Washington
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, kecewa berat dengan kekalahan negaranya dari Qatar pada bidding Piala Dunia 2022. Menurut Obama, negaranya tak pantas kalah.
Pada bidding yang dilakukan di markas FIFA, “Negeri Paman Sam” bersaing ketat dengan Qatar, Kamis (2/12) waktu Swiss. Dalam proses pemungutan suara, FIFA menerapkan sistem putaran dengan menyatakan tim yang lebih dulu mengumpulkan suara mayoritas, akan keluar sebagai pemenang.
Ada 22 anggota Komisi Eksekutif (Exco) FIFA yang memiliki hak suara. Jika satu kandidat sudah mengumpulkan 12 suara dalam satu putaran, kandidat tersebut otomatis dinyatakan sebagai pemenang. Selain AS dan Qatar, Australia, Jepang, dan Korea Selatan juga memperebutkan posisi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Pengumpulan suara ini berlangsung sengit hingga empat putaran. Australia menjadi kandidat pertama yang tereliminasi setelah hanya mengumpulkan satu suara pada putaran pertama. Menyusul Jepang dan Korea Selatan pada putaran kedua dan ketiga. Qatar akhirnya memastikan diri sebagai pemenang pada putaran keempat setelah menyisihkan Amerika Serikat.
“Saya pikir, itu adalah keputusan yang salah,” ujar Obama.
Obama juga kecewa lantaran Federasi Sepakbola Amerika Serikat telah menghabiskan uang hingga jutaan dolar agar bisa memenangi bidding tersebut. Mereka bahkan mengirim mantan Presiden, Bill Clinton, sebagai wakil dalam presentasi. Sayangnya, Clinton gagal meyakinkan Komite Eksekutif FIFA