Penjelasan Lengkap Skenario Pembunuhan 4 Tokoh Indonesia Bisa Diungkap


Pada aksi 21-22 Mei 2019, ada rencana pembunuhan terhadap empat tokoh Indonesia, yakni Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Skenario pembunuhan ini cepat terungkap pihak ke polisian.

Mereka yang berencana membunuh merupakan orang bayaran. Yang mengejutkan, skenario pembunuhan 4 tokoh ini melibatkan seorang perempuan. Berikut penjelasan lengkap polisi soal skenario pembunuhan 4 tokoh Indonesia:

1. Pembunuh Survei Rumah dan Ambil 4 Foto Tokoh

Pihak Kepolisian berhasil menggagalkan rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh Indonesia. Polisi menangkap enam tersangka yang melakukan jual beli senjata api (senpi) ilegal terkait kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta. Para tersangka tersebut ialah HK, AZ, IF, TJ, AD, dan wanita berinisial AF alias Fifi.

Kelompok ini akan menggunakan senjata api ilegal itu untuk membunuh tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei. Mereka pun telah melakukan survei serta mengambil foto 4 tokoh yang dijadikan target penembakan.

“Sudah digambar, di-mapping oleh mereka. Setting-nya negara ini akan goyang, tapi Allah sayang sama negara ini, kami akhirnya mengungkap kasus ini,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Kantor Kemenkopolhukan, Jakarta, Senin (27/5).

2. Ditangkap di Hotel Megaria, Cikini

Para pembunuh ternyata tidak hanya berencana membunuh 4 tokoh Indonesia saja, namun ada satu orang yang berasal dari tokoh lembaga survei. Meski begitu, polisi enggan mengungkap identitas tokoh lembaga survei itu.

“Yang survei saya enggak mau sebut,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan keenam tersangka itu berbeda dengan 2 kelompok yang sebelumnya ditangkap pihak keamanan, yaitu kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi ISIS dan kelompok pemilik senjata api yang ingin menembak massa untuk dijadikan martir.

Kelompok pelaku yang berencana membunuh 4 tokoh nasional terungkap ketika salah satu tersangka ditangkap di Hotel Megaria, Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Mei pukul 11.30 WIB. Petugas menemukan barang bukti senjata api dan kemudian melakukan penelusuran guna meringkus tersangka lainnya.

3. Pembunuh Bayaran

 Keenam tersangka yang merupakan pembunuh bayaran ini memiliki peran beragam. Mereka telah ditangkap di lokasi berbeda pada Selasa 21 Mei hingga Jumat 24 Mei 2019. HK diketahui berperan sebagai pemimpin sekaligus eksekutor dalam kelompok tersebut.

“HK ini perannya adalah leader, mencari senpi, mencari eksekutor, sekaligus menjadi eksekutor, serta pimpin tim turun pada aksi 21 Mei 2019. Jadi tersangka ini ada pada 21 Mei dengan membawa sepucuk senpi revolver taurus,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.

Dari aksinya tersebut, HK menerima uang sebesar Rp 150 juta. Dia berhasil ditangkap di lobi sebuah hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Mei 2019 sekira pukul 13.00 WIB.

Tersangka AZ yang merupakan warga Ciputat, Tangerang Selatan juga memiliki peran sebagai perekrut eksekutor pada kerusuhan 21 Mei. Dia juga berperan sebagai eksekutor. Ia ditangkap pada Selasa (21/5/2019) pukul 13.30 WIB di Terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Sementara tersangka IF yang merupakan warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat hanya berperan sebagai eksekutor. Dari misinya itu, IF diganjar uang Rp 55 juta.

“Tersangka keempat, TJ berperan sebagai eksekutor dan menguasai senpi rakitan laras pendek dan senpi laras panjang. Tersangka ini menerima uang Rp 55 juta,” tutur Iqbal.

Kemudian tersangka AD berperan sebagai pemasok tiga pucuk senjata api rakitan terkait kerusuhan 21 Mei. Dia menjual senpi rakitan meyer, senpi rakitan laras pendek, dan senpi rakitan laras panjang senilai Rp 26,5 juta kepada HK.

“Tersangka keenam, AF berperan sebagai pemilik dan penjual senpi ilegal revolver taurus kepada HK. Ini perempuan. Dia menerima penjualan senpi Rp 55 juta,” kata Iqbal.

Dari penelusuran pihak Kepolisian, untuk membeli senpi ilegal para tersangka menghabiskan dana Rp 150 juta. Ternyata ini dikonversikan dari dolar Singapura.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *