“Weekend” Terakhir KA Parahyangan


JAKARTA – KA Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta PP, Sabtu dan Minggu (25/4/2010), melayani penumpang weekend terakhir sebelum dihentikan operasinya mulai Selasa (27/4/2010). “Sabtu dan Minggu ini merupakan weekend terakhir bagi KA Parahyangan, minggu depan para komuter Bandung-Jakarta tak lagi bisa menumpang KA Parahyangan,” kata Kepala Humas PT KA Daop II Bandung Bambang Setya Pramono di Bandung, Sabtu (24/4/2010).

KA Parahyangan

KA Parahyangan akan mengakhiri “masa baktinya” pada Selasa mendatang yang ditandai dengan kegiatan joy ride atau menumpang KA Parahyangan terakhir dari Jakarta ke Bandung. Penumpang KA Parahyangan yang okupansinya berkutat di bawah 50 persen itu biasanya memang hanya penuh pada akhir pekan, terutama saat long weekend, dari Jakarta ke Bandung.

Namun, Jumat dan Sabtu kali ini penumpang KA Parahyangan tidak beranjak, padahal merupakan weekend terakhir bagi KA yang dioperasikan sejak 31 Juli 1971 itu.”Enggak banyak masyarakat yang memanfaatkan momen menumpang Parahyangan pada pekan terakhirnya di jalur Jakarta-Bandung, jumlah penumpang normal-normal saja,” kata Bambang.

Para komuter pelanggan KA Parahyangan yang biasa berangkat ke tempat kerja di Jakarta

Stasiun KA Gambir - Jakarta

masihbisa menggunakan KA pada Senin (26/4/2010) pagi.”KA Parahyangan biasanya penuh pada Senin pagi, mereka berangkat kerja ke Jakarta. KA Parahyangan tetap akan menjadi KA legendaris yang dikenang sepanjang sejarah KA di jalur Bandung-Jakarta,” katanya.

Namun, bagi para penumpang KA Parahyangan, khususnya kelas bisnis, masih bisa menggunakan kereta bisnis yang dirangkaikan dengan KA Argo Gede. KA Argo Gede yang akan melayani jalur Bandung-Jakarta nantinya dilengkapi kereta bisnis sehingga rangkaiannya terdiri dari satu lokomotif, empat kereta eksekutif, dua kereta bisnis, dan satu kereta makan.

KA Parahyangan

“Kelas bisnis tetap ada di jalur Bandung-Jakarta sehingga pelanggan kelas bisnis itu tak kehilangan tumpangan favorit mereka,” kata Bambang. Sementara itu, KA Parahyangan sendiri dipastikan dialihkan ke jalur Bandung-Malang PP dengan nama baru, KA Malabar, yang diambil dari salah satu gunung di Jawa Barat, yakni Gunung Malabar di kawasan Kabupaten Bandung Barat.

Sementara itu, sejumlah pengguna KA Parahyangan mengaku kehilangan dengan dihapuskannya KA tersebut. Mereka berharap memiliki cendera mata khusus terkait KA Parahyangan. “Kami berharap PTKA memberikan cendera mata khusus terkait

Stasiun KA Bandung

perpisahan KA Parahyangan, jadi tak sekadar karcis terakhir saja yang bisa kami koleksi,” kata Ridwan, penumpang KA Parahyangan asal Antapani.

Ia mengaku sangat ingin serta dalam joy ride yang akan dilakukan pada KA Parahyangan terakhiryang diberangkatkan dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 18.30 WIB. KA Parahyangan merupakan KA legendaris di jalur Bandung-Jakarta. KA Parahyangan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1990-an hingga sebelum 2004. Namun, okupansi penumpangnya menurun drastis setelah dibukanya Tol Cipularang. Bahkan, menurut data terakhir dari PT KA, KA Parahyangan mengalami kerugian Rp 36 miliar per tahun akibat okupansinya yang tinggal 50 persen.(kompas/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *