Trump Terpilih Sebagai Presiden Amerika Yang Baru


unnamedLos Angeles, November 9 , 2016 / Indonesia Media

Setelah sekian lamanya masa kampanye capres Amerika yang

menegangkan, akhirnya rakyat Amerika bisa menentukan pemimpinnya

yang baru. Kontes kekuatan antara Partai Demokrat dan Republiken di

Amerika hampir tidak pernah sedemikian ketatnya. Turun naiknya hasil

polling sebelum hari pencoblosan menyusul isu-isu skandal dari kedua

kubu , Hillary Clinton dan Donald Trump. Menjadi perbincangan

masyarakat layaknya seperti turun naiknya stock di Wall street.

Banyak orang yang tidak menyangka Donald Trump akan memenangkan

pemilihan ini setelah diterpa berbagai isu perlecehan sexual, namun

rupanya ini tidak menyurutkan tekat rakyat Amerika untuk membuat

perubahan. Terbukti sebenarnya banyak the silent majority

Pada jam 11:45 malam waktu Pacific score perhitungan suara secara

Electoral Vote untuk Trump 288. dan untuk Hillary Clinton 215 ,sedangkan

untuk mencapai kemenangan di butuhkan score 270. Dengan kenyataan ini

kubu Clinton sudah membubarkan diri.

Trump mengawali pidato kemenangannya dengan memberi salut kepada

Hillary atas kerja kerasnya selama ini. Trump juga mengajak agar seluruh

rakyat bekerja sama untuk membangun kembali Amerika. Betul Trump

akan mengutamakan kepentingan Amerika, namun hubungan dan

partisipasi Amerika ke Negara-negara didunia tetap di perhatikan. Beliau

akan menggerakan kembali kemajuan roda perekonomian Amerika.

Tidak dapat dipungkiri kali ini jumlah pemilih naik secara significant, hal

ini diduga karena rakyat Amerika sudah penat dengan kelesuan ekonomi

yang berlarut -larut, mereka mengharapkan ada perubahan. Banyak

kalangan, pekerja menengah menyatakan penghasilan mereka sekarang

malah lebih rendah dari pendapatan di tahun 1999.

Sebelumnya dalam polling banyak indikasi untuk kemenangan Partai

Demokrat (Clinton), malah Partai Republiken sendiri tidak sepenuhnya

mendukung capres Donald Trump yang ternyata memenangkan konvensi.

Ditambah lagi konon terdengar ucapan dari tycoon Real Estate ini suka

bicara tidak santun.

“Baru sekali ini saya melihat orang dari berbagai kalangan dan kelompok

usia berbondong-bondong datang ke TPS. Ia mengatakan, “Saya rasa

kampanye yang berlangsung sangat sengit membuat banyak warga yang

biasanya apolitis akhirnya jadi datang ke TPS dan rela antri berjam-jam

untuk memberikan suara mereka. Itulah yang menyebabkan Partai

Demokratik merasa pasti bakal menang. Mereka bahkan sudah

menyiapkan panggung acara kemenangannya yang dihias bagus sekali pada

malam perhitungan suara..

Dari pengamatan ternyata para warga yang keturunan dari Asia masih

kurang berminat ikut memilih. Padahal pemilihan kali ini merupakan

momentum yang krusial dalam menentukan nasib Amerika yang secara

tidak langsung juga akan berimbas kepada ekonomi dunia.

Persaingan kedua belah kubu sangat menegangkan, antara pendukung

Clinton dan Trump , tidak jarang terdengar insiden di TPS (precinct)

karena ada gesekan antara kedua pendukung kubu itu. Bahkan ada insiden

yang unik terjadi, dengan kejadian seorang wanita yang masuk ke TPS

dengan mengenakan kaos “Trump”, ini adalah bentuk pelanggaran, lalu

ditanggalkan kaosnya, jadi dia hanya mengenakan kutang saja. Dan ini

kena pasal ketertiban lainnya, Karena masuk TPS tidak boleh hanya

mengenakan pakaian dalam.

Nampaknya pemilihan kali ini juga menunjukan Partai Republiken unggul

di Senat dan di House of Representative (DPR).( DI /IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *