WIKILEAKS


Dengan terjadiya kebocoran 250,000 online diplomatic memo
dilakukan oleh Wikileaks yang dipelopori oleh Julian Assange,
seorang warga negara dan kelahiran Australi, pemerintah AS sempat
dibuat kalang kabut berusaha sedapat mungkin melakukan damage
control. Tidak mengherankan jika pemerintah AS naik pitam. Banyak
diplomatic memo tersebut membeberkankan dialogue jalur pribadi
bernada rahasia antara Pentagon dengan diplomatic staff di luar
negeri, yang tentunya bukan untuk konsumsi umum.

Banyak sudah berita mengenai kejadian kebocoran informasi seperti
disebut diatas disebarkan di pelbagai media di seluruh dunia, satu
antaranya adalah pertemuan antara US Deputy Secretary of State
James Steinberg dan Minister Mentor Lee Kuan Yew pada bulan
May tahun lalu bertempat di Istana Presiden Singapura. Pertemuan
bernada private sebagai tambahan dari pertemuan high profile
Shangri-La Dialogue pada waktu yang bersamaan. Dokumen setebal
enam halaman itu pernah disiarkan oleh website kepunyaan harian
The Guardian, dan langsung dilahap oleh news wires dan blogs.

Seperti yang diberitakan oleh harian Today, pada pertemuan private
tersebut, James Steinberg menekan perlunya kerjasama Tiongkok
dalam menangani masalah nuclear Korea Utara, ia juga ingin tahu
apa pandangan MM Lee dalam masalah yang bersangkutan, antara
lain mengenai pertumbuhan ekonomi Tiongkok, pendapatnya juga
diminta mengenai pemimpin Tiongkok dan Taiwan, juga hubungan
antara Tiongkok dan America.

Menurut catatan dokumen, MM Lee mengatakan, Tiongkok tidak
ingin melihat Korea Utara memiliki senjata nuclear, tapi sebaliknya,
juga tidak mengharap Korea Utara rubuh, berdasarkan perhitungan
jika Korea Utara gugur, Tiongkok akan berhadapan dengan
keberadaan AS di perbatasannya. Dan ini akan cukup merepotkan.
MM Lee selanjutnya mengatakan kalau dibanding dengan Korea
Utara, Iran jauh lebih ambitious, negerinya kaya dan memiliki

hubungan erat dengan komunitas Shiite di luar negeri. Ini jauh lebih
berbahaya.

Mengenai hubungan Tiongkok dengan Taiwan, MM Lee mengatakan
Presiden Hu Jintao lebih bijaksana dari Presiden sebelumnya Jiang
Zemin. Hu lebih sabar, tidak memberi ultimatum agar Taiwan masuk
rangkulan Tiongkok dalam rangka waktu yang ditetapkan. Yang
penting bagi Hu, asal Taiwan tidak ngotot mau merdeka berdiri
sendiri, keberadaan Taiwan akan tetap ditolelir.

Kalau dilihat dari isi pembicaraan James Steinberg dengan MM Lee,
tidak ada yang mengejutkan, semua yang diberitakan sudah dapat
diperhitungkan. Hanya, menurut kabar, Wikileaks akan mengeluarkan
250,000 informasi dari AS diplomatic cables secara bertahap. Besar
kemungkinan masih banyak berita kejutan yang tidak disangka
sangka. Berita berhubungan dengan dokumentasi politik eksternal,
soal internal pemerintah, tentang ekonomi, tentang terorisme, tentang
perdagangan luar negeri dan laporan intelijen.

Pemerintah AS tetap merasa sangat terancam dengan terjadinya
Wikileaks menyedot classified documents yang mencatat interaksi
antara Pentagon dan jalur diplomatik di luar negeri. Ini tentunya
dapat dimengerti, karena jaringan national security telah diterobosi
oleh pihak yang tidak berhak. Pemerintah AS sedang menggunakan
bantuan sejumlah legal experts mempelajari apakah Julian Assange
telah melanggar hukum espionage dalam negeri. Para pakar
berpendapat berdasarkan rumit dan luasnya kasus ini, pemerintah
AS akan menghadapi masalah bertumpuk jika menarik Julian
Assange ke pengadilan, sekiranya ia menginjak bumi AS.

Lalu ada selingan berita yang tidak kurang mengejutkan; Interpol
telah menempatkan Julian Assange pada wanted list orang yang
dicari berhubungan dengan tuduhan seks criminal, pelanggaran
yang katanya dilakukan di Swedia. Atas tuduhan tersebut Assange
mengeluarkan komentar, “Trik kotor!” sebaran jaring demi
menangkap dirinya. Sementara ini keberadaannya tidak diketahui di
mana.

WIKILEAKS TERUS BERAKSI
Qaddafi Doyan Cewek Seksi, Putin-Medvedev Bak Batman & Robin

London – Sudah ribuan kawat diplomatik AS dibocorkan situs whistleblower WikiLeaks.
Rupanya diplomat AS juga mengata-ngatai para pemimpin dunia yang menjadi sekutu atau
rivalnya. Apa sajakah ejekan mereka? WikiLeaks mengungkapkan, para diplomat AS menilai
sejumlah para pemimpin dunia yang menjadi sekutu atau rival AS. Ternyata kesan mereka
banyak bernada satir bahkan mengejek.

Seperti dilansir telegraph.co.uk pada Senin (29/11/2010) lalu, sudah ada sejumlah pemimpin
negara yang dikomentari secara rahasia oleh AS. Berikut adalah beberapa contohnya:

Pemimpin Libya, Muammar Qaddafi
Jika bepergian, Qaddafi harus membawa seorang suster pirang nan montok asal Ukrainia.
Qaddafi juga takut tinggal di ketinggian dan tidak suka terbang di atas perairan. Penggemar
balap kuda dan tari Flamenco ini marah saat dilarang mendirikan tenda ala Arab Badui di Kota
New York.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev & PM Rusia Vladimir Putin
Diplomat AS menyebut Putin sebagai Batman dan Medvedev sebagai Robin. Robin pasti selalu
manut dengan Batman. Putin pun disebut ‘anjing alfa’ karena berupaya menampilkan citra macho
dan otoriter. Sikap otoriter ini terutama dalam hubungannya dengan PM Italia Silvio Berlusconi.
Lantas, bagaimana komentar AS soal Berlusconi?

PM Italia Silvio Berlusconi
Diplomat AS menilai Berlusconi sangat dekat dengan Putin. Mereka suka bertukar hadiah mahal.
AS khawatir Berlusconi jadi juru bicara Putin di Eropa. Berlusconi dibilang lemah secara fisik
dan politik serta seorang pemimpin Eropa yang tidak efektif. Kegemarannya berpesta sampai
larut malam membuatnya kurang istirahat.

Presiden Prancis Nicholas Sarkozy
Sarkozy diibaratkan sebuah dongeng anak-anak ‘Kaisar Tanpa Busana’ dalam sebuah memo AS.
Dia dianggap tidak menyadari realitas di sekitarnya.

Kanselir Jerman Angela Merkel
Merkel disebut menghindari risiko dan jarang kreatif. Merkel diejek sebagai Teflon, tidak ada
yang bisa menempel dengan dia.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai
Karzai disebut paranoid. Dia sangat lemah dan tidak mau mendengarkan fakta. Malah dia lebih
mendengarkan pembisik bahkan untuk keterangan yang paling aneh sekalipun.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
AS menyamakan Ahmadinejad dengan Adolf Hitler. Raja Abdullah dari Saudi Arabia tidak
menyukainya dan kerap meminta AS menyerbu Iran. Memotong kepala ular, begitu istilah dari
Raja Abdullah jika AS menghancurkan Ahmadinejad.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *