Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya telah mengantongi data 40 masid yang disebut telah disusupi paham radikal. Menurut Sandi, pihaknya akan mengarahkan agar kegiatan masjid tak menjerumus ke radikalisme. “Itu kami juga sudah punya datanya di teman-teman Biro Dikmental dan Bazis.
Akan kami arahkan ke kegiatan kami lebih banyak ke sana,” kata Sandiaga di Pulau Untung Jawa, Selasa (5/6/2018). Sandiaga menduga radikalisme muncul dari kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat.
Untuk itu, ia berniat membangun perekonomian di masjid. “Salah satu masalah terjadinya radikalisme adalah ketidakadilan dan paham, believe, yang terus dimasukan ke anak muda, generasi penerus bangsa kita dan mengambil jalan pintas.
Tidak ada cara lain selain pendidikan, kedua berikan kesempatan mereka menjadi pengusaha, dan orang yang sukses dengan program OK OCE,” kata Sandiaga.
Isu masjid radikal di DKI muncul setelah Presiden Joko Widodo mengundang 42 tokoh praktisi sosial, budaya, pendidikan, dan agama untuk berdiskusi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin kemarin. Dalam pertemuan itu, Jokowi dan para tokoh membicarakan mengenai adanya paham radikalisme yang diajarkan di sejumlah masjid di Ibu Kota.
Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra mengungkapkan, awalnya topik tersebut dicetuskan oleh salah satu tamu, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. “Mbak Alissa mengatakan, sekitar 40 masjid yang dia survei di Jakarta itu penceramahnya radikal, dia (masjid-masjid itu) mengajarkan intoleransi dan radikalisme,” ujar Azyumardi, seusai pertemuan.( Kps / IM )
40 Masjid ini adalah Sarang Teroris, bukan hanya Universitas tapi Masjid sekalipun jadi Sarang Teroris, Teroris sama dengan Korupsi sangat subur di Indonesia
hey Sandiaga, berani gak menutup semua Masjid itu ? suatu tantangan tuh buat Loe Sandi
tdk bakal diberi kesempatan klo Ahok dan Jarot yg pegang DKI.