Pendekatan Bisnis APPAKSI untuk Pemenuhan Kebutuhan Pasar 


Pendekatan Bisnis APPAKSI untuk Pemenuhan Kebutuhan Pasar 

dilaporkan: Liu Setiawan

 

 

Jakarta, 20 Agustus 2024/Indonesia Media – Asosiasi Pengusaha dan Pemilik Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI) merencanakan pengembangan dan pendekatan orientasi bisnis yang lebih konkrit untuk memenuhi kebutuhan pasar khususnya jasa konstruksi, mengingat kemajuan teknologi baru pada peralatan. “Semua alat berat (konstruksi) dimiliki para anggota APPAKSI. Ada berbagai jenis dan peran dalam kegiatan konstruksi seperti earth moving, concrete batching plants, crushing dan lain sebagainya,” sekretaris umum APPAKSI, Gatot Sudjito mengatakan kepada Redaksi.

 

Para anggota APPAKSI sudah punya spesialisasi termasuk pekerjaan jembatan, erection beton, transport handling and transport systems, concrete pump, earthmoving dan lain sebagainya. APPAKSI juga terus meningkatkan program kerja untuk meningkatkan daya saing serta inovasi. Berbagai program termasuk pembentukan lembaga sertifikasi profesi. SDM (sumber daya manusia) terutama yang di lapangan bisa mengikuti program pelatihan. “Yang banyak, anggota APPAKSI kelola alat untuk earthmoving atau pekerjaan tanah seperti proyek-proyek di IKN (ibu kota negara di Kalimantan Timur). Kami perlu pengembangan strategi, prospek bisnis para anggota dengan berbagai jenis alat berat yang dimiliki,” kata Gatot Sudjito.

 

Sementara ini, para anggota APPAKSI mengupayakan peningkatan kompetensi operator alat berat dengan jalan sendiri-sendiri. Untuk operator tower crane dengan skala besar, misalkan 400-ton lifting capacity, ada anggota yang mempekerjakan ahlinya dari luar negeri. Ahlinya memberi pelatihan kepada operator asal Indonesia sampai bisa terampil. Tapi untuk skala kecil, misalkan 250-ton lifting capacity, SDM APPAKSI rata-rata sudah punya kompetensi. “Yang juga menjadi perhatian pemerintah, yakni safety (keselamatan) para operator alat berat. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (disingkat Ditjen Binwasnaker & K3) Kementerian Tenaga Kerja. “Tapi pembinaannya harusnya ranah Kementerian PUPR (pekerjaan umum dan perumahan rakyat) sehingga bisa bersinergi juga dengan program kerja APPAKSI. Sampai sekarang, alat berat tipe besar belum terjangkau. Karena agen tunggalnya lebih dominan jual produk dengan terlebih dahulu training tenaga kerja/SDM operator,” kata Gatot Sudjito. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *