Serangan Kelompok Intoleran Usai Doa Bersama Midodareni di Solo


 Sekelompok orang bertindak anarki di Solo, Jawa Tengah. Mereka berusaha membubarkan paksa acara pernikahan warga di Kampung Metodranan Semanggi, Pasar Kliwon, Sabtu (8/8).

Kejadian tersebut berawal dari adanya acara adat pernikahan di rumah seorang warga di Kampung Mertodranan sekitar pukul 17.00 WIB. Sejumlah pelaku intoleran tiba-tiba memukul salah satu peserta acara pernikahan saat berjalan keluar rumah.

Polres Kota Surakarta masih memburu kelompok intoleran tersebut. Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai mengatakan pihaknya setelah mendapatkan laporan turun ke lokasi melakukan pengamanan, dan berusaha melindungi korban.

Dia menegaskan, negara Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan diakui oleh negara, sehingga kelompok intoleran harus ditindak tegas.

“Kami masih memburu, dan segera menangkap pelaku intoleran yang berani berbuat anarki di Solo. Kami imbau masyarakat Solo untuk bersama menjaga kondusivitas wilayahnya,” kata Andy di Solo, Minggu (10/8).

Dia juga mengimbau masyarakat yang mempunyai acara agar melapor polisi untuk diberikan perlindungan. Polisi bertugas melindungi masyarakat.

“Kami juga mengapresiasi dukungan dari Banser yang memotivasi kami bisa mengungkap kasus di Pasar Kliwon itu. Saya mengajak warga Kota Solo untuk bersatu menciptakan Solo aman, damai, toleran, dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

3 Orang Terluka

Menurut dia, warga yang menjadi korban dari kelompok intoleran tersebut ada tiga orang, dan kini kondisinya sudah membaik dan rawat jalan. Polisi sedang meminta keterangan saksi untuk bisa mengungkap kasus itu.

Terpisah, Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah mendesak jajaran kepolisian untuk menangkap kelompok intoleran yang beraksi usai doa bersama menjelang pernikahan di Kampung Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pada Sabtu (8/8) malam.

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly (Gus Sholah) menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara hukum sehingga segala persoalan harus diselesaikan melalui jalur hukum yang ada.

Oleh karena itu, lanjutnya, siapapun yang terlibat dalam aksi brutal tersebut harus ditindak tegas dan diusut tuntas demi menjaga kepercayaan publik kepada aparat penegak hukum.

“Selain itu, kami juga mengecam tindakan brutal dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang di Solo,” ujarnya.

Ketua PC GP Ansor Kota Surakarta Arif Sarifudin menambahkan pihaknya prihatin dengan aksi anarkistis di Pasar Kliwon Solo. Saat ini, kata Arif, suasana di Kota Surakarta relatif aman dan normal, namun pihaknya juga mengimbau pada masyarakat untuk tidak terpancing dengan provokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita jaga Kota Solo agar tetap aman dan kondusif, terlebih menjelang Pilkada 2020,” ujarnya.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *