Cruise Asia Kedua Special Edition # 18


Cruise Asia Kedua Special Edition # 18

Selasa, 18 Pebruari 2020, Daikoku Cruise Terminal

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Mestinya ditambahkan ke atas, hari pertama dikarantina di penjara
sumber Covid-19 bernama Diamond Princess babak kedua. Pa dokter
Ooo Kol benar. Semua yang meski testnya negatif (saya) tetapi
partnernya secabin testnya positif (Cecile) HARUS mengulangi karantina
selama 14 hari lagi. Jadi sahaya akan makan tidur perei 28 hari sebab
mestinya esok sudah bebas merdeka boleh keluar. Sebelum saya menjawab
belasan pertanyaan di WA di email, pertama-tama trims berat, thank you
very much kepada Anda sekalian man-teminku dimana saja berada. Cecile
suka heran. Dia bilang teman-temanmu aku tadinya engga kenal (anak
FTUI anak CC anak NATUR) tetapi mereka sangat baik ramah sayang ke
aku. Buktinya ya seperti ini. Ya saya pun akan ditest lagi di dalam
beberapa hari mendatang. Kapan? Tak tahu. Oom kaptenpun tak akan tahu.
Bisa pindah kamar karena kamar ini sudah terkontaminasi? Tidak bisa,
DepKes Jepang melarang pindah-pindahan kamar.

Sekarang update menterkinikan Anda mengenai Cecile yang kalian lebih
sayang dibandingkan Bang Jeha :-). Sebab memang ia anak baik, sweet
girl dan dia nangis pas tahu Petrus mesti dirumkitkan dan Shirley jadi
sendirian di cabinnya. Dia juga nangis pas tahu Warti cengeng :-). Ia
dirawat di rumkit Fuji Onsen Hospital, 2 jam dari Tokyo ke selatan,
di kaki Gunung Fuji. Memang ia ingin banget ke onsen dan lihat dari
dekat gunung cantik itu. DikabulkanNYA dengan cara istimewa begini.
Tak tahu apakah ia bisa lihat Mt Fuji yang pagi ini cantik sekali dari
atas deck kapal karena setengah dari puncaknya diliputi salju. Cecile
oke, paru-paru kirinya kena pneumonia jadi keheranannya terjawab, “Apa
mereka engga salah kasih hasil orang lain?,”tanyanya penasaran kemarin
saat dokter ketok pintu dan beritakan ia positif. Waktu ditest sudah
saya yakinkan ke Dr Naguro agar ia tidak salah menuliskan nama kami di
sample-nya dan ia perlihatkan, JH dan CH.

Cecile memang kuat dan saya katakan tahan banting. Ia sejak dulu jadi
pendayung canoe kami di depan, istilahnya ‘bow paddler’. Ia kuat tidak
berhenti sekalipun berjam-jam mendayung dan terkadang sambil berlutut,
posisi yang oke punya yang dipakai anak ‘native First Nations’ di
Kanada bila mereka canoeing. Saya sedikit lebih ‘power’ dayungannya
sehingga saya di belakang, mengemudi, ‘stern paddler’ istilahnya tapi
saya pakai/ada ngasonya kalau memang bisa (tiada ombak tiada angin).
Karena otot bagian atas tubuhnya tidak sekuat saya, sudah beberapa
tahun ia tidak portage canoe maupun membawa ‘canoe pack’ berisi
berbagai perlengkapan kemping yang bisa 15 20 kg. Tetapi kekuatan
hiking atau jalan kakinya lebih dari saya. Saya sudah cape jalan ia
masih bisa terus. Renang pun demikian, ia bisa tahan puluhan laps
tanpa istirahat. Sepedaan sami mawon, bisa puluhan km mengikuti saya
yang terkadang sudah cape tapi saya diam aja tahan-tahanin :-).
Semoga dengan kekuatan seperti yang dimilikinya, pneumonia dari
Covid-19 akan lekas teratasi. Akan soal psikisnya maupun imannya saya
putus jauh, ia bisa ketawa-ketiwi saat diangkut oleh dokter kemarin.

Pertanyaan berikutnya. Apa bisa jadi penularan lewat sistim sirkulasi
angin di cabin kapal ini? Kalau jawabnya ya alias virus corona itu
mengudara artinya bukan 454 penumpang sudah terinfeksi (status
kemarin) tetapi SEMUA terinfeksi dan yang memang benaran punya gen
Gatotkaca Ontoseno bisa jadi ada 454 orang, tetap sehat kuat. Dari
pengamatan pengalaman kami semua di kapal pesakitan ini, dugaanku
penularan terjadi dari cem-macem makanan minuman yang disuguhkan,
yakni penyandang virus karena asymptomatis seperti Cecile, engga
demam tidak batuk tidak poyeng engga mabok maupun muntah-muntah, tetap
aja kerja dan menularkan kami semua.

“Bang Jeha, apa kami bisa bezoek,” tanya yang bener-bener cinta kepada
isteriku. “Forget it bro and sis, don’t even think about it!” Shirley
isteri Petrus berniat demikian, ia maksa minta pindah ke rumah sakit.
Sampai tayangan ini saya tulis ia tak pernah bertemu sekalipun dengan
Petrus dan ia juga dikarantina. Bagusnya, ia keluar dari kapal
pesakitan alias mestinya terus ‘virus free’. Warti “liaison officer”
saya mengabarkan bukan saja rumkit di atas rumkit lokal Jepang, perlu
kepiawaian Nihongo tuk teleponan, juga Cecile tak bisa dibezoek! Tak
ada jaringan nirkabel di rumkit Jepang dan George beruntung bisa
Internet-an karena ia di Kawasaki. Gubernur kota itu engga mau kalah
ama gub DKI, George dapat ‘free Japan SIM card’ sebulan dari Kawasaki
City.

Satu lagi pertanyaan, “Apa bang jh yang negatif bisa naik kapalnya
Justin Trudeau (sudah mendarat kemarin di Tokyo)?.” Ogah meskipun bisa
sebab bakal disumpahin ama Santo Antonius jagoannya Cecile. Ia bilang
kemarin pas tahu saya negatif, “Kamu balik aja ke Canada say.” No way
jose, aku temani kau di Tokyo (belum tahu dia akan dirumkitkan kemana)
sampai kau boleh balik ke kapal. Kemarin langsung semua pakaiannya, BH
CD daster saya masukkan ke jasa laundry kapal, gratisan. Sarung bantal
yang ia pakai tempat saya ngusel cari kehangatan kalau saya duduk di
depan laptop dan kedinginan (A/Cnya nyentrong kesitu) saya keluarkan.

Pagi ini saya jalan sendirian di deck tingkat 15. Cerah. Tapi sepi
banget. Daerah yang biasanya ada puluhan ratusan orang, saya bisa
hitung, total paling 30an. Sebagian sudah dipulangkan ke Amrik,
sebagian lagi terkapar di rumkit-rumkit Jepang. Namun Gunung Fuji
yang bersalju tampak cantik. Semoga Cecile punya jendela di kamarnya
dan bisa lihat kesitu juga. We will see the same mountain if that’s
the case. Dear Fuji-san, send my love to my wife please, domo arigato
gozaimashita. I miss you but we will go cruising again after our
Disneyland trip come May 2020. ( Jusni H / IM )
… (bersambung) …

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *