Ponsel Korban Pesawat Nyambung !! + Pesawat CASA 212-200 Ditemukan + Lion Air Bantah Pilotnya Nyabu di Udara


Didin menelepon pada pukul 21.20 WIB. “Ada nada sambung dua kali, lalu putus.”

Nasib korban kecelakaan Pesawat Casa 212 yang jatuh di Pegunungan Bohorok, Langkat, Sumatera Utara, hingga kini belum diketahui.

Dua personel Basarnas baru bisa mendekati pesawat hahas itu dengan menggunakan tali dari helikopter. Sayang jarak mereka masih terlalu jauh untuk mengecek kondisi para korban.

Sementara, keluarga 18 orang di dalam pesawat — empat kru dan 14 penumpang- harap-harap cemas menanti hasil evakuasi. Terkait nasib korban, seorang penelepon menghubungi, malam ini. Ia mengaku menghubungi nomor telepon milik korban, dan tersambung.

“Tadi jam 18.30 ada tayangan berita tvOne, wawancara keluarga korban. Bung Rizki (pembaca berita tvOne) menyebutkan nomor, saya catat. Saya iseng menghubungi, dan menyahut,” kata Didin Chaeruddin Syah, Jumat 30 September 2011.

Didin mengaku menelepon pada pukul 21.20 WIB. “Ada nada sambung dua kali, lalu putus,” tambah dia, lalu menyebut nomor telepon yang ia hubungi 085270467xxx. “Mudah-mudahan nomor yang disebutkan tidak salah,” kata dia.

Didin menambahkan, ia berharap keluarga para korban tabah menghadapi cobaan. “Masih ada harapan,” kata dia.

Seperti diketahui, sejak pukul 17.00 Jumat sore, proses pencarian korban dihentikan sementara. Dilanjutkan besok pagi. Jika cuaca mendukung, tim akan mengerahkan helikopter untuk evakuasi.

Pantauan dari udara, pesawat tersebut dalam kondisi tidak terbalik, badan utuh, hidung hancur.

Sebelumnya, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, Bambang Ervan mengatakan pilot pesawat Casa 212 yang jatuh itu berhasil mengontak maskapai NBA. Namun, pesan yang disampaikan tidak jelas. “Informasi yang kami terima dari teman-teman di otoritas bandara, bahwa pilot mengontak maskapai,” kata Bambang.

 

Pesawat CASA 212-200 Ditemukan

Moncong pesawat terlihat hancur. Ujung kedua sayapnya pun patah.

Tim Search and Rescue (SAR) berhasil melihat secara langsung letak jatuhnya pesawat CASA 212-200 di lereng Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Badan pesawat milik PT. Nusantara Buana Air (NBA) ditemukan jatuh di antara rimbunan pepohonan Jumat 30 September 2011.

Pesawat jatuh di 03 derajat 23 menit 80 detik lintang utara dan 09 derajat 80 menit 21 detik bujur timur.

Moncong pesawat terlihat hancur. Kedua sayapnya pun nampak patah. Meski sudah melihat kondisi pesawat, tim tidak dapat melihat satupun penumpang dari pantauan udara.

Tim evakuasi yang menemukan badan pesawat berpenumpang 18 orang itu, belum bisa turun ke lokasi jatuhnya pesawat. Karena kondisi cuaca di lokasi masih buruk. Namun, dipastikan, tim masih terus berusaha untuk turun ke lokasi untuk mengevakuasi.

Pesawat CASA 212-200 jatuh dalam penerbangan dari Bandara Polonia, Medan tujuan Kutacane, Aceh, Kamis, 29 September 2011, pagi.

 

Lion Air Bantah Pilotnya Nyabu di Udara

Maskapai penerbangan Lion Air membantah pilotnya yang memakai shabu-shabu selama penerbangan. Dalam siaran pers yang diterima SP, Jumat (30/9) Direktur Umum Edward Sirait mengatakan, berita terkait yang menyatakan bahwa yang bersangkutan “nyabu di udara” pada prinsipnya tidak mungkin terjadi. Sebab, saat penerbangan akan ada crew lain dan pada saat terbang pun peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan tersebut tidak mungkin lolos dari pemeriksaan X-Ray bandara.

Sementara, berkaitan dengan pemberitaan mengenai kasus tertangkapnya pilot Lion Air karena kasus penggunaan narkoba, Edward menjelaskan bahwa para tersangka yang dimaksud sudah tidak lagi bekerja sebagai pilot Lion Air dan mereka sudah diberhentikan sebelum kasus tersebut terungkap ke publik.

“Alasan pemberhentian pilot tersebut karena sudah menunjukan gejala-gejala ke arah pelaksanaan tugas yang tidak aman dan tidak layak sebagaimana seorang pilot, tersangka juga sering mangkir dari tugasnya sebagai seorang pilot,” jelasnya.

Dalam pemberitaan baru-baru ini diinformasikan, seorang pilot Lion Air Moh Nasri didakwa sebagai pemakai narkoba jenis shabu dan pil ekstasi oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada Selasa (27/9).

Menurut Jaksa penuntut umum Sukanto, SH, terdakwa ditangkap petugas saat pesta shabu-shabu bersama rekannya bernama Imron dan Husni Thamrin co pilot, di apartemen Modern Golf Kota Tangerang di lantai 6 kamar no.7.

Saat petugas menggrebek menemukan pil ektasi di saku bajunya serta shabu-shabu disimpan di dasinya. Menurut terdakwa, ia mengakui pil ekstasi miliknya dan sempat dikantonginya saat terbang ke Surabaya. Untuk barang bukti shabu ia tidak tahu kenapa terselip di dasinya yang biasa dipakai untuk dinas pilot.

Menurut terdakwa ketika akan ia menerbangkan pesawat ke Surabaya ditelpon oleh Husni Thamrin (co pilot) agar mengambil pil ekstasi kepada terdakwa Lidyawati (disidangkan terpisah) di Alfamart Ngelasari yang berlokasi di belakang Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *