Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram dengan isu yang menyebutkan dirinya adalah seorang kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi jengkel pelaku penyebaran isu tersebut belum tertangkap.
Jokowi mengatakan, PKI itu dibubarkan pada tahun 1965. Sementara dirinya lahir pada tahun 1961. Sehingga tidak mungkin sejak bayi dirinya sudah jadi kader PKI.
“Ada yang menyampaikan suara di medsos Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu coba. PKI itu bubar ’65, saya lahir tahun ’61. Baru umur tiga tahun. Masa ada PKI umur tiga tahun? Masa PKI balita?” kata Jokowi saat penyerahan 5.000 sertifikat tanah untuk masyarakat di Alun-alun Kota Serang, Banten, Rabu (14/3/2018).
Jokowi mengatakan, dirinya sudah melakukan pencarian terhadap pelaku penyebaran isu dirinya adalah kader PKI. Namun sayang, hingga kini tidak ditemukan. Jokowi pun jengkel. Dia bertekad akan ‘menggebuk’ pelaku itu jika ditemukan.
“Ini gimana kadang-kadang. Ya jengkel, tapi nyari orangnya enggak ketemu-ketemu. Awas kalau ketemu tak gebuk betul itu,” katanya.
Jokowi pun mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpancing isu yang tak betul.
“Jangan seperti itu. Itu namanya fitnah. Ngawur kan seperti itu. Logikanya enggak masuk tapi ada yang percaya gitu loh. Ada itu yang percaya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memilih pemimpin dalam pemilihan kepala daerah yang akan serentak dilaksanakan di 101 wilayah tahun ini. Termasuk saat pemilihan presiden 2019 nanti.
“Itulah kita harus hati-hati betul dalam Pilkada, Pilpres harus hati-hati. Pilihlah pemimpin yang baik. Jangan sampai keliru, kalau keliru yang dirugikan juga masyarakat semuanya,” katanya. ( Dtk / IM )
maka pak Jokowi berhati-hatilah karena disekitar anda banyak sekali Bandir-Bandit dan Mafia Politik yang sangat tidak senang dengan anda, semoga di tahun 2019 pak Jokowi akan tetap terpilih sebagai Presiden dengan Periode kedua bersama AHOK