Dua Wartawan Buka Skandal Intelijen, Organisasi Pers “Pasang Badan”


Organisasi Inter-American Press Association (AIAP), Selasa (29/10/2013), meminta sejumlah negara untuk tak mengganggu Glenn Greenwald, jurnalis asal Amerika Serikat yang banyak menulis skandal mata-mata yang dilakukan negaranya.

IAPA, yang mewakili redaktur dan surat kabar seluruh benua Amerika, merujuk pernyataannya pada penangkapan rekan kerja Greenwald, David Miranda, oleh Pemerintah Inggris dan penyitaan bahan-bahan jurnalistik yang dimilikinya.

“Pemerintah Inggris tidak juga menjelaskan apakah Greenwald atau Miranda sedang berada di bawah penyelidikan atas tindakan kriminal karena telah menulis rincian pengintaian yang dilakukan pemerintah terhadap warganya sendiri,” kata kepala komite untuk kebebasan pers IAPA, Claudio Paolilo.

“Menurut pendapat kami, karya jurnalistik Greenwald telah memicu kekhawatiran yang wajar dari beberapa pemimpin negara dan warga sipil mengenai tindakan pengintaian rahasia terhadap komunikasi mereka,” kata Paolilo, yang juga merupakan redaktur mingguan Basqueda dari Uruguay.

“Kami mendukung Greenwald dan rekan-rekan jurnalis lainnya untuk menjalankan tugas profesionalnya tanpa gangguan dan intimidasi dari pemerintah,” tambah Paolilo.

Laporan Greenwald, yang diterbitkan oleh harian The Guardian dan sejumlah surat kabar lainnya ditulis berdasarkan dokumen rahasia milik National Security Agency yang dibocorkan oleh analis intelijen Amerika Serikat Edward Snowden.

Paolilo menyatakan, Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat telah memaksa warganya untuk “memilih pilihan yang salah antara kebebasan berekspresi dan keamanan nasional”.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *