Keekonomian Usaha Penyulingan Serai di Bangka pada Rendemen
dilaporkan: Setiawan Liu

Kebutuhan terhadap minyak atsiri semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah industri, seperti industri parfum, kosmetik, aroma-terapi, obat-obatan dan pestisida. Jenis minyak atsiri yang sudah beredar dipasaran sebanyak 14 jenis, salah satunya adalah minyak serai wangi yang merupakan komoditas ekspor Indonesia. Budi mengalkukasi dan menganalisa usaha untuk memperoleh keuntungan bagi para pembudidaya. Modal untuk beli daun (serai), yakni Rp 500/kg dan Rp 50.000 per 100 kg untuk mendapat minyak 500 mL (mililiter) atau kurang dari setengah kg. “Kalau 600 mililiter dikonversi, setara Rp 75.000. Sementara biaya produksi pada penyulingan terdiri dari biaya angkutan, kayu api, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Kalau semua komponen dijumlahkan, dengan asumsi 100 kg serai dengan rendemen hanya 0,5 persen, itu minus (kerugian),” tegas Budi Harto.
Jenis tertentu seperti Mahapengiri, Lenabatu dipanen pada umur enam sampai delapan bulan. Rendemen (kedua jenis tsb) 0,5 – 1,2 persen, dan tergantung pada topografi dan iklim. Lama proses penyulingan 4 – 5 jam serta ada dua kandungan utama atsiri serai wangi, yakni geraniol dan sitronela. Standar umumnya, kadar geraniol mencapai 85% dan kadar sitronela 35% dalam minyak sereh wangi serta penggunaannya sebagai bio additive gasoline. ini komponen terpenting dari minyak sereh wangi. Dua zat ini adalah penentu intensitas aroma harum dan harga. Untuk bisa memperoleh keuntungan analisa usaha dilengkapi dengan berbagai asumsi, yakni kapasitas mesin, rendemen, frekuensi produksi, harga bahan baku, bahan bakar, umur ekonomis mesin produksi, bangunan pabrik. “Selain itu, pembudidaya terutama yang di support BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) harus mempertimbangkan biaya produksi, keuntungan per hari, BEP (break even point) untuk harga serta volume produksi. Pertimbangan lain, kalkulasi perbandingan penerimaan dan biaya. NVP (net present value) juga penting. Asumsi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi riil di Bangka Belitung. Sehingga angka keekonomian mencapai kelayakan. Sejak 2006, saya sudah uji rendemen pada 11 komoditas strategis Babel, mulai dari serai wangi, kayu putih, serai tanah, kunyit, jahe, lengkuas, kenanga dan buah akasia. Kayu putih sebagai icon Bangka Tengah juga merembet sampai pada kegiatan wisata laut di Bangka Tengah. Pantai dan laut di Bangka Tengah sangat indah. Kami minta agar pantai Ardal ditanami kayu putih, dan (permintaan) dikabulkan Bupati,” tegas pembina kelompok PKUR (pelatihan keterampilan usaha rakyat) Bangka Tengah. (sl/IM)















