Qatar University menawarkan awan robot sebagai solusi untuk mengatasi panas saat Piala Dunia 2022 kelak berlangsung di negara tersebut. Abdul Ghani, kepala insinyur mekanik dan industri Qatar University, membuat robot yang menyerupai struktur awan yang terbuat dari karbon ringan dan mengandung gas helium.
Awan tersebut melayang layaknya helikopter dan dapat dikendalikan dari jarak jauh untuk melindungi penonton. Di Lulanic Iconic Stadium, awan robot ini dapat melindungi 86.250 penonton. Ia dapat diatur agar bergerak mengikuti arah Matahari sehingga penoton di stadion tetap terlindungi.
Awan tersebut melengkapi sistem pendingin yang sudah dirancang di stadion. Secara arsitektural, Foster and Partners sudah mendesain stadion yang memanfaatkan limpahan sinar matahari sebagai sumber listrik. Salah satunya untuk menghidupkan pendingin.
Pada saat FIFA mengumumkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Desember tahun lalu, Qatar dengan cepat bereaksi terhadap segala keragu-raguan, termasuk masalah temperatur yang tinggi. Pada musim panas, temperatur di Qatar bisa mencapai sekitar 48 derajat celsius. Selain masalah temperatur, Qatar juga dihadapkan pada masalah keamanan dari terorisme dan perlakuan terhadap wanita. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu/ Editor: Tri Wahono/kompas/IM)
Keterangan gambar: Artificial cloud unveiled for Qatar 2022 by CNN_International