SBY: Ada Berita Bagus Soal Kondisi Ekonomi RI “Peringkat kita di tengah WEF dari 50 meningkat menjadi 38.”

Presiden Susilo Bambang Yudhono membuka rapat kabinet terbatas dengan kabar baik soal kondisi perekonomian Indonesia. Menurutnya, dalam dua hari ini nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat stabil menguat tipis dan saham menguat pada posisi 5 persen.

“Good news, tidak ada rumor baru yang serius. Peringkat kita di tengah WEF dari 50 meningkat menjadi 38. Itu good. Pertemuan ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa kita terus gigih bekerja untuk mengatasi tekanan terhadap ekonomi kita dewasa ini,” ujar Presiden SBY, Selasa 10 September 2013.

Meski begitu, SBY mengatakan perekonomian Indonesia masih belum ada, kecuali defisit neraca berjalan di bulan yang akan datang bisa diperbaiki.

“Saya anggap tetap belum aman ditambah geo politik bagaimana urusan Suriah pada masyarakat internasional maupun soal lain. Agar lebih yakin, optimis dan tekanan ini bisa dilampaui maka perbanyak good dan bekerja all out, jangan ada satu hari pun yang tidak kita gunakan untuk kelola persoalan dengan sebaik-baiknya,” kata dia.

Menurut SBY, selama menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-8 negara G20 di Rusia pekan lalu, dia terus memantau kondisi perekonomian Tanah Air, khususnya terkait stabilitas harga. Ia berharap ke depannya dapat mengelola inflasi secara positif dan memperbaiki stabilitas harga, juga pada komoditas tertentu.

“Kedua, kita harus berupaya untuk cegah terjadinya PHK. Apa yang sodara lakukan terus lakuan komunikasi dengan dunia usaha, persiapkan perangkat kebijakan fiskal, untuk cegah PHK. Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap dollar harus kita cegah untuk tidak lebih melemah, harapan saya bisa baik dan stabil.”

Demikian juga IHSG, SBY berharap trennya pada hari terakhir membaik. Untuk itu harus dijaga dengan segala upaya agar tren itu kembali positif.

“Saya pantau sebagian sudah berjalan, sebagian belum dijalankan dengan penuh. Saya juga ingin dalam waktu tiga bulan ini rencana investasi diselesaikan. Banyak rencana investasi karena satu dan lain hal belum terimplementasi padahal itu peluang,” tegas SBY.

Ia meminta, jika kendala investasi itu karena belum adanya kesepakatan antara kementerian dengan investor, maka segera selesaikan.

“Kerjakan di kantor, jangan pulang ke rumah kalau belum selesai,” tuturnya.