POJOK WONG KAMPUNG 001 – “In Dahlan Iskan We Trust”


Bagi yang telah lama mengikuti edisi Indonesia Media, mudah-mudahan sebagian dari anda masih ingat
akan kolom Pojok Wong Kampung yang pernah saya tulis. Artikel terakhir di kolom tersebut muncul di
tahun 2004. Tujuh tahun lamanya kolom ini telah absen di majalah ini. Mengapa? Saya suka menulis,
saya suka berbagi cerita dan opini. Dalam tiap tulisan pasti ada unsur prasangka dan pengaruh dari
lingkungan tempat saya tinggal. Tujuh tahun yang lalu saya menulis dengan latar belakang lingkungan
rumah saya yang telah saya tempati selama bertahun-tahun. Namun kemudian saya pindah rumah.

Di lokasi yang baru ini saya bertemu dengan orang-orang baru, lingkungan yang baru dan mengalami
berbagai pengalaman baru yang merupakaan bagian dari proses aklimatisasi. Saya ingin menulis kembali
dengan pemahaman yang lebih murni terhadap lingkungan tempat tinggal saya yang baru, supaya saya
bisa menulis dengan jujur dan tanpa unsur prasangka dari lingkungan yang lama.

Tujuh tahun yang lalu saya masih tinggal di negeri Paman Sam. Kini saya tinggal di negeri Ibu Pertiwi.
Akan ada perbedaan dalam kolom Pojok Wong Kampung yang baru ini dengan yang lama. Saya tidak
lagi akan menceritakan tingkah-polah para tetangga yang terkadang lucu dan terkadang tragis. Saya akan
menceritakan mengenai hal-hal yang menjadi topik hangat pembicaraan kaum awam di Indonesia terkini
beserta segala opini dan reaksinya.

Mudah-mudahan tulisan saya ini bisa menjadi sumber informasi bagi para pembaca yang ingin tahu
apa yang benar-benar sedang menjadi perhatian di bumi pertiwi: tulisan dari dalam Indonesia untuk
membantu pembaca di luar negeri melihat ibu pertiwi dengan lebih jernih, dan bukannya tulisan orang
Indonesia di luar negeri yang mencoba melihat ibu pertiwi dari kejauhan.

Saya perhatikan di dalam IM ada kolom Dahlan Iskan. Beliau kini adalah Menteri BUMN, mengurusi
berbagai perusahaan milik negara dengan tugas untuk menjadikan semua perusahaan tersebut
beroperasi lebih efisien dan menghasilkan laba. Saya tidak yakin beliau akan ada waktu luang untuk
menyumbangkan tulisannya ke IM saat ini, tapi apabila ada maka alangkah beruntungnya semua pembaca
IM.

Dahlan Iskan yang dikenal masyarakat Indonesia saat ini adalah seorang figur yang bersih dan pekerja
keras. Beliau berprestasi melakukan berbagai terobosan di PLN (Perusahaan Listrik Negara) sehingga
menjadi BUMN yang dinilai sehat dan dirinya menjadi sosok yang dihormati. Saat menjadi Direktur
Utama PLN beliau mencetuskan Gerakan Sehari Sejuta Sambungan. Gerakan ini tidak hanya berhasil
memberantas sebagian besar calo listrik yang seringkali menyusahkan para calon pelanggan listrik,
namun juga mengembalikan kepercayaan masyarakat akan kinerja perusahaan ini.

Mungkin gaya kepemimpinan dan cara kerja Dahlan Iskan perlu diikuti oleh para pejabat negara dan
pemimpin BUMN lainnya. Walaupun bukan seseorang yang berlatar-belakang mengelola perusahaan
energi, beliau sukses memimpin PLN melalui pembenahan sistem manajemen dan administrasi. Beliau
juga memberikan contoh bahwa menjadi pejabat negara artinya pengabdian: selama menjabat sebagai
dirut PLN, beliau tidak pernah mengambil gaji. Alasannya, beliau merasa penghasilannya dari Jawa Pos

sudah mencukupi. Ini merupakan hal yang luar biasa, karena sangat jarang sekali mendengar ada pejabat
negara yang menggunakan kata “penghasilan pribadi” dan “cukup” di dalam kalimat yang sama!

Oleh karena itu adalah sangat tepat apabila saya dedikasikan tulisan pertama kolom Pojok Wong
Kampung yang baru ini bagi Bapak Dahlan Iskan. Di antara nama-nama Gayus Tambunan dan
Nazarudin, Indonesia masih beruntung dan berbangga karena masih ada nama Dahlan Iskan. Kita masih
bisa berharap untuk Indonesia yang lebih baik karena adanya orang-orang seperti beliau. Bagi orang
Indonesia, nama Dahlan Iskan sama artinya dengan kata harapan. Selamat bertugas pak, semoga sehat dan
sukses selalu! (RO/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *