TELADAN MASYARAKAT JEPANG


 

Tokyo, Jepang –  Artikel ini ditulis oleh Toshiro Tanimoto,  seorang  professor di University of Tokyo, tiga hari setelah gempa 8,9 skala richter mengguncang Jepang.

Saat artikel ini ditulis, saya merasakan gempa susulan berkekuatan 6,2 skala richter dekat pantai Ibaragi, kira-kira 100 miles utara Tokyo. Gempa ini merupakan yang ketiga saya rasakan sejak saya meninggalkan kantor saya yang berlokasi disebuah gedung 12 lantai dikampus University of Tokyo. Setelah gempa dasyat 8,9 skala richter Jum’at lalu, gempa susulan ini tidak berarti apapun.

 

Sebuah situs berita diinternet baru saja melaporkan telah terjadi ledakan lagi dilokasi reaktor nuklir Fukushima Daiichi. Ini adalah reaktor ketiga yang meledak. Apakah ledakan-ledakan yang terjadi akan mengulang peristiwa  Chernobyl ? Saya rasa tidak. Petugas pemadam sedang bekerja keras mendinginkan reaktor yang meledak dengan menyemprotkan air laut. Petugas ini adalah para pemberani dan berdedikasi tinggi. Air mata saya menetes ketika membaca berita yang menyebutkan enam orang abdi masyarakat ini terluka ketika  berusaha melepaskan gas hydrogen yang menyelimuti tabung reaktor.

Sebanyak 300,000 warga diutara Honshu yang seluruh harta bendanya lenyap ditelan tsunami telah dievakuasi. Banyak warga lainnya yang masih terperangkap didesa-desa pesisir.  Ditelevisi dapat dilihat rekaman video yang diambil dari udara menunjukkan tanda “makanan 500” yang maksudnya adalah dibawah sana ada 500 pengungsi yang menantikan bantuan makanan.

Saya lahir dan dibesarkan dinegeri ini dan sangat kagum akan tingkat kesabaran dan kesantunan masyarakat Jepang. Mereka dapat seperti ini karena mereka percaya bahwa bantuan makanan akan dikirimkan oleh pemerintah pusat, mereka mempercayai pemimpin mereka. Mereka memiliki keyakinan pada pemimpin.

 

Perusahaan listrik Tokyo mulai melakukan pemadaman bergilir hari ini. Lima wilayah metropolitan Tokyo bergiliran kena pemadamam selama tiga jam untuk penghematan. Jadwal  transportasi massal seperti metro dan kereta dikurangi. Beberapa warga kecewa akan hal ini tetapi sebagian besar  masyarakat tetap tenang menerima penjelasan pemerintah bahwa hal ini lebih baik daripada pemadaman listrik mendadak dan mengurung anda dalam lift atau kereta bawah tanah untuk waktu yang tidak terbatas.

Masyarakat memahami keadaan sulit saat ini serta percaya pemadaman listrik bergilir dilakukan demi kebaikan bersama. Selain pemadaman bergilir, pemerintah juga memperingatkan bahwa untuk sementara waktu kwalitas air minum akan menurun. Didesak oleh istri, saya berlari menuju sebuah swalayan tidak jauh dari tempat saya tinggal dan mendapati hampir seluruh rak makanan dan minuman kosong dan hanya tertinggal 10 botol air.

Saya sangat haru mendapati pemilik swalayan ini masih menjual air minum dengan harga yang sama. Sebenarnya walaupun saya harus membayar dua kali lipat dari harga normal, saya akan tetap membelinya. Pada awalnya saya berpikir akan memborong 10 botol air ini tetapi kemudian berubah pikiran dan hanya membeli 5 botol karena saya tahu masih banyak orang lain yang membutuhkan air minum dan saya juga yakin pada saat air yang saya beli ini habis diminum, tetap akan ada air untuk saya minum. Mungkin tetangga-tetangga saya akan memberikannya, pokoknya saya berkeyakinan akan cukup minum.

Dihotel Monterey di Sendai, dua koki membagikan sarapan gratis. Semua pejalan kaki dipersilahkan mengambil semangkok sop panas. Bagi banyak orang, sop ini merupakan makanan panas mereka yang pertama sejak dihantam tsunami. Setiap orang dengan sabar dan tertib mengantri untuk mendapatkan jatah satu mangkok. Setelah memakannya, tidak ada seorangpun yang kembali keantrian untuk meminta kedua-kalinya. Mereka sadar masih ada banyak orang lainnya yang juga membutuhkan makanan pagi itu.

Perdana menteri Jepang Naoto Kan berkata bahwa peristiwa  gempa dan tsunami ini merupakan krisis terburuk setelah perang dunia kedua.Sejarah membuktikan dari  reruntuhan perang dunia kedua, Jepang berhasil membangun dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia dalam waktu 40 tahun. Kini puing-puing yang berserakan sepanjang pantai Fukushima mungkin tercemar radiasi namun demikian saya percaya Jepang akan bangkit dan mengulang sejarah. Masyarakat  Jepang dengan semangat dedikasinya akan mampu bertahan dan bangkit.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *