Dahlan Iskan Berani Pastikan Citra PLN Berubah


Memang tak semudah membalik telapak tangan, tapi dengan masa memimpin yang hanya tiga tahun, Dahlan Iskan berani pastikan citra PLN akan berubah.

”Abrakadabra…PLN…berubah….’’ pasti bukan dengan mantra sulap atau hipnotherapy, tapi dengan kerja keras seluruh lini yang menyeluruh dan kini terjadi di PLN. Namun, sebuah kerja keras bersama di seluruh jajaran, diramu dengan gaya khas kepemimpinannya, jadilah PLN baru.

Bagaimana sepak terjangnya memimpin PLN hingga terjadi perbaikan di semua lini manajemen dan lini layanan, tulisan ini menampilkan pengakuan jujur sang “Raja Media” dari timur. ‘’Saya diminta pemerintah memimpin PLN sejak 23 Desember 2009. Transformasi di tubuh PLN secara menyeluruh, hingga publik akan memberi pencitraan baru terhadap PLN. Semoga sebentar lagi, khalayak luas akan sangat diuntungkan dengan terciptanya PLN baru ,’’tuturnya.

Minggu pertama menginjakkan kaki di kontor pusat PLN Jalan Trunojoyo, kata Dahlan, Ia mengantongi daftar panjang pekerjaan rumit yang harus ia selesaikan dengan prinsip-prinsip sederhana. Mulai dari krisis listrik, susah mendapatkan sambungan baru, antrean panjang sambungan baru yang mencapai 2,5 juta orang pada 2010, sering byar pet, sarang koruptor, dan citra pelayanan yang birokratis. Itu semua harus ia selesaikan.

Meski dihadapkan dengan banyak pekerjaan rumah di PLN, menurutnya, tantangan tidak terlalu besar. Ia merasa biasa-biasa saja, lantaran terbiasa mengurus ratusan perusahaan. Ini karena masalah PLN sebenarnya biasa saja, yakni krisis listrik, daftar tunggu, mati lampu. Ya fokus di masalah besar keluhan masyarakat ini saja, katanya.

Banyak persoalan rumit di sekitar kita, tapi sebenarnya sederhana saja menyeselesaikannya. Ibarat mobil, perusahaan akan nyaman menjalankan usahanya jika setiap komponen spare part berfungsi dengan baik.

Demikian halnya jika fungsi-fungsi komponen dalam mobil sedang bermasalah, spare part harus diperbaiki atau diganti. Setiap fungsi pelayanan PLN harus berjalan baik dengan mengikuti standar kepuasan pelanggan. Caranya, setiap divisi harus diisi dengan orang-orang yang cakap di bidangnya. Jika tidak cakap, SDM harus detraining kembali agar cakap sesuai bidang keahlian pekerjaannya.

“Setiap divisi atau bagian, harus di tangan orang-orang yang cakap,’’ jelasnya. Dalam waktu enam bulan pertama, krisis listrik teratasi, pasokan listrik ke seluruh Indonesia tersedia dalam jumlah cukup.

Pada satu setengah tahun kemudian, daftar tunggu 2,5 juta calon pelanggan baru sudah mendapatkan sambungan baru. Antrean pelanggan baru terakhir dilayani pada 27 juli 2011. Frekuensi byar pet sudah banyak berkurang dari semula 50 kali per pelanggan per tahun, tahun ini di Pulau Jawa sekarang tinggal sembilan kali per pelanggan per tahun. Ia menargetkan ke depannya, frekuensi byar pet makin berkurang.

Belum cukup dengan memperbaiki kinerja pelayanan, ia harus memperbaiki mental dan budaya umum korupsi di tubuh PLN. Ia mengakui, selama ini PLN lekat dengan sebutan sarang korupsi. Untuk membersihkan budaya korupsi, ia menciptakan banyak pembaruan sistem. Sehingga peluang korupsi benar-benar ditutup.

Upaya menutup lubang korupsi ia lakukan dengan pembaruan sistem pengadaan, pembaruan sistem teknologi, pembaruan sistem pengadaan spare part, serta transparansi catatan dan laporan keuangan harian PLN yang bisa diakses pihak BPK secara live. “Ini level komitmen transparansi saya untuk PLN. Karena PLN merupakan perusahaan negara yang memakan uang subsidi. Jadi, PLN tidak boleh main-main,’’ tandasnya.

Bersih-bersih PLN dari budaya korupsi juga ditempuhnya melalui debirokratisasi penyederhanaan dengan banyak sekali organisasi dan prosedur. Intinya, organisasi dan prosedur disederhanakan saja, sesuai dengan prinsip efektivitasnya.

Seperti KPUB/ Komite Pengawas Unit Bisnis sudah dihilangkan. KPUB praktiknya seperti komisaris para GM. Selain itu, pos staf ahli juga ditiadakan. Ia juga akan menghilangkan satu layer (lapisan-red) organisasi di PLN di seluruh Indonesia. “Saya tidak bisa sebutkan lini yang mana, nanti heboh,’’ jelasnya.

Evaluasi Kompetensi

Evaluasi kompetensi setiap karyawan PLN akan dilakukan dalam waktu dekat. Lima puluh ribu karyawan PLN wajib mengikuti uji kompetensi. Bak ujian naik kelas, ujian kompetensi ini untuk melihat apakah seoarng karyawan PLN kompeten atau tidak menempati bidang pekerjaannya. Setelah Lebaran, ujian kompetensi bakal digelar. Ujian ini dilakukan secara bergilir dan diperkirakan dalam waktu satu bulan selesai.

Ujian kompetensi ini disajikan secara komputerisasi, setiap karyawan harus mengisi sendiri jawaban soalnya, satu soal diberi waktu menjawabnya hanya 2 menit, jika berpikirnya kelamaan, soal hilang dari layar komputer secara otomatis. Di akhir soal, ada pertanyaan apakah sudah yakin dengan semua jawaban yang diberikan, atau ia mau merevisi jawabannya.

Sistem akan memberi mereka kesempatan untuk merevisi. Kalau sudah lalu tekan enter, saat itu juga sistem akan menampilkan nilai ujian, sehingga karyawan akan tahu apakah dia lulus atau tidak. Yang tidak lulus, mungkin dia salah tempat.

Misalnya, operator diesel pertanyaannya mengenai bagaimana dia mengoperasikan diesel. Bagian layanan pelanggan, pertanyaannya di sekitar layanan pelanggan. Pertanyaannya ribuan hanya dibedakan posisi level mana dan di bidang apa. Kalau tidak lulus, dia harus belajar lagi, atau dia harus pindah bagian. Dia akan diberi kesempatan ikut ujian kompetensi sekali lagi.

‘’Kalau ujian lagi dia tidak lulus lagi, ya harus ada jalan keluar. Karena PLN tidak boleh dioperasikan oleh orang-orang yang tidak kompeten. Saya yakin 95 persen akan lulus. Ini pembenahan besar-besaran,’’ jelasnya.

Menurutnya, menghilangkan budaya korupsi di tubuh PLN tidaklah sulit. Ada banyak cara mematikan budaya korupsi.

Suatu lembaga bisa ditertibkan dengan mudah, tinggal bagaimana pemimpinnya mampu memberi contoh dan mampu bertindak tegas atau tidak, bagaimana pemimpin memberi peluang korupsi atau tidak, apakah pemimpin korupsi atau tidak. Kesimpulannya, orang yang paling atas harus betul tidak korupsi dan memberi contoh bagaimana bekerja tanpa korupsi.

‘’Pertama kali saya berkantor di sini, saya minta ruangan saya kecil saja. Saya minta lift umum, tidak perlu lift khusus. Saya minta agar tidak disediakan minuman, kalau saya perlu minum, saya bisa ambi sendiri. Juga tidak tinggal di rumah dinas, saya tinggal di rumah sendiri. Saya tidak usah pakai mobil dinas, saya pakai mobil sendiri saja. Itu kan sinyal kuat yang sengaja saya tunjukkan agar setiap karyawan tidak boleh main-main,’’ jelasnya.

Terhadap semua keberhasilan yang dicapainya ini, ia tidak peduli apakah semua program tersebut dianggap berhasil atau tidak. Yang jelas, semua program pembenahan harus dijalankan. Baginya, yang terpenting adalah bekerja sebaik-baiknya untuk PLN dan untuk Indonesia,

“Saya bukan orang yang mencari pekerjaan atau ingin memimpin PLN. Artinya, saya ke sini bukan karena saya ingin, bukan karena melamar, atau karena saya menginginkan jabatan. Saya ke sini karena saya diminta, itu pun saya menyatakan bersedia asal syarat-syarat yang saya ajukan dipenuhi Kementerian BUMN,’’ jelasnya.

Transformasi ini harus sudah selesai pada akhir tahun depan. Bagaimana PLN menerapkan sistem pelayanan pemasangan baru yang cepat, sistem sudah dibuat, penataan orang juga sudah dilakukan dalam waktu 3 tahun, dan penataan orang harus sudah selesai semua di empat lapisan. Hingga akhir tahun ini lapisan satu dan dua sudah selesai. Lapisan ketiga karena besar sekali perlu dua tahun, yakni tahun ini dan tahun depan.

Jika semua lapisan kepemimpinan PLN sudah diduduki oleh orang orang yang kompeten dan berintegritas (tidak KKN), serta antusias, menurutnya, nanti siapa pun yang memimpin, PLN tetap bagus. Biarpun integritasnya baik tapi tidak antusias, tidak akan diangkat jadi pemimpin tiap-tiap divisi. Atau yang antusias tapi tidak berintegritas, juga tidak akan diangkat. Apalagi yang tidak berintegritas dan tidak antusias, juga tidak akan diangkat.

“Saya sudah mulai banyak diminta oleh beberapa BUMN lain untuk berbagi pengalaman. Jika Bank Mandiri perlu 4 tahun untuk transformasi, saya harap PLN bisa dalam waktu 3 tahun. Karena modal SDM PLN sudah bagus,’’ jelasnya.

Mengenai upaya melepas PLN dari ketergantungan BBM, ia menjelaskan, solusinya yakni memperbanyak pembangkit PLTU batu bara untuk Jawa dan pulau-pulau besar. Yang kedua harus bisa mendapatkan gas sebagai counter pemakaian BBM “gila-gilaan” di Jawa dan ketiga pemakaian tenaga surya untuk pulau kecil di Indonesia Timur.

Telah dilakukan uji coba di lima pulau dalam 6 bulan terakhir. Target tahun ini 100 pulau akan dialiri listriki dan akhir tahun ini harus sudah selesai. Tiga tahun ke depan 1.000 pulau terperinci atas tahun pertama 4.600 pulau, tahun kedua 4.600 pulau, seluruhnya 100 persen menggunakan tenaga matahari.

“Teknologinya terserah pakai mana saja, kita tenderkan, yang paling murah yang menang. Yang 100 pulau sudah kita tenderkan dengan menelan dana Rp 900 miliar. Dananya internal. Nanti yang 1.000 pulau juga akan didanai internal,’’jelasnya.

Dalam dua tahun terakhir, terdapat 5 juta penambahan jumlah pelanggan atau tumbuh 12 persen berdasarkan jumlah pelanggan total pada 2009 sebanyak 41 juta. Laba semester I/2011 (unaudited) sekitar Rp 5 triliun.

Masih terkait mengurangi ketergantungan atas BBM, katanya, PLN mulai menggunakan sumber-sumber energi terbarukan, yakni panel solar seller (PLTS/Pembangkit Listrik Tenaga Surya), air dan geotermal. Untuk yang air, PLN akan membangun proyek di Jawa Barat namanya Upper Cisokan 1000 MW dekat PLTA saguling, sangat penting untuk mengurangi pemakaian energi BBM di Jakarta. Akhir tahun ini pengerjaan dimulai.

Ketergantungan BBM di Jawa akan diganti dengan batu bara dan gas, di Sumatera dengan batu bara, gas, dan air. Sementara yang di pulau-pulau kecil dengan tenaga surya.

Mengenai kompetisi dengan perusahaan swasta, sejauh ini sudah ada tiga perusahaan swasta yang jadi kompetitor PLN yang tidak kalah bagus, antara lain Cikarang Listrindo dan Bekasi Power. Mereka punya pembangkit sendiri, punya pelanggan sendiri, punya jaringan sendiri, dan punya sistem distribusi sendiri.

Jangan mengira belum ada perusahaan listrik swasta. Dengan adanya kompetitor justru baik bagi masyarakat, karena PLN juga diuntungkan, orang bisa tahu bahwa harga listrik PLN paling murah. Kompetisi tidak jadi persoalan, karena listrik swasta dijual dengan harga 20 persen lebih mahal dibanding PLN. Produk swasta tidak ada kelebihannya, justru produk PLN yang lebih banyak kelebihannya.

Kalau orang mengira dengan banyak yang jual listrik dari swasta nanti harga listrik murah, seperti orang jual handphone yang makin tahun makin murah, menurut dia, harga listrik tidak bisa murah karena harus dibangkitkan dan disalurkan.

Ia mengharapkan, ke depan listrik Indonesia harus memenuhi standar internasional. Ia mencontohkan banyak kalangan high class yang tinggal di kawasan Bukit Darmo Golf mengeluhkan menapa listrik PLN kok tidak seperti listrik di Singapura, karena mereka sering ke sana.

Ketika mereka menantang dibuatkan listrik dengan kualitas listrik Singapura, ia balik menantang mereka apakah mampu membayar dengan harga singapura yang empat kali lebih mahal dibanding tarif PLN. Singapura Rp 2.700 per KWH. Tarif PLN hanya Rp 650 per KWH.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik kualitas Singapura bagi mereka yang tinggal di kawasan mewah itu, akhirnya ia mematok harga dua kali lebih mahal dari tarif listrik PLN, atau separuh harga di Singapura.

Menurutnya, listrik di seluruh dunia pasti ada gangguan. Lalu bagaimana di Singapura bisa menyediakan listrik kualitas prima, back up-nya saja yang banyak, seperti travo, biasanya 1 kompleks 1 travo, di Singapura dua travo.

Sehingga pada saat terjadi byar pet, langsung diambil alih oleh travo berikutnya, sehingga mati lampu tidak pernah terjadi. Sementara sumber listrik dari gardu induk yang membutuhkan dana pembangunan ratusan miliar, jumlah gardu induk tidak cukup satu, jadi dibuat dua. Sehingga jika gardu induk A terganggu, langsung disuplai gardu induk kedua.

Kemudian kabel distribusi juga tidak boleh kabel telanjang, tapi kabel tertutup. Kabel yang menyalur ke rumah-rumah pelanggan juga bukan satu melainkan dobel sesuai jumlah gardu listrik. Sehingga, sistem listrik di Singapura itu dibuat doble atau back up.

Indonesia tidak mungkin membuat sistem doble karena tarifnya bisa mahal sekali. Kalau saja pelanggan listrik Indonesia mau membayar listrik seperti orang Singapura, pasti ia ciptakan kualitas listrik kita seperti Singapura. Itu hanya soal biaya saja, bukan sulit. Ini karena investasi listrik memang mahal sekali.

Menurutnya, PLN tahun ini memiliki keunggulan lebih dibanding negara lain di Asia, seperti Vietnam yang sudah krisis listrik, dan China yang juga krisis listrik, padahal China punya 1 juta MW.

Demikian halnya dengan susut energi, menurutnya, di Indonesia lebih baik dibanding Malaysia. Dulu orang minta sambungan listrik tidak dikasih, kala itu krisis listrik sudah berlangsung bertahun-tahun. Karena tidak dikasih, orang kemudian mencuri.

Sekarang siapa pun minta listrik, PLN kasih, sehingga tidak ada yang mencuri. Dulu banyak travo yang overpemakaian, sekarang minta travo berapa pun kita kasih, paparnya. Sekarang susut energi tinggal single digit 9,9 persen saja. Dari semula 13 persen pada 3-4 tahun lalu. Sebagai perbandingan, susut energi di India mencapai 30 persen.

Kedepan susut energi diharapkan turun, tapi tidak lebih banyak lagi. Ini karena susut energi itu bukan melulu karena dicuri. Namun, semakin banyak kabel distribusi, maka listrik yang dalam perjalanan untuk dialirkan energi panasnya di tengah jalan menguap. Begitu ia menjelaskan susut energi secara sederhana.

Sehingga dengan kabel yang panjang dari satu kota ke lain di perjalanan listrik karena listrik itu benda yang panas. Kecuali kabel AC diganti dengan kabel DC, tapi kan mahalnya luar biasa. Biaya mengganti kabel DC lebih besar dibanding menurunkan susut energi. Misalnya, penurunan susut energi 1 persen setara dengan Rp 1 triliun. Tapi untuk menurunkan susut energi 1 persen, PLN harus investasi ratusan triliun.’’Jadi mengganti kabel DC itu tidak perlu, investasinya terlalu mahal,’’ katanya.

Korea susut energinya kecil karena negaranya kecil, kabelnya pendek-pendek. Susust energi Singapura hanya 2 persen saja. Kabel distribusi PLN panjangnya dari Banyuwangi sampai Banten. Dari Lampung sampai ke Aceh, sehingga persentase susut energi jadi besar.

Mengenai proyek penambahan sumber listrik baru sebanyak 10.000 MW tahun ini akan selesai dan bertambah 4.600 MW, tahun depan 4.600 MW lagi. Sisanya dua tahun lagi. Tidak perlu proyek ini jadi dalam waktu satu tahun karena tidak ada gunanya.

“Karena kalau jadi sekaligus dalam satu tahun, tapi tidak ada yang pakai percuma. Ini karena listrik begitu diproduksi, harus dipakai. Tidak seperti minyak bisa disimpan. Begitu diproduksi, tidak ada yang dipakai ya hilang.” ujarnya. Sehingga kecepatan pengerjaan proyek ini diikuti dengan pertambahan jumlah pelanggan baru. Ini karena pelanggan lama belum tentu mau ditambah daya listriknya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *