Nonton SIE JIN KWIE KENA FITNAH


Minggu malam kemarin kami para “Peranakan Tionghoa”  nonton bareng opera Sie Jin Kwie Kena Fitnah di Graha Bhakti Budaya, TIM, Jakarta Pusat.  Berbahagialah kita yang hidup di jaman keterbukaan. Drama kisah klasik Tionghoa semacam ini dahulu di era Orde Baru adalah sesuatu yg sulit ditayangkan.  Bayangkan opera Sam Pek Eng Tay saja yang tidak ada muatan politisnya sulit diadakan ketika itu.  Namun sekarang benar benar “merdeka” bahkan di tengah cerita sering diselipi guyonan yg mengkritik pemerintah zaman kini yg mengundang “gerrr” dan “ha..ha..”  Tapi ya nggak ada yang marah malah senyum senyum.

 

Sungguh sekarang ini kita tidak merasakan adanya diskriminasi sedikitpun dari saudara saudara kita dari suku non Tionghoa.  Malah yang kebanyakan menonton adalah saudara saudari kita yg muslimin dan muslimah – sesuatu yang tidak aneh lagi  Konon setiap malam pagelaran Sie Jin Kwie, TIM jadi penuh mobil dan pengunjung, padahal  opera ini diadakan mulai tgl 4 hingga 26 Maret – tapi penuh selalu. Ini adalah produksi ke 122 dari Teater Koma yang disutradarai oleh N.Riantiarno yg aslinya adalah peranakan Tionghoa juga.  Naskahnya karya bersama Tio Keng Jian dan Lo Koan Chung – mereka Tionghoa peranakan Jawa Tengah.  Opera Sie Jin Kwie ini adalah pembauran antara opera Tionghoa, Wayang Potehi, Wayang Golek, Wayang Wong dan Wayang Tavip yang tumplek bleg jadi satu panggung.

 

Selama 4,5 jam penonton “betah” duduk ngejubleg menikmati sajian teater Koma ini.  N Riantiarno bersama istri Ratna Riantiarno adalah motor penggerak yang membuat sajian teater Koma asyik dipelototi tanpa merasa capek atau bosan. Sulit untuk menyuguhkan cerita yg demikian panjang kalau tata lampu, tata dekor, tata lakon, tata bicara nya jelek.  Kenyataannya tak ada seorang pun meninggalkan kursi di luar jeda istirahat dan pulang saja. Tetapi jalan ceritanya sendiri memang menarik. Dari sekian banyak cerita peperangan Tiongkok, maka cerita Sie Jin Kwie adalah yang paling mudah dicerna masyarakat awam.  Berbeda dari cerita Sam Kok yg sarat dengan intrik intrik, filsafat filsafat serta berbelit belit, cerita Sie Jin Kwie jauh lebih menarik.- sederhana – tapi penuh kejutan.. Itulah mengapa wayang Potehi acap kali memainkan cerita Sie Jin Kwie.

 

Tata suaranya pun bagus – kebetulan saya dan babah Felix adalah orang yg pernah berkecimpung di bidang sound system. Pada keadaan tanpa musik, pelakon pelakon berbicara tanpa melewati loudspeaker sehingga lokasi imej suara pas dengan lokasi orang yg sedang berbicara.  Hanya sewaktu diiringi musik, maka dialog di masukkan ke loudspeaker supaya tidak tertindih.  Dan kami sepakat menyatakan tata suaranya baik. Demikianlah tanpa terasa pukul 12.00 pertunjukkan selesai dan kamipun bubaran pulang ke rumah masing masing.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *