Sel Mewah Dihargai Rp 30 Juta


JAKARTA, – Syaripudin S Pane (43), mantan narapidana di Rumah Tahanan Salemba, sempat merekam kehidupan dan cerita di balik rutan dengan kamera video handphonemiliknya tahun 2008. Film video sederhana itu bercerita tentang fasilitas di blok khusus koruptor.

Selama lima bulan pengusaha ekspor impor karpet itu mendekam di Rutan Salemba pada tahun 2008. Selama itu pula dia membuat 27 penggalan atau slot rekaman video. Durasinya mulai dari 1,5 menit sampai 3 menit. Total durasi 27 slot rekaman video itu sekitar 20 menit.

Dalam rekaman video Syaripudin diceritakan adanya praktik jual beli ruangan khusus untuk bercinta sampai kehidupan mewah di dalam blok rutan. Melalui video Syaripudin, terekam pula praktik jual beli ruangan yang biasa digunakan untuk melakukan hubungan suami istri.

Syaripudin diganjar hukuman penjara karena kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan staf perusahaannya. Dia ditahan Polrestro Jakarta Pusat tanggal 11 November 2007 sampai Januari 2008. Pada 16 Januari, Syaripudin dikirim ke Rutan Salemba dengai status tahanan titipan kejaksaan. Dia mendapatkan cuti bersyarat tanggal 7 Mei 2008, korting dua bulan dari masa pembebasan.

Selama mendekam di penjara, Syaripudin secara kebetulan menghuni Blok K yang merupakan blok yang khusus dihuni para napi korupsi. Para penghuninya beragam latar belakang, mulai pejabat pemerintah sampai pejabat perusahaan yang tersandung kasus korupsi.

Menurut dia, calon penghuni Blok K biasanya dipungut Rp 30 juta untuk menempati sebuah kamar dengan fasilitas memadai. Harga itu berlaku sampai dengan pembebasan. “Setiap bulan, penghuni wajib mebayar uang kebersihan, keamanan, dan listrik sebesar Rp 1,25 juta,” katanya.

Syaripudin menjelaskan, beberapa orang besar, seperti Nurdin Halid, pernah menghuni blok tersebut. Kondisi blok ini sangat berbeda dengan blok lain. Di sini tidak menggunakan pintu teralis. Pintu setiap ruangan laiknya sebuah pintu kayu rumah. Di dalamnya terdapat fasilitas AC, kulkas, dispenser, dan TV.

Blok tersebut juga dilengkapi lapangan bulu tangkis dan tenis meja. Di area tersebut terdapat fasilitasgym dan karaoke yang bisa digunakan penghuni blok. “Kalau ada orang mau ke sana harus melewati beberapa petugas keamanan. Petugas itu juga merupakan napi-napi di sana,” tutur Syaripudin. Judi koprok

Setiap penghuni di area itu dipersilakan memiliki pembantu untuk memasak atau membersihkan kamar. Ada juga tukang cuci pakaian. Untuk pembayaran gaji tergantung kesepakatan pekerja dan para majikannya. “Semua yang bekerja di blok adalah napi,” katanya.

Dalam video Syaripudin, setiap penggalannya menyorot sudut-sudut kehidupan di penjara tersebut. Mulai penjara supermewah yang dihuni para napi korupsi dan pejabat, ruang sewa pelampiasan hasrat seksual, pojok makanan tahanan kelas bawah, lapak warung bak pasar dadakan, sampai dengan tempat para penghuni penjara melakukan judi koprok.

Ketimpangan, kata Syaripudin, tampak saat berupaya membandingkan kehidupan napi yang berduit dan dari kalangan bawah. Mereka yang memiliki uang bisa mendapatkan berbagai fasilitas. Sementara penghuni yang berasal dari kalangan ekonomi lemah nasibnya begitu memprihatinkan. Dalam rekaman terlihat napi-napi kelas bawah tengah makan menggunakan kukusan dengan lauk ikan asin.

Belum tahu

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sihabuddin, saat dikonfirmasi masalah ini mengaku belum mengetahui rekaman video yang menggambarkan kehidupan di balik penjara tersebut. Namun, Sihabuddin menjamin akan menanggapi kasus ini.

“Kami akan kaji informasi tersebut. Kami akan telusuri seberapa jauh kebenarannya. Insya Allah akan saya sikapi,” kata Sihabuddin seusai acara pisah sambut pejabat Kantor Wilaya Kemhuk dan HAM DKI Jakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (15/11/2011).

Sihabuddin beralasan video yang direkam tahun 2008 sebanyak 27 penggalan video belum menjadi tanggung jawab dia sebagai orang nomor satu pemasyarakatan di Kemhuk dan HAM seperti sekarang. Pasalnya, ia baru dua bulan menjabat Dirjen Pemasyarakatan. “Itu di luar kendali saya. Saya sendiri baru dua bulan menjabat sebagai Dirjen Pemasyarakatan,” ujarnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *