Kemping ke Alaska # 15


Jum’at 28 Agustus, hari ke 15 trip kemping kami alias sudah 2 minggu lebih dan kami masih hidup, sehat walafiat jiwa dan raga, bisa melihat puncak gunung tertinggi di Amerika Utara :-). Kemarin ketika kami hiking ke Kantishna, satu bule mensyer di bis ada koleganya mat kodak yang

Hiking di daerah tundra dengan pemandangan musim rontok Alaska

melaporkan ia melihat ada beruang di belakang doski. Tidak ia tegesin atau check tentunya sebab seperti kami semua, so pasti ia masih sayang nyawa. Ia tetap meneruskan perjalanannya ke arah jalan raya menunggu bis cagar yang lewat. Seperti saya syer, banyak sekali mat kodak, fotografer amatir maupun pro yang ke Denali, terlihat dari perlengkapan fotografi mereka. Mulanya saya heran, kog hiking bawa tas segede alaihim. Baru ketika ia mengeluarkan teropong atau lensanya yang 500mm, saya engah ini mah kaga bisa dilawan pakai Canon point and shoot, ihik ihik :-).

Caribou di perjalanan ke Eielson Visitor Center

Semalam hujan turun dari waktu ke waktu tetapi tidak lebat. Terpal plastic kami maupun tenda kasa anti nyamuk tak perlu kami pakai sebab musim serangga ganas sudah berlalu. Juga kalau hujan lebat kami bisa berteduh di food shelter sambil main kartu truf, hobi kami semua. Perlu saya informasi-kan kepada ente-ente yang kempingnya engga pakai tenda tapi hammock atau gelantungan di kedua pohon, “forget it, don’t even think about it!” :-), kalau mau kemping di Denali National Park pakai hammock. Soalnya tidak ada pohon yang tinggi maupun yang dahannya cukup besar untuk disangkutkan hammock. Kita sudah berada di daerah tundra masalahnya. Hiking di atas tundra itu istimewa alias emphug diinjaknya tapi kudu hati-hati sebab disana-sini kita bisa kejeblos kalau keluar dari hiking trail.

Perencanaan waktu yang kami pilih untuk masuk Denali Park ini sempurna sebab selain sudah sepi manusia, juga sepi serangga. Kaga kebayang dah kemping di Juni Juli alias itu untuk orang yang beneran sintingnya :-). Sudah gitu, untuk penghuni 28 campsites alias bisa 112 orang, cuma tersedia 2 food shelter dan 2 WC. Di malam hari Jum’at ini, kami hampir tidak kebagian meja

Korban berebut wanita, eh betina

untuk masak dan perlu syer di awalnya, sampai si bule pindah ke tempat lain karena ribet rupanya melihat perlengkapan kami yang puluhan macam. Bule-bule masaknya atau mereka pakai freeze-dried food tuk jomblo sugih mat kodak yang tinggal diseduh air, atau mereka cuma masak pasta dengan sausnya, titik. Satu keasyikan lain atau kenapa sepinya adalah karena anak-anak Amrik sudah mulai masuk sekolah.

Kenikmatan lainnya kemping di akhir Agustus di Denali adalah warna-warni pepohonan di seluruh cagar lantaran musim rontok telah tiba. Itu juga sebabnya pa en ma beaver sibuk membereskan beaver lodge mereka untuk tibanya musim dingin yang akan datang. Demikian pula gendut-gendutnya sang beruang sebab mereka tak lama lagi akan ‘hibernate’ atau tidur terus selama musim dingin seperti ente yang kompinya doang bisa di-hibernate :-).

Pagi-pagi kami cuma hiking lagi kelilingan sekitar campground Wonder Lake dan seusai makan siang, kami numpak bis ke Eielson Visitor Center, 30-an km ke arah pulang atau timur. Disitu diperagakan cem-macem informasi audiovisual mengenai Denali Park maupun sejarahnya. Kami menonton satu film mengenai pendakian Mt McKinley yang serba mencekam memang sebab suhunya terkadang bisa minus 100-an Fahrenheit. Belum crevasse atau lubang salju yang menganga sepanjang pendakian. Probabilita mereka yang mendaki adalah cuma setengahnya yang akan berhasil dan gunung ini sudah

Food shelter dengan food storage di belakang kedua chef

memakan puluhan jiwa manusia pemberani. Sedemikian serunya kami menonton hingga panggilan untuk mereka yang mau naik bis jam 3:40 ke Wonder Lake tak kami dengar. Akibatnya kami stuck menunggu bis disitu sampai bis berikutnya yang jam 6:20. Tapi kembali trip kemping kami ini trip yang wonderful. Bukan saja kami mendapatkan kehangatan bisa bermain truf di dalam visitor center yang bagus itu, kami juga minta diputerin satu film lagi mengenai aurora yang jauh lebih bagus dari yang kami tonton di Watson Lake, Yukon Territory, sebab gratisan :-).

Satu pemandangan atau tepatnya displei di luar Eielson Visitor Center mengingatkan kita para cowok untuk janganlah rebutan cewek :-). “Apaan Bang Jeha?,” tanya Anda. Dua cowok moose bengkelai gara-gara wanita, eh

Bonus pemandangan Mt McKinley tanpa polusi ada foto orangnya 🙂

betina dan tanduk mereka nyangkut satu sama lain kaga bisa terlepas. Yang seekor sebetulnya berhasil menghunjamkan sang tanduk ke mata lawannya dan menewaskan si musuh. Tapi ia tidak berdaya tak bisa melepaskan tanduknya yang nyangkut ketat di tanduk lawan dengan akibat ia lalu mati kelaparan, lomas. Itulah displei yang bagus buat ente-ente para ‘don juan’ :-). Ketika kami kembali di Wonder Lake campground, hari sudah malam, angin dingin bertiup kencang seraya hujan turun tak henti-hentinya. Eielson Visitor Center sudah menyelamatkan kami selama beberapa jam. Sehabis makan malam kami langsung masuk ke peraduan, ceile :-), sebab esok harinya kami harus bangun pagi-pagi, jam 5-an untuk bisa naik bis yang berangkat jam 6:30 keluar cagar. … (bersambung) ..

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *