Bunga Bangkai Tumbuh Lagi


Sebuah bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc) tumbuh di sebuah rumah Abeh Saari (63), Jalan Pembina 2 RT 13/02, Kelurahan Cipinangmuara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Bunga itu adalah yang kedua kali tumbuh di rumah Sa’ari.

Yang menarik, bunga bangkai pertama tumbuh juga di bulan Desember 2010. Sekitar sebulan bunga itu berkembang dan mekar selama sepekan. Sampai akhirnya bunga itu pun mati.

Kala itu, Abeh yang asli Betawi mengaku kaget karena pekarangan rumahnya yang telah ditutupi conblock tiba-tiba terangkat oleh sesuatu yang menyeruak dari dalam tanah.

Abeh memeriksanya lalu memastikan bahwa sesuatu itu adalah sebuah tumbuhan. Dia lalu membersihkan areal tempat tumbuhan itu muncul. Awalnya, Abeh tak tahu apa nama jenis tumbuhan itu. Sampai kemudian bunga itu tumbuh dan menampakkan wujud aslinya.

Bunga itu mengeluarkan bau tak sedap, seperti bangkai tikus. Dari situ lah dia akhirnya diberitahu bahwa bunga itu adalah bunga bankai, yang tergolong dalam bunga langka.

Setahun lebih kemudian, jenis bunga yang sama tumbuh di lokasi bunga bangkai sebelumnya. Bunga itu tumbuh pada awal Desember 2011. Sejak tunasnya mulai muncul, Sa’ari lekas memberi pupuk.

Ditemui di rumahnya, Minggu (25/12), Sa’ari menuturkan, sejak bunga bangkainya yang pertama itu mati usai mekar, dia sengaja mendiamkan lokasi tempat tumbuhnya bunga tersebut, dan tidak menenanami apapun di situ lahan itu. Bahkan, bunga bangkai yang tumbuh dan mati pada Desember 2010, masih disimpan oleh Sa’ari. Sisa bunga yang sudah kering dan hitam itu digantungnya di tembok.

Sa’ari mengatakan, dirinya sengaja menyimpan bunga bangkai pertamanya karena masih banyak orang yang terus berdatangan untuk melihat. “Jadi, saya perlihatkan saja sisanya yang sudah kering itu,” ujar Sa’ari.

Pantauan Warta Kota, Selasa (25/12), lokasi tumbuhnya bunga itu tampak ditutupi papan di sisi kiri-kanannya. Papan itu, sengaja dibuat oleh Sa’ari, agar ketika orang mendekati bunga, tidak menginjak bagian tanah, sehingga tak mengganggu pertumbuhannya.

Lalu, tak tampak rumput tumbuh di sekitar bunga, karena selalu dicabuti oleh Sa’ari. Setiap hari, bunga itu disiram sebanyak dua kali, yakni pagi dan sore hari. Bahkan, salah seorang anak Sa’ari, sejak awal bunga tumbuh, selalu memotret pertumbuhan bunga tersebut.

Kini, bunga itu sudah memiliki tinggi 70 centimeter atau lebih rendah lima centimeter dibanding bunga tahun lalu, yakni setinggi 75 centimeter.

Di bagian tengah bunga, tampak sudah berwarna ungu tua. Satu lapisan daun yang berwarna ungu jauh lebih muda dibanding yang berada di tengah, masih menguncup. Kendati demikian, Sa’ari yakin, dalam waktu tiga sampai seminggu, bunga bangkai akan mekar.

Nantinya, apabila mekar, dia akan memasang penghalang yang berjarak sekitar dua meter dari bunga bangkai, agar warga yang melihat tak terlalu dekat dengan bunga, sehingga tak rusak.

Sementara itu, dalam sepekan kemarin, Sa’ari menambahkan, petugas Polres Jakarta Timur dan petugas dari Kecamatan Jatinegara sudah datang meninjau lokasi. Mereka datang untuk mengamankan lingkungan jika masyarakat berdatangan ke lokasi itu.

Hingga kemarin, rumah Abeh belum banyak didatangi warga, Meski begitu, Abeh memperkirakan bahwa jika bunga itu mekar jumlah warga yang datang ke rumahnya bakal lebih banyak

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *