Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UN WTO) Taleb Rifai memuji peran aktif pemerintah Indonesia dalam mendorong kemudahan melakukan perjalanan wisata antarnegara.
Dalam pertemuan dengan para Menteri anggota G20 disepakati untuk melanjutkan program fasilitasi visa dan memperluas ke pendekatan yang lebih komprehensif untuk Travel Facilitation dan adanya kesepakatan untuk membuat rencana kerja dan aksi agar ada perkembangan yang terarah dan terukur.
Selain untuk membangun kerangka kebijakan yang mendukung kebutuhan investasi infrastruktur dan sumber daya manusia menuju pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.
Mari Pangestu menyatakan sebagai negara yang sangat berkepentingan dengan pembangunan kepariwisataan, hasil pertemuan para Menteri T20 di London ini sesuai dengan kebijakan pembangunan kepariwisataan Indonesia yang dijalankan saat ini.
“Namun masih harus dilengkapi dengan rencana tindak yang bisa segera dapat diimplementasikan”, ujarnya.
Dalam pertemuan T20 tampak hadir 11 menteri dan beberapa anggota organisasi internasional yakni UN WTO, WTTC, ICAO, dan OECD.
Topik yang dibahas pada pertemuan kali ini adalah “Advancing the Travel Facilitation” yang merupakan kelanjutan dari deklarasi para pimpinan negara-negara G20 sebelumnya di Los Cabos, Meksiko.
Dalam pertemuan G20 di Los Cabos tahun 2012, Kepala Negara G20 sepakat pembangunan kepariwisataan di negara-negara G20 adalah wahana penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan.
Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memfasilitasi proses visa, mengingat hasil studi UN WTO menunjukkan bahwa proses kemudahan visa di negara-negara G20 dapat menambah 112 juta kedatangan wisatawan internasional di tahun 2015. Yakni, dengan tambahan penerimaan devisa sebesar 206 miliar dolar AS serta menyerap 5,1 juta lapangan kerja di seluruh negara anggota G-20 antara tahun 2013-2015.
Pada pertemuan T20 di London, peserta rapat melaporkan apa yang telah dilakukan secara nasional maupun dalam rangka kerjasama regional sejak pertemuan T20 yang ke-4 di 2012 dalam rangka fasilitasi visa dalam rangka efficient dan secure travel atau memperbaiki efisensi fasilitasi visa tanpa mengurangi aspek keamanan.
Berbagai negara telah menambah visa on arrival, pembebasan visa, pembebasan visa antara negara di suatu kawasan dan penyempurnaan informasi.
Indonesia melaporkan peningkatan jumlah Visa on Arrival, dimulainya autogate untuk mempercepat proses imigrasi; kerja sama di ASEAN dan Travel Facilitation Initiative di APEC.
Selain menghadiri pertemuan para Menteri T20 itu, Mari Pangestu juga menghadiri pameran pariwisata terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin World Tourism Mart yang berlangsung di Gedung Excel hingga 7 November.