SPS President University untuk Mengisi Kekurangan 350.000 Pilot
dilaporkan: Liu Setiawan
Bekasi, 18 Maret 2025/Indonesia Media – Dengan peningkatan kebutuhan tenaga pilot di industri penerbangan sampai beberapa dekade mendatang, CEO Berkah Maju Sejahtera (Aerostarjet Aviation) exclusive Air Charter Provider, Sigit Samsu melihat urgensi program perkuliahan yang memungkinkan lulusan universitas meraih dua gelar akademis, yang salah satunya dari sekolah pilot. Data dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), bahwa kebutuhan pilot secara global per tahun 2025, mencapai sekitar 35.000 pilot. Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) juga membeberkan data yang sama. “Prospek dunia penerbangan, karir pilot sangat tinggi. Program Sport Pilot Stream (SPS) sebagai langkah strategis, menjadikan President University (PU) sebagai perguruan tinggi terdepan, yang para lulusannya akan memiliki dual gelar akademis, termasuk gelar profesi sebagai penerbang melalui Proflight pilot school,” Sigit Samsu mengatakan kepada Redaksi.
Paparan program SPS berlangsung di PU Convention Center Cikarang, dibarengi penandatanganan MoU tripartite PU – Proflight Pilot School – PT. BWJ (Banten West Java). PU sangat bangga dapat mempersembahkan Program SPS sebagai salah satu jalur internship bagi mahasiswa yang diinisiasi melalui kerja sama antara President University dengan Proflight Pilot School dan PT. Banten West Java-Tanjung Lesung. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam dunia penerbangan olahraga serta membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan industri aviasi. “Industri mengalami kekurangan 350 ribu pilot per periode 2024 – 2032. Ini kesempatan, yang mana SPS untuk backup career plans para mahasiswa PU,” kata sekretaris Board of Trustee Fakultas Kedokteran PU.
Program giat dirgantara disampaikan langsung oleh pendiri President University SD Darmono kepada Sigit Samsu tahun 2021 lalu. Saat itu SD Darmono yang notabene pendiri sekaligus Chairman Jababeka Group dan istri, Lucy Darmono memberanikan diri terbang dengan pesawat Cessna 172 milik Sigit Samsu. Joy flight ke Krakatau dari Tanjung Lesung. Capt. Cindy Mutiara duduk back seat menemani Lucy Darmono. Waktu itu Bandara Salakanagara di Tanjung Lesung masih belum memiliki landas pacu aspal. “kondisinya, bandara masih dari gravel yang diperkeras. Tapi saya bersama kawan-kawan penggiat dirgantara, mulai dari penggiat muda sampai penggiat senior seperti Pak Nanan Soekarna (mantan Wakapolri, Maret 2011 – Agustus 2013) tetap hadir rutin di setiap akhir pekan di Tanjung Lesung,” kata pemilik Yayasan Pamulang Equestrian Centre (PEC) Pamulang, Tangerang Selatan.
Para penggiat dirgantara dan penerbangan melatih kemampuan bernavigasi dan terbang wisata dari Pondok Cabe ke Tanjung Lesung dengan resiko propeller maupun pesawat bisa rusak (dent) akibat batu kerikil yang ikut terbang bersama saat pesawat take off maupun landing. Guna melengkapi sarana pendukung giat dirgantara di Bandara Salakanagara Tanjung Lesung, Indonesia Flying Club membangun fasilitas hanggar berukuran 30m x 30m diatas tanah pinjam pakai seluas 2,000 meter dari BWJ di zona Aero Cluster. Sebuah zona cluster utk rumah hangar “Aero Villa” maupun fasilitas pendukung kegiatan general aviation dan aero sport di Tanjung Lesung. “Berkat restu pak Darmono serta direksi Jababeka, BWJ, pada bulan Agustus 2023 pengaspalan 600 meter landas pacu Bandara Salakanagara Tanjung Lesung selesai. Gagasan pak Darmono yang berkeinginan memiliki flying school Insya Allah dapat terwujud melalui kolaborasi dan aliansi strategis antara PU, Proflight Pilot School dan BWJ selaku pemilik KEK Tanjung Lesung tempat beradanya Bandara Salakanagara,” kata penasehat Rektor PU.