Jakarta – Menjelang pembacaan putusan sengketa pemilihan presiden 2014, Aparat Keamanan tidak segan untuk menindak tegas para pelaku kerusuhan, Kamis (21/8). Mereka yang berani melakukan kerusuhan akan ditembak di tempat.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Sutarman di Rupatama Mabes Polri, Selasa (19/8). Polisi akan menggunakan senjata dengan peluru karet jika ada aksi anarkis di gedung MK saat pembacaan putusan sengketa Pilpres 2014.
Penggunaan senjata oleh polisi tentu tidak langsung dilakukan. Tetap ada tahap dan prosedur yang harus dilakukan guna menenangkan aksi kekerasan.
“Kita akan gunakan (step 6) apabila melakukan tindakan-tindakan anarkis. Tetapi, saya berharap tidak ada anrkis itu dan saya berharap juga tidak sampai ke anarkis,” katanya
Pengamanan pun akan dipertebal sehingga susah ditembus. Jika sebelumnya hanya sistem tiga ring di gedung lembaga yang dipimpin Hamdan Zoelva itu, kali ini menjadi empat ring. Personel sudah disiapkan untuk menempati ring empat tersebut..
“Maka mulai tanggal 19 (Agustus) ini kita mempertebal yang kemarin itu (dari) tiga ring. Ring 1 di dalam MK, ring 2 di halaman, ring 3 di jalan (depan MK), dan kita tambah lagi ring keempatnya,” kata Sutarman.
Polri juga sudah menyatakan Siaga 1, mulai 19 Agustus 2014 pukul 00.00. Siaga 1 itu adalah di institusi kepolisian bukan di masyarakat. Artinya, 2/3 personel Polri dalam keadaan siap untuk mengatasi apapun yang terjadi.
“Ini adalah untuk memantau keputusan MK. Jadi, kita siagakan anggota kita. Sebetulnya begitu Siaga 1, masyarakat menjadi lebih tenang,” ungkapnya. Menurutnya, Polri terus melakukan pemantauan kepada massa yang melakukan demonstrasi.
setuju sekali pak Kapolri Sutarman, Pencegahan lebih baik dari pada Mengatasi……dan sangat setuju Siaga 1 Tembak di Tempat bila ada aksi Anarkis….demi Ketenteraman Rakyat Indonesia secara keseluruhan…..dalam hal ini terkesan bahwa Kubu nomor 2 akan tetap Memenangi Pilpres ini…..karena Kubu nomor 2 Tidak Pernah Menurunkan Massa Relawannya maupun Pendukungnya…..Hidup Presiden Jokowi dan JK !!! …..salam 3 Jari…..Hidup Demokrasi…..Hidup Indonesia Baru ….
besok tinggal siap-siap untuk Menyampaikan SAYONARA Prabowo Good Bye, kalau dia ngamuk beserta Antek-anteknya tolong Polisi Kasih Bedil dan kalau perlu di Dor saja, agar Tidak Mengacau Rakyat Indonesia !!!
Bisa jadi juga MK memutuskan SBY diperpanjang masa jabatannya 1 periode ( 5 tahun) lagi.
Wowo KEOK di MK…..hidup Jokowi !!! Presiden Indonesia !!!
Kaga mungkin itu terjadi karena Rakyat Indonesia sudah Tidak Percaya dengan Pemerintahan SBY selama 10 tahun ini karena Tidak Banyak Perubahan yang dilakukannya