Sutan Bhatoegana Merasa Seperti Zombie


Politisi Partai Demokrat merasa seperti zombie atau mayat hidup setelah ditersangkakan KPK dan kini duduk di kursi pesakitan.

Politisi yang dikenal dengan ungkapan ngeri-ngeri sedapnya itu merasa lebih dulu dizalimi karakternya sewaktu ditersangkakan sehingga ketika perkaranya telah masuk pengadilan terdakwa tak bisa banyak berbuat.

“Bahkan sosok tersangka KPK telah berubah menjadi zombie atau mayat hidup ketika duduk berhadapan dengan majelis Pengadilan Tipikor tanpa daya, dengan pengacara terhebat sekalipun. Karena opini publik telah terbentuk bahwa yang bersangkutan adalah penjahat dan harus dimusnahkan serta dimiskinkan,” kata Sutan membacakan eksepsinya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (20/4).

Dalam eksepsi yang diberi judul “Mahalnya Arti Sebuah Kejujuran, Saya Korban Jargon KPK Jujur Itu Hebat tapi Saya Jujur Kok Malah Dijerat” setebal 13 halaman, Sutan lebih banyak mengeluh ketimbang berupaya mematahkan dakwaan suap US$ 140 ribu dari Waryono Karno dan menerima US$ 200 ribu dari Rudi Rubiandini.

Sutan mengisahkan, sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara, putera dari keluarga veteran dan pensiunan militer AD Mahyudi Siregar itu didik dengan keras oleh keluarganya untuk menjadi pribadi yang jujur.

Sikap tersebut melekat sejak Sutan kecil hingga dewasa dan bekerja mulai dari kontraktor proyek-proyek migas hingga aktif pada kegiatan politik mendirikan Partai Demokrat dan duduk sebagai anggota DPR selama dua periode.

“Nilai-nilai kejujuran inilah yang terus menerus saya kampanyekan dan saya implementasikan dalam kehidupan saya sehari-hari. Begitu juga di dalam pekerjaan,” tegas Sutan.

Menurut Sutan, sikap tersebut dapat dikonfirmasi kepada kolega-koleganya di parlemen juga di Partai Demokrat. Dirinya merasa konsisten dalam mengampanyekan politik bermoral untuk menciptakan politisi-politisi yang bersih dan bermoral.

Citra yang hendak dibangun itu seketika hancur setelah KPK mentersangkakannya. Sutan merasa KPK bersikap sewenang-wenang terhadapnya beserta keluarganya sewaktu menetapkan status cegah dan menggeledah rumahnya.


JK dan Jokowi

Sutan mengaku gusar atas penetapan  tersangka yang menurutnya tidak berdasarkan alat bukti yang akurat. Padahal, Wapres Jusuf Kalla (JK) telah memperingatkan penegak hukum untuk tidak mudah mentersangkakan orang karena berkaitan dengan nasib tersangka dan keluarganya.

Bukan hanya JK, Sutan juga menyebut dalam eksepsinya, Presiden Jokowi telah memperingatkan banyak pihak untuk tidak merasa berada di atas hukum apalagi mengkriminalisasi seseorang.

“Dan tentunya mereka yang cerdik cendikia telah dapat menangkap arah presiden tersebut yang jelas dan tegas,” ujarnya.

Sutan membantah tuduhan jaksa bahwa dirinya menerima suap dari Waryono setelah mengadakan pertemuan di Restoran Edogin Hotel Mulia Senayan terkait dengan pembahasan APBNP tahun 2013 Kementerian ESDM di Komisi VII DPR. Sebagai pimpinan Komisi VII dirinya berkewajiban mengawal program pemerintah yang prorakyat.

“Jadi tidak benar seolah-olah saya mengatur pertemuan di Hotel Mulia untuk mendapatkan sejumlah dana agar memperlancar raker di Komisi VII. Terbukti raker tersebut berjalan a lot dan selesai dari pukul 14:00 WIB – 01:00 WIB pagi. Bagaimana mengikuti tuduhan JPU itu terjadi,” katanya.

Sutan tidak banyak membahas THR sebesar US$200 ribu dari Rudi Rubiandini dalam eksepsinya. Dirinya hanya menegaskan telah membeberkan hal itu dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di KPK termasuk tentang pengusaha Denni Karmaina yang dikenalkannya kepada Rudi.

Dirinya berharap, majelis hakim dapat mengadili perkara yang membelitnya dengan membebaskan dirinya dari tuduhan JPU yang menurutnya tidak berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang ada.

“Demi rasa keadilan, saya memohon sekali lagi agar ketua majelis hakim yang terhormat dan yang mulia dapat untuk mempertimbangkan agar saya dibebaskan dari tuduhan dan semua dakwaan,” kata Suta.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *