Biografi dr. Chen Longji # 2


Berangkat ke Jepang.

Berbekal uang simpanannya, pada tahun 1907 ia berangkat ke Jepang dan masuk Fakultas Kedokteran Chiba University, di Tokyo. Kebetulan konsul yang dikirim oleh Kekaisaran Manchu (Qing) ke wilayah itu adalah orang Hakka, dan mendorongnya mengikuti ujian untuk mendapatkan bea siswa dari Pemerintahan Qing. LongJi menjalani apa yang dituturkan oleh Konsul itu dan ternyata berhasil. Setelah itu dia berhak menerima bea siswa yang cukup besar jumlahnya, hingga bukan hanya memenuhi biaya studi dan hidup di Jepang, malah masih bisa dikirim pulang untuk menghidupi keluarga.

Bertemu dr. Sun Yat Sen. Tak lama kemudian dr. Sun Yat Sen yang lulusan dari Hongkong College of Medicine for Chinese, pergi ke Jepang dan mempropagandakan revolusi dan membentuk Perkumpulan Tong Meng Hui, dan mengajak mahasiswaTiongkok yang belajar di Jepang untuk bergabung.(dimasa yang mendatang setelah Republik Tiongkok berdiri, namanya berubah menjadi Guo Min Dang <KMT>). Banyak pelajar dan perantau Tiongkok di Jepang yang bergabung dalam Tong Meng Hui itu. Longji juga salah satu diantaranya. Termasuk mantan anak didiknya yaitu, Chiu Yingfu. San Ming Zu I Falsafah San Min Chu I mulai diperkenalkan dari Bapak Tiongkok modern, dr. Sun Yat Sen, yang berisikan : Min Chu, Min Chuan, dan Min Sheng. (Nasionalisme, Sosialisme dan Demokrasi). Sedikit banyak San Ming Cu I ini akan menjadi inspirasi Bung Karno dalam menentukan garis ideologinya termasuk perumusan Pancasila. dr. Sun Yat Sen sempat tinggal, sekolah dan dibesarkan di Hawaii dari tahun 1879. Saat sekolah disinilah dia mengalami perkembangan intelektualnya maju pesat terpengaruh kebudayaan Barat. Setelah itu SunYat Sen melanjutkan sekolahnya di Hongkong. Tahun 1911, revolusi Xin Hai meletus di Tiongkok, ketika itu Longji sudah berada di tingkat III Fakultas Kedokteran. Sebagai pemuda intelektual bersama dengan rekan-rekan se-almamaternya, mereka membentuk barisan Palang Merah untuk mendukung Revolusi yang dipimpin oleh dr. Sun Yat Sen itu. Tindakan mereka mendapat dukungan dari pihak Universitas, para dosen dan mahasiswa Jepang. Mereka melakukan penggalangan dana sampai ke kota Yokohama, Kobe, Osaka dan lainnya.

Sewaktu di Shanghai dengan kawan-kawan seperjuangannya, Long Ji ketiga dari kiri)

Longji terpilih sebagai Komandan Barisan Palang Merah itu. Seluruh Barisan berjumlah 170 orang,

mereka pulang melalui Shanghai dan membagi barisan menjadi 2, satu barisan melakukan pertolongan dan pengobatan sepanjang jalan kereta api Shanghai dan Tianjin, satu barisan lainnya mengarah ke barat, bergerak di propoinsi Hunan, Hubei, Jiangxi, dan Jiangshu. Mereka bekerja selama 1 tahun, pada tahun kedua setelah revolusi dimenangkan oleh dr. Sun Yat Sen dkk. Longji kembali ke Jepang untuk meneruskan studinya, sedangkan sementara rekan-rekannya, termasuk didalamnya Chiu Yingfu (mantan muridnya), tidak kembali ke Jepang, malah menjadi pejabat pada Republik yang baru berdiri, yaitu Republik Tiongkok (Zhong Hwa Ming Guok), kemudian menjadi Kepala Dinas Keuangan Propinsi Guangdong, menurut berita selanjutnya, kemudian Chiu mengundurkan diri sebagai anggota KMT dan menjadi anggota Perhimpulan Demokrasi. Setelah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) berdiri, akhirnya Chiu menjadi Wakil Gubernur Propinsi Guangdong, dan meninggal tahun 1959. Setelah Republik Tiongkok berdiri dibawah pemerintahan DR. Sun Yat Sen, Longji yang kembali ke kampusnya Chiba University, mendapat sambutan yang meriah, bahkan pihak sekolah mendirikan sebuah tugu peringatan di bawah sepokok pohon pinus dihalaman depan kampus, persis didepan pintu utama fakultas kedokteran Chiba University. Diatas lempeng batu alam setinggi 2,5 meter terukir prasasti yang ditulis oleh Longji, yang sampai hari ini masih berdiri kokoh disana. LongJi juga dikenal sebagai sastrawan berbakat, diantara teman-temannya.

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *