Sebuah isu kunci dalam KTT di Durban, Afrika Selatan itu adalah apakah negara-negara industri akan memperpanjang Protokol Kyoto.
Sekitar 200 negara turut serta dalam konferensi PBB tentang perubahan iklim di Afrika Selatan, tetapi hanya ada sedikit rasa optimisme konferensi ini akan menghasilkan rencana komprehensif untuk melawan perubahan iklim global.
Pertemuan selama 12 hari ini dibuka di Durban hari Senin. Sebuah isu kunci adalah apakah negara-negara industri akan memperpanjang Protokol Kyoto, sebuah perjanjian mengikat secara hukum untuk memangkas emisi gas rumah kaca. Perjanjian itu akan kadaluwarsa tahun depan.
Dua penghasil polusi terbesar dunia, Amerika dan Tiongkok, menjadi pusat perhatian dalam hal ini. Amerika mengatakan tidak akan menandatangani perjanjian untuk memangkas emisi gas rumah kaca, kecuali jika beban itu dibagi secara rata dengan negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India dan Brazil.
Tiongkok berpendapat negara-negara industri menyebabkan sebagian besar masalah perubahan iklim dan negara-negara berkembang tidak harus menanggung beban yang sama.
Berbicara dalam upacara pembukaan hari Senin, Presiden Afsel Jacob Zuma mengatakan perbedaan pendapat ini membawa resiko bagi negara-negara berkembang, terutama di Afrika dimana kata Zuma “perubahan iklim adalah urusan hidup atau mati.”