Ulama Harus Berperan Aktif Sebarkan Islam yang Damai


[JAKARTA] Direktur Moderate Muslim Society (MMS) Zuhairi Misrawi mengingatkan pentingnya peran para ulama dalam menebarkan nilai-nilai luhur agama Islam. Sebab ulama adalah simbol yang sangat efektif dalam menyebarkan Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin.

“Ulama Indonesia adalah ulama yang cinta Pancasila. Karena Pancasila lahir juga dari konsensus para ulama. Pemerintah juga harus selektif memilih ulama. Kalau ada kotbah-kotbah yang mengancam atau mendeskritkan kelompok lain ya dicegah. Kotbah itu harus menyejukkan umat,” katanya dalam diskusi bertajuk “Setelah Bom Buku Terbitlah Isu,” di Jakarta, Sabtu (19/3/2011)

Zuhairi menambahkan, banyak ulama yang hanya berbekal jubah tapi pemikirannya sangat ekstrim. “Padahal, negara ini berlandaskan Pancasila. Bahkan organisasi NU dan Muhammadiyah sudah menegaskan bahwa Pancasila sudah final,” tegasnya.

Karena itu, pemerintah juga harus selektif dalam memilih ulama untuk dijadikan ikon. “Pemerintah juga sebaiknya bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama untuk mendudukkan kembali Pancasila sebagai landasan bangsa ini,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, pendidikan menjadi faktor penting dalam menumbuhkembangkan keluhuran nilai-nila agama. Amanat Konstitusi juga harus dilaksanakan sebaik-baiknya oleh pemerintah. Jangan mengabaikan apa yang terjadi di tengah masyarakat. Sebab pembiaran itu akan menimbulkan krisis kepercayaan kepada pemerintah. “Ini adalah pukulan telak bagi pemerintah. Saya kira, perlu belajar dari Singapuran dan Malaysia. Kedua negara ini sesuai Konstitusinya, aparat bertindak tegas kepada teroris,” ucap dia lagi.

Sehubungan dengan Kepala Badan Penanggulangan Nasonal Terorisme (BNPT) Irjen Ansyaad Mbai dan Psikolog Massa dari Universitas Padjajaran, Bandung, Zainal Abidin menekankan, peran lembaga pendidikan sangat penting dalam menangkal lahirnya pemikiran radikal.

“Jangan sampai lembaga pendidikan terintrusi oleh pemikiran-pemikiran radikal. Contohnya, adalah mahasiswa salah satu universitas ternama di Bandung yang masuk dalam kelompok teroris. Mendiknas pun sepertinya sudah mulai resah adanya kenyataan ini. Karena itu, Mendiknas mengeluarkan kebijakan agar lembaga pendidikan harus menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” katanya.

Zainal Abidin menambahkan, “Jangan sampai, pendidikan dimasuki ideologi radikal. Kalau ini yang terjadi, maka amat membahayakan bagi kehidupan bernegara dan berbangsa.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *