Setelah ledakan, pesawat bergoyang kencang, lampu kabin mati dan tercium bau hangus.
Seorang penumpang pesawat Airbus A330-300 milik maskapai Cathay Pacific, yang mendarat darurat di bandara Changi, Singapura, Senin dini hari mengaku mendengar dua kali ledakan sebelum mesin pesawat terbakar. Sontak, keadaan di kabin menjadi panik saat para penumpang berteriak ketakutan.
Seorang pewarta foto, Beawiharta, yang berada dalam penerbangan tersebut mengatakan dua kali ledakan terjadi selang 20 menit setelah pesawat tinggal landas pukul 1.12 dini hari. Setelah ledakan, pramugrari langsung mengambil semua makanan yang baru saja disajikan kepada penumpang.
Dilansir dari laman stasiun berita MSNBC, Senin, 16 Mei 2011, Beawiharta mengatakan setelah terjadi ledakan, pesawat bergoyang kencang dan lampu kabin mati. Dia juga mengaku mencium bau hangus di dalam pesawat.
Anaknya, Pradipta, 15, dengan panik menanyakan apakah mereka akan selamat. Pradipta, ujar Beawiharta, melihat api di luar kapal. “Panik, dia lalu bertanya: ‘Apakah kita akan mati?’ saya katakan kepadanya: ‘Tidak, kita akan selamat’.”
Kondisi pesawat yang ditumpangi 136 orang tersebut kontan menjadi panik. Beawiharta mengatakan bahwa penumpang di belakangnya mulai berteriak dan berdoa dengan suara kencang. Bukannya menenangkan, hal ini malah justru membuat situasi menjadi semakin ricuh.
“Ya Tuhan, selamatkan penerbangan kami! Berikan kami perlindunganMu!” ujar Beawiharta menirukan seorang penumpang di pesawat.
Sesaat setelah itu, pramugari memberitahukan bahwa mesin terbakar dan pesawat harus kembali ke Singapura untuk pemadaman api. Semua penumpang langsung memakai rompi pelampung, beruntung, pendaratan pesawat di bandara Internasional Changi berlangsung mulus. Derai air mata mewarnai turunnya penumpang dari dalam pesawat.
Setelah satu jam, api di pesawat berhasil dipadamkan. Selama itu juga, landasan pacu ditutup untuk penerbangan. Pihak Cathay Pacific mengatakan bahwa mereka langsung mematikan mesin yang terbakar setelah kejadian diketahui.
Tidak disebutkan apa penyebab terbakarnya mesin pesawat. Namun, November tahun lalu, dua pesawat Airbus maskapai ini juga pernah mendarat darurat di bandara Changi karena kerusakan mesin.
Kementerian Perhubungan Cek WNI di Cathay
Lokasi kejadian tidak terdapat di Indonesia.
Kementerian Perhubungan akan meminta keterangan Cathay Pacific atas insiden terbakarnya mesin pesawat jurusan Singapura-Jakarta. Hal itu terutama untuk memastikan apakah terdapat penumpang berasal dari Indonesia.
Seperti diketahui, pesawat Cathay Pacific dengan nomor penerbangan CX715 yang berangkat dari Singapura ke Jakarta pada pukul 00:54, 16 Mei 2011, kembali lagi setelah terjadi peringatan adanya percikan api dari mesin nomor dua. Pihak bandara langsung mengerahkan enam kendaraan pemadam dan berhasil memadamkan api di pesawat. Upaya pemadaman membuat jalur penerbangan bandara Changi ditutup selama lebih dari satu jam.
Namun Harry menjelaskan terkait kejadian ini, bukanlah wewenangnya karena Cathay bukan maskapai Indonesia. Selain itu lokasi kejadian juga tidak terdapat di Indonesia. Namun jika dalam perkembangannya diperlukan konfirmasi dari pihak Cathay maka pihaknya akan bertanya kepada perwakilan Cathay di Indonesia.
“Itu yang mendarat bukan pesawat kita. Kejadiannya bukan di Indonesia, Kementerian Perhubungan tidak ada kepentingan,” kata Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Harry Bhakti saat dihubungi VIVAnews Senin 16 Mei 2011.
Cathay Pacific sendiri menjelaskan pesawat CX715 kembali lagi ke Bandara Changi karena peringatan adanya percikan api dari mesin nomor dua. Para kru mematikan mesin Rolls Royce ketika mereka menerima peringatan tersebut.
“Pendaratan darurat diumumkan dan pesawat dikembalikan pada 01:57 tanpa insiden,” kata juru bicara Cathay dalam laman resmi, Kamis ini.
Sejumlah pemadam kebakaran langsung memadamkan api saat pesawat berhenti di taxiway di Bandara Changi. 136 penumpang A330 turun dengan selamat dan semua langusung ditampung di hotel. “Sebagian besar penumpang ditransfer ke penerbangan lain pada pagi tadi.
Related Posts
