Pj Babel Suganda Selaraskan Program Pemugaran dengan Tim Konservasi Untar, Stakeholders


Pj Babel Suganda Selaraskan Program Pemugaran dengan Tim Konservasi Untar, Stakeholders

dilaporkan: Setiawan Liu

Bangka, 14 Juli 2023/Indonesia Media – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu melihat prospek pengembangan wisata sejarah khususnya bangunan kolonial paralel dengan kegiatan wisata maritim, budaya, cagar alam, konvensi, agro dan lain sebagainya. Sehingga dalam waktu dekat, Pj memerintah kantor dinas kebudayaan dan pariwisata, serta biro umum untuk mulai buka komunikasi dengan stakeholders konservasi arsitektur. “Terus terang, saya kan masih baru menjabat. Tapi saya sudah minta, agar kepala dinas (kebudayaan dan pariwisata) bersama biro umum untuk penjajakan (komunikasi dengan stakeholders). Sudah ada kajian (dari Tim dosen konservasi arsitektur Untar/Universitas Tarumanagara), kita lempengkan (menyelaraskan kegiatan secara simultan, sinergis) saja,” Suganda Pasaribu mengatakan kepada Redaksi melalui sambungan telepon.

 

Sebelumnya, stakeholders dan Tim Konservasi intens menyuarakan upaya pelestarian bangunan tua bersejarah. Kegiatan wisata akan semakin bervariasi dan banyak pilihan, termasuk fotografi, prewedding dan lain sebagainya. Bangunan kolonial menyimpan kenangan suatu tempat dan menjadi penanda zaman. Tapi fakta di lapangan, banyak bangunan kolonial di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bangka Belitung dirobohkan, diganti, dirusak, atau dibiarkan sehingga tidak tertutup kemungkinan, menjadi hancur. Padahal bila bangunan kolonial dipugar bisa menjadi bangunan yang sangat indah dan menyimpan kenangan. “Kami sudah buka (bangunan kolonial) untuk semua orang. Kalau di Belitung, saya nginap di Rumah Tuan Kuase (Hoofdadministrateur) yang dibangun sekitar tahun 1862. Saya tidak nginap di hotel. Rumah Tuan Kuase, bangunan paling tua di Belitung. Kami perlu ngobrol lagi (dengan pers, tim dosen) sambil kami juga dibantu sehingga tidak ada sumbatan untuk program pemugaran bangunan kolonial di Babel,” kata Suganda Pasaribu.

Menurut salah seorang anggota Komunitas Bangunan Tua di Babel, beberapa bangunan bersejarah di Muntok Kab. Bangka Barat sudah mulai rusak. Sehingga nilainya dikhawatirkan menjadi pudar terutama nuansa dan kenangan terhadap suatu tempat dan masa tertentu kehidupan masyarakat Babel. Di Muntok, Bangka Barat, ada bangunan kolonial yang dibangun pada tahun 1800 sebagai penanda zaman orang-orang Belanda bersekolah. Nama bangunannya European School, dibangun thn 1890 sempat berubah menjadi kindergarten untuk anak-anak keluarga Belanda. “Anak-anak kindergarten Belanda, saat itu bernyanyi hoofd schouders knie en teen. Jika ada warga pribumi yang sekolah bersama anak orang Belanda pada tahun 1800 an, yang tinggal di Muntok, pasti anda akan bersekolah disini,” anggota Komunitas Bangunan Tua di Babel, Retno Imami mengatakan kepada Redaksi. (sl/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *