, saya dipanggil siapa, diancam siapa, saya akan ceritakan semua di situ,” kata Nazaruddin kepada VIVAnews.com lewat BlackBerry Messenger, Selasa 1 Juni 2011.

Blog itu berisi pembelaan-pembelaan Nazaruddin terhadap kasus-kasus yang mendera. Dari mulai dugaan perkosaan Sales Promotion Girl saat Musyawarah Nasional di Bandung, terseret kasus dugaan suap Wisma Atlet di Palembang, sampai pemberian uang kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Janedjri M Gaffar. Nazaruddin membantah semua.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *