Pendaki 7 Puncak Dunia Mahitala Kunjungi Indonesia Media


Broery dan Frans

Glendora , July 21, 20011. /Indonesia Media
Empat orang pendaki yang baru saja turun dari puncak Denali , Alaska,
sempat berkunjung ke kantor Indonesia Media. Mereka terdiri dari
mahasiswa tingkat semester akhir Universitas Parahyangan Bandung,
yaitu; Sofyan Arief Fesa dari Magister Manajemen (28), Frans dari
Akuntansi (25), Broery Andrew Sihombing dari Fisika (22) , dan
Janathan Ginting dari Akuntansi (22).
Pemuda-pemuda energetic ini telah menaklukkan puncak-puncak dunia dari
Puncak Carstenz Pyramid (Irian Jaya),  Puncak Acongua (Argentina),
Puncak Uhuru (Kilimanjaro/Afrika), Puncak Mt.Everest (Nepal/Tibet),
Puncak Elbrus (Rusia), Puncak Vinson Massif (Benua Antartika/Kutub
Selatan), dan terakhir Puncak Denali yang paling dingin di Alaska
(USA). Laporannya dapat diikuti pada terbitan Indonesia Media terbitan
yang lalu (Mid July 2011),…red .
Dari wawancara singkat dengan mereka didapat beberapa hal penting yang
perlu kami ketahui:
Sofyan Arief selaku ketua tim menyirat kebanggaannya sebagai duta
bangsa dapat berkenalan dengan pendaki-pendaki Internasional lainnya
sambil mengenalkan Indonesia kepada dunia, serta mengabarkan bahwa
puncak-puncak di Indonesia juga tidak kalah indahnya, lagi pula wisata

Sofyan-Arief-Fesa

alam di Indonesia juga mempunyai keunikan tersendiri.

Sebagai mahasiswa yang nyambi jadi pengusaha warung makan Sofyan telah
menunjukkan jiwa entrepreneurshipnya yang merupakan motor penggerak
ekonomi.
Broery memberikan tips untuk pendaki gunung pemula, bahwa mendaki
gunung itu sebenarnya tidak berbahaya. Hanya kita harus belajar dan
mengerti disiplinnya, jangan mendaki gunung pakai sandal jepit
istilahnya. Mereka memang sudah belajar mendetail dan boleh dikatakan
professional.
Frans yang mengaku sebagai anak dari Petojo, menjelaskan bahwa
alat-alat pendakian gunung zaman sekarang sudah sangat canggih dari
GPS , alat komunikasi dan perangkat melawan frost bite sudah tersedia,
bahkan sampai persediaan makanannya juga sudah diatur sedemikian rupa
sehingga cocok untuk pendakian.
Dari kunjungan-kunjungan keluar negeri mereka juga belajar , dan
mendapatkan pengetahuan yang menyebabkan mereka selaku anak muda sadar
akan kekurangan-kekurangan yang ada di tanah air saat kini , seperti
Korupsi, Kemacetan lalu lintas, Pendidikan masyarakat, dan masalah
Pencemaran Lingkungan Hidup.Mereka berharap suatu saat mereka mampumembuat Indonesia menjadi lebih baik.

Kedatangan mereka di Los Angeles dikawal oleh senior-seniornya ex
Universitas Parhyangan Bandung yang sudah lama bermukim di California.
Rupanya cinta almamater masih tetap dipegang teguh oleh mereka.

Dari-Kiri-Broery-Frans-Penulis-Janatan-Sofyan-Arief-

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *