AS Borong 100 Juta Dosis Vaksin Corona Buatan Moderna Senilai Rp22 Triliun


 Amerika Serikat meneken kontrak senilai 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp22 triliun) dengan produsen obat Moderna Inc terkait pembelian 100 juta dosis calon vaksin Covid-19 buatannya, demikian diungkapkan perusahaan itu dan Gedung Putih, Selasa (11/8) seperti dilansir Reuters.

AS dalam beberapa pekan terakhir terlibat dalam sejumlah kontrak untuk mendapatkan ratusan juta dosis calon vaksin Covid-19 dari beberapa perusahaan. Langkah itu menjadi bagaian dari program Operation Warp Speed, yang bertujuan menyalurkan vaksin di negara tersebut pada akhir tahun.

Satu dosis Moderna dibanderol sekitar 30,50 dolar AS (sekitar Rp449.197) per orang untuk paket dua dosis. Harga itu sejalan dengan kontrak-kontrak lainnya yang disepakati oleh AS bersama beberapa produsen calon vaksin.

Vaksin Moderna, mRNA-1273, merupakan salah satu dari segelintir calon vaksin yang telah memasuki uji klinis tahap akhir. Riset tersebut, yang bertujuan melibatkan 30.000 orang, sedang dalam proses yang bakal rampung pada September mendatang, kata perusahaan itu pada Agustus.

Vaksin Rusia Minim Informasi

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan minim informasi mengenai vaksin Covid-19 buatan Rusia untuk melakukan evaluasi terhadap vaksin tersebut, kata asisten direktur cabang regional Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Jarbas Barbosa, Selasa (11/8).

Ketika ditanya soal rencana produksi calon vaksin itu di Brasil, Barbosa mengatakan produksi tidak akan dilakukan sampai uji coba Tahap II dan III selesai guna menjamin keamanan dan keampuhan vaksin.

“Setiap produsen vaksin harus mengikuti prosedur ini, yang menjamin keamanan dan memiliki rekomendasi dari WHO,” katanya saat pengarahan virtual dari Washington seperti dikutip Reuters.

Presiden Vladimir Putin mengumumkan pada Selasa bahwa Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Covid-19 setelah kurang dari dua bulan melakukan uji klinis pada manusia.

Moskow menganggap penggunaan vaksin tersebut sebagai bukti kehebatan ilmiah mereka.

Kecepatan Rusia untuk meluncurkan vaksin Covid-19 untuk menjadi pemenang dalam perlombaan global atas produk yang efektif, namun juga menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin saja pihaknya lebih mementingkan wibawa negara ketimbang ilmu pengetahuan dan keamanan.

Putin mengatakan vaksin, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, itu aman dan bahkan telah diberikan kepada salah satu putrinya.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *