Penyelam Berpacu Melawan Cuaca Buruk


Tim penyelam yang mengevakuasi jenazah dari Feri Sewol tengah berpacu dengan cuaca buruk untuk menemukan lagi lebih dari 100 jenazah. Data terbaru, jumlah korban tewas mencapai 183 orang dan 119 lainnya belum ditemukan. Jenazah mereka diyakini masih terjebak dalam kapal tenggelam yang terbalik pada 16 April dengan mengangut 476 orang.

Harapan untuk menemukan korban selamat menipis yang membuat para kerabat korban marah dan frustrasi terhadap langkah operasi pemulihan dari Selatan pulau Jindo itu.

Ombak yang tenang dan cuaca yang baik telah membantu tim menyelam dalam beberapa hari terakhir, tetapi kondisi pencarian di dalam feri masih menantang dan penyelamat hanya bisa menemukan sekitar 30 jenazah setiap hari. Sebagian besar penumpang kapal feri Sewol seberat 6.825 ton yang tenggelam adalah 325 siswa SMA yang sekitar 250 di antaranya dikonfirmasi atau diduga tewas.

Pada Kamis (24/4) malam, sekelompok orang tua yang marah menggeruduk kantor Wakil Kepala Penjaga Pantai Korea Selatan di Jindo dan secara kasar menyeret dia ke pelabuhan. Dia ditahan disana hampir semalaman, duduk di tanah bersama dengan Kepala Penjaga Pantai Kim Seok – Kyun dan Menteri Kelautan Lee Ju -Young ketika para kerabat menuduh mereka berbohong mengenai operasi pemulihan dan menuntut untuk membawa lebih banyak personil dan peralatan.

Polisi disitu tidak bergerak untuk mengintervensi dan tiga orang pejabat tersebut juga tidak berusaha melepaskan diri, mencerminkan keengganan untuk memusuhi kerabat dengan cara apapun pada saat meluasnya kemarahan publik atas respon pejabat terhadap bencana itu.

Para keluarga korban mengatakan mereka ingin semua jenazah yang tersisa diambil dari feri sebelum akhir pekan. Permintaan ini sepetinya tidak mungkin dipenuhi, terutama karena cuaca buruk. “Kita tahu bahwa kondisi cuaca akan jauh memburuk dan arus akan menjadi lebih kuat mulai Sabtu ini, “kata seorang juru bicara penjaga pantai ketika konferensi pers.

Sebelumnya penjaga pantai mengatakan peringatan badai bisa dikeluarkan pada Sabtu atau Minggu untuk daerah sekitar lokasi penyelamatan. Tim penyelamat belum menemukan korban selamat sejak 174 orang ditarik ke tempat yang aman pada hari kecelakaan itu.

Penyelam harus bekerja dalam kondisi sulit dan berbahaya lebih dari dua hari untuk masuk ke feri yang tenggelam dan dua hari lagi untuk mengambil jenazah pertama. Banyak kerabat percaya beberapa korban dapat bertahan selama beberapa hari di kantong-kantong udara yang terperangkap, tetapi tewas dalam air dingin karena tidak ada penyelamat yang datang.

Akibatnya beberapa kerabat telah meminta otopsi dilakukan untuk melihat apakah itu akan mungkin untuk menentukan penyebab yang tepat dan waktu kematian korban. Kapten Sewol , Lee Joon – Seok dan 10 awak kapal feri telah ditangkap atas tuduhan mulai dari kelalaian kriminal hingga meninggalkan penumpang.

Kapten kapal nahas itu telah dikritik habis-habisan karena menunda perintah evakuasi sampai feri miring begitu tajam sehingga hampir mustahil untuk menyelamatkan diri. Jaksa telah menggeledah sejumlah perusahaan yang berafiliasi dengan operator feri, yakni Chonghaejin Marine Company, sebagai bagian dari penyelidikan menyeluruh pada manajemen yang korup.

Sebagai bagian dari perluasan penyelidikan mereka, jaksa mengeluarkan larangan perjalanan pada delapan dan mantan eksekutif Korea Register of Shipping, badan yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan sertifikat keamanan laut pada Jumat ini.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *