Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar pada Selasa sore, 24 November 2014, kembali rusuh. Kerusuhan dipicu pernyataan Wakil Ketua Umum Theo L. Sambuaga yang menutup rapat. Padahal rapat baru saja dibuka oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono, sepuluh menit sebelumnya.
“Sesuai dengan keputusan yang sudah ditetapkan oleh DPP, segala persiapan sudah selesai, sehingga rapat ditutup,” ujar Theo di hadapan sekitar 40 peserta pleno di kantor DPP Partai Golkar, Selasa, 26 November 2014.
Pernyataan Theo ini sontak mendapat penolakan dari sejumlah peserta Rapat Pleno Golkar. Selain berebut mengajukan interupsi, beberapa peserta juga melempar botol Aqua yang berada di meja masing-masing.
Sambil memegang mikrofon, Theo tetap bertahan dengan keputusannya. Theo, dengan didampingi Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham, tak mengindahkan hujan interupsi dari para peserta. Theo lalu berdiri dan meninggalkan ruangan.
Tak hanya Theo, sejumlah pengurus elite DPP Golkar juga turut meninggalkan ruang pleno. Mereka antara lain Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Sharif Cicip Sutarjo, dan Ketua DPP Rizal Mallarangeng.
bagus sekali dalam satu Partai terjadi Kericuhan dan terbelah menjadi dua kelompok, Lempar Botol Aqua dalam Partai Golkar, membalikkan Meja dalam sidang DPR, inikah cara jkerjanya yang katanya Wakil Rakyat ??? akhirnya dalam KMP akan terus terjadi kericuhan satu dengan lainnya sampai KMP bubar