5 Fakta menakjubkan dari Pesawat Nurtanio yang baru dinamakan Presiden Jokowi


5-fakta-menakjubkan-dari-pesawat-nurtanio-yang-baru-dinamakan-presiden-jokowiPresiden Joko Widodo resmi memberi nama pesawat N219 dengan Nurtanio. Pemberian nama ini dilakukan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (10/11).

Presiden Jokowi menyebut, Nurtanio ini diambil dari nama pahlawan dirgantara yakni Laksamana Muda Udara anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo.

“Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo adalah pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih. Seluruh hidupnya didharmabhaktikan untuk kedirgantaraan Indonesia,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo ini menceritakan, Laksamana Nurtanio gugur dalam sebuah penerbangan uji coba. Ada sebuah kalimat yang patut diteladani dari pahlawan bangsa Nurtanio yakni ‘Sudah, kita tidak usah ribut-ribut, yang penting kerja’.

“Dan inilah hasil kerja putra putri Nurtanio dan akan terus dilanjutkan hingga generasi anak-anak kita nanti,” lanjutnya.

“Dan dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan pesawat N219 sebagai pesawat Nurtanio,” ucap Jokowi dengan lantang.

1. Indonesia sudah membuat pesawat terbang sejak 1946

Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, nama Nurtanio disematkan Presiden untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo yang telah merintis pembuatan pesawat terbang di tanah air sejak tahun 1946.

“Nurtanio Pringgoadisuryo adalah salah seorang perintis berdirinya industri pesawat terbang di Indonesia yang bekerja di Biro Perencana Konstruksi Pesawat di lingkungan Tentara Republik Indonesia yang berkedudukan di Madiun. Biro ini adalah cikal bakal lahirnya industri dirgantara di Indonesia. Mengingat jasanya itu, sangat layak kiranya nama beliau diabadikan sebagai nama purwarupa pesawat N219,” ujar Menteri Rini.

2. Pesawat sudah dipesan dari dalam dan luar negeri

 Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana mengatakan beberapa pihak sudah menyatakan minat membeli pesawat Nurtanio. Beberapa diantaranya perusahaan penerbangan dan pemerintah daerah.

“Ada beberapa airline lah, airline kecil kecil untuk carter. Lalu kita belum mau publish tapi interest itu banyak sampai kepada pemda pemda juga, beberapa gubernur juga udah menyatakan bahwa mau beli,” ujar Andi.

Andi mengatakan selain permintaan dalam negeri, pesawat Nurtanio juga diminati oleh negara asing di Asia seperti Vietnam, Laos dan Myanmar.

3. Pesawat mampu menembus daerah terpencil dan pelosok

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro menilai Pesawat Nurtanio dirancang untuk daerah pegunungan Papua diharapkan dapat mendukung program jembatan udara. Sebab, dapat menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dengan landasan pendek dan tidak dipersiapkan.

Pesawat Nurtanio juga dapat membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah terdepan, tertinggal dan terluar di pegunungan Papua dan Papua Barat, sehingga program satu harga Pemerintah dapat terwujud.

“Pesawat N219 akan menggerakkan aktivitas masyarakat di wilayah Papua, aktivitas perekonomian dan mobilisasi warga diharapkan dapat berjalan dengan lancar demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

4. Pesawat Nurtanio siap dikembangkan bisa mendarat di air

 PT Dirgantara Indonesia menyatakan akan terus berinovasi untuk kemajuan bangsa. Salah satunya dengan mengembangkan pesawat N219 jenis amfibi. Pesawat ini nantinya bisa juga lepas landas dan mendarat di perairan.

“Inovasi dari pesawat N219 nantinya akan dikembangkan menjadi varian amfibi, akan mengurangi biaya infrastruktur untuk pembuatan bandara,” ungkap Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro.

Pengembangan pesawat ini, lanjutnya, untuk ikut mendorong potensi pariwisata. Pesawat N219 hadir sebagai alat transportasi nasional karya anak bangsa, yang dapat mengangkut wisatawan dari kota besar menuju tempat wisata.

5. Pembuatan pesawat butuh dana sampai Rp 1 triliun

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, biaya pengembangan pesawat N219 sampai resmi diuji terbangkan menghabiskan biaya investasi sebanyak Rp 827 miliar. Setelah diuji coba, serangkaian test juga harus dilakukan pesawat ini untuk bisa mendapatkan sertifikasi kelaikan udara.

Budi menyebutkan, pihaknya masih membutuhkan Rp 200 miliar lagi untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan tersebut. “Total sudah Rp 827 miliar, ya kalau diperkirakan bisa mencapai Rp 1 triliun karena untuk mendapatkan sertifikasi tadi kan,” kata Budi.

Dari Rp 827 miliar yang sudah dikeluarkan, LAPAN menggelontorkan sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan sisanya dari PT DI selaku pihak pemroduksi. ( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “5 Fakta menakjubkan dari Pesawat Nurtanio yang baru dinamakan Presiden Jokowi

  1. Perselingkuhan+Intelek
    November 11, 2017 at 9:17 pm

    hebat….Indonesia sudah mampu membuat Pesawat sejak tahun 1946 ? tapi gak pernah maju ataupun terkenal dipasaran International, berapa banyak dan kemana saja dijualnya ? yang perlu itu bukti nyata bukan hanya pernyataan omdo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *