Tempo Raib Dan Dicetak Ulang


Majalah berita mingguan TEMPO edisi 28 Juni – 4 Juli 2010 yang mulai beredar hari ini dikabarkan ludes diborong orang-orang berseragam polisi. Laporan utama majalah ini mengulas tentang dugaan rekening tak wajar sejumlah perwira tinggi Polri.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah orang yang diduga polisi memborong semua majalah Tempo edisi 28 Juni – 4 Juli tersebut di Sentra Bursa Media. Seorang pria berseragam polisi juga datang pada siang harinya dan melakukan hal serupa.

Majalah Tempo Kembali Menerbitkan Edisi Yang Hilang

Jakarta – Menggantikan sekitar 30 ribu eksemplar majalah yang hilang di pasaran Daerah Khusus Ibukota Jakarta kemarin (28/6), pihak sirkulasi majalah TEMPO mencetak ulang edisi bertajuk “Rekening Gendut Perwira Polisi”.

Menurut Kepala Divisi Sirkulasi dan Distribusi TEMPO Windalaksana, pencetakan ulang tersebut dilakukan Selasa (29/6), pukul 05.00 WIB. “Pagi ini sudah dicetak dan diluncurkan ke pasaran. Kami juga telah menerima laporan bahwa hingga saat ini, tak ada kendala di lapangan,” ujarnya. Sehingga dia menjamin bahwa konsumen bisa mendapatkan majalah TEMPO di tingkat eceran.

Majalah Tempo Edisi terbaru, Senin (28/6) hilang dari pasaran, karena diborong sejak pukul 04.00 WIB oleh sekelompok orang. Salah satu agen Majalah Tempo di kawasan Pramuka mengaku, tumpukan majalah yang baru keluar dari percetakan itu sudah diborong.

“Subuh, sudah diborong orang mirip polisi. Tapi mereka tidak berpakaian dinas” kata Saragih kepada Tempo, Senin (28/6). Membawa mobil, tumpukan majalah itu diangkut dari lapak Saragih di kawasan Pramuka, sebelum Tempo sempat beredar di lapangan. Saragih mengaku, menerima 700 eksemplar Majalah Tempo dan pagi itu sudah tak tersisa satu pun di Lapak.

Terbit dengan Cover ” Rekening Gendut Perwira Polisi”, Majalah pekan ini bergambar seorang polisi tengah memegang seutas tali yang diikatkan pada tiga babi kecil berwarna merah muda diduga menjadi sebab habisnya majalah Tempo dari peredaran.

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

Pemborong “Tempo” Naik Mobil Polsek

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

Tiga Pria Mengaku Polisi Datangi Kantor Tempo Bandung

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

Bandung – Tiga pria yang mengaku polisi mendatangi kantor Tempo biro Bandung di Jalan Bengawan 7A, Bandung, Senin (28/6) malam.

Seraya mengklaim anggota Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung, mereka menanyakan peredaran Majalah Tempo edisi terbaru.

“Mereka menanyakan berapa tiras Majalah Tempo di Bandung? Ada berapa agen majalah, dan minta alamat agen untuk menanyakan peredaran majalah,” kata Kepala Sirkulasi Biro Bandung Didit Setiaji, Senin malam (28/6).

Kepada tiga orang berpakaian seperti kebanyakan orang itu, Didit lalu menerangkan bahwa tiras Majalah Tempo di Bandung raya sekitar 5.000 eksemplar. Ia pun memberikan alamat agen yang tercatat di kantornya.

“Hanya saya bilang juga kalau mau tanya agen dan anak buahnya, sebaiknya mereka datang dinihari besok (hari ini) di Jalan Cikapundung (pusat peredaran dan majalah Bandung),” kata dia.

Didit melayani pertanyaan para polisi yang menumpang mobil Taft warna putih itu sekitar lima belas menit. “Karena mereka datang pas saya mau pulang.”

Didit pun tak sempat menanyakan nama lengkap serta satuan ketiga tamu yang mengaku dari Polwiltabes Bandung itu. “Yang jelas ketiganya berpakaian preman, salah satunya yang banyak ngobrol dengan saya mengenalkan diri, namanya Elang,” jelas Didit.

Sementara itu, Kepala PolwiltabesBandung Komisars Besar Imam Budi Supeno menyangkal telah menyuruh anak buahnya untuk mengecek peredaran Majalah Tempo bertajuk ‘Rekening Gendut Perwira Polisi’ di wilayahnya. “Wah nggak ada itu, apa urusannya?” ungkap dia saat dikonfirmasi via telefon genggam.

Imam mendengar adanya kabar pemborongan Majalah Tempo edisi terbaru di Jakarta. “Tapi urusannya dengan kami di sini apa? Urusan Kamtibmas saja masih banyak, kok ngurusin Tempo. Nggak ada,”tegas dia.

Meski begitu, Imam sempat balik menanyakan identitas ketiga pengaku anggota Polwiltabes itu. “Supaya bisa kami telusuri benarkah saya perintahkan mereka,” tandas dia.

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

Pemborong “Tempo” Naik Mobil Polsek

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

JAKARTA- Majalah Tempo edisi Rekening Gendut Perwira Polisi ludes dari peredaran. Sekelompok orang pada Senin (28/6/2010) dini hari datang ke agen koran dan majalah di Sentra Bursa Media, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat dan memborong semua majalah Tempo yang baru terbit itu.

“Siangnya, sekitar jam 10.00 juga datang lagi polisi satu orang. Pakai seragam lengkap dan naik mobil polisi. Ada tulisannya kok, Polsek Sawah Besar,” kata seorang pedagang yang menolak disebutkan namanya.

Dia mengatakan, polisi itu menanyakan apa masih ada majalah Tempo pada lapak agen yang berada di sebelahnya. Di Sentra Bursa Media terdapat tiga lapak agen. Namun, kata dia, semua majalah Tempo sudah habis diborong. “Ya terus dikasih tahu, sudah habis,” katanya.

“Dia sempat lama enggak pergi-pergi. Sebenarnya pas itu masih ada sedikit stok yang ditahan buat pelanggan. Tapi karena dia nanya terus dan enggak pergi-pergi, ya dilepas sama dia,” katanya. Ia hanya mengatakan, polisi itu bersedia membayar dengan harga jauh di atas biasanya. “Ya pokoknya lebih mahal. Harga tinggi juga dia mau bayarin,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada pagi tadi, sebanyak empat orang yang diduga polisi mendatangi Sentra Bursa Media. Keempat orang lantas memborong semua majalah Tempo edisi Rekening Gendut Perwira Polisi di Sentra Bursa Media.

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

Mabes: Tak Ada Perintah Borong Tempo

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

JAKARTA – Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Edward Aritonang, menegaskan, tidak ada perintah dari pihaknya untuk memborong majalah Tempo edisi 18/39 yang beredar kemarin. Dalam edisi itu, majalah Tempo mengulas soal rekening mencurigakan para perwira Polri yang diberi judul “Rekening Gendut Perwira Polisi”.

“Ngga ada perintah,” ucap Edward saat dihubungi Kompas.com, Selasa ( 29/6/2010 ), ketika dikonfirmasi perihal dugaan adanya oknum polisi yang memborong majalah.

Edward enggan menanggapi pernyataan para pedagang koran atau majalah di beberapa lokasi yang mengungkapkan bahwa dagangannya diborong oleh orang berpakaian polisi. “Siapa yang borong? Kalau tidak jelas ngapain ditanggapi,” lontar dia.

“Kalau jelas anggota Polri yang borong, siapa namanya? Foto dia. Ngga ada urusan borong-borong itu,” tambah Edward.

Seperti diberitakan, majalah dengan cover bergambar kartun seseorang yang berseragam cokelat sedang menggiring tiga celengan babi berwarna merah jambu dengan tali police line tiba-tiba sulit diperoleh di pasaran. Edisi kali ini, ada enam nama jenderal dan beberapa perwira menengah yang diduga punya aliran dana mencurigakan.

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Edward Aritonang.

<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:”ï¼­ï¼³ 明朝”; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:”Cambria Math”; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”\@MS Mincho”; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”,”serif”; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:”MS Mincho”;} @page WordSection1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} –>

JAKARTA– Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menuding majalah Tempo sedang menerapkan strategi pemasaran dengan kabar soal aksi borong majalahnya setelah menerbitkan soal “Rekening Gendut Perwira Polisi”.

“Itu strategi pemasaran aja. Harganya aja sudah Rp 100.000 (per eksemplar),” ujar Edward di Mabes Polri, Selasa (29/6/2010).

Menurut Edward, di zaman keterbukaan informasi saat ini Polri tidak dapat membungkam masyarakat untuk mendapatkan informasi. “Mana bisa kami bungkam informasi. Polri konsisten akan keterbukaan informasi publik. Tidak ada upaya membungkam informasi publik,” tegas dia.

Tiga Pria Mengaku Polisi Datangi Kantor Tempo Bandung

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *