Pidato Ahmadinejad di PBB Lagi-lagi Diboikot


Presiden Iran itu kembali mengecam arogansi Barat dan menyerukan reformasi PBB.

Pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di Sidang Majelis Umum PBB New York, 22 September 2011, membuat telinga para delegasi negara-negara Barat panas. Dapat diduga, delegasi-delegasi tersebut memilihwalkout (keluar) dari ruang sidang. Peristiwa seperti itu sudah beberapa kali terjadi setiap Ahmadinejad berpidato.

Dalam pidato kali ini, dilansir dari laman Press TV,Ahmadinejad kembali mengecam tindakan Barat yang mencampuri urusan negara lain dan mencabut hak-hak mereka dalam menentukan nasib sendiri.

Ahmadinejad mengatakan perdamaian, keadilan dan kebebasan tidak akan pernah tercapai melalui intervensi militer, seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya.

“Nilai-nilai ini hanya akan tercipta dari kemerdekaan dan persamaan hak, empati, serta kerja sama. Bukan melalui manajemen dunia yang salah atau intervensi kekuatan-kekuatan arogan dan amunisi aliansi militer NATO,” kata Ahmadinejad.

“Mereka menganggap diri mereka lebih hebat dan memiliki hak-hak ekslusif dengan tidak menghargai hak negara lain,” tegasnya lagi.

Ahmadinejad yang mengenakan jas tanpa dasi ini, juga mengkritisi pembunuhan terhadap Osama bin Laden oleh AS. Dia mengatakan AS tidak bertindak adil dengan menyatakan seseorang sebagai tersangka tanpa melalui proses hukum sebelumnya.

“Apakah pengadilan terhadap tersangka penyerangan terhadap menara kembar (WTC) telah diketahui?” ujarnya.

Dalam pidatonya tersebut, Ahmadinejad juga menyerukan reformasi struktural di tubuh PBB. Dia mengatakan bahwa PBB, terutama Dewan Keamanan, saat ini telah dikuasai oleh negara-negara pencetus Perang Dunia I dan II, negara-negara yang memperbudak negara lain dan penguasa perekonomian negara yang lebih lemah.

“Kita tidak bisa biarkan PBB yang seharusnya merupakan wadah musyawarah bangsa-bangsa menjadi alat untuk menguasai dunia,” kata Ahmadinejad.

Kekuatan Arogan

Para diplomat negara-negara Barat, di antaranya Amerika Serikat dan Uni Eropa, langsung angkat kaki setelah mendengar Ahmadinejad menyebutkan kata-kata “kekuatan-kekuatan arogan”. Barat menampik semua tuduhan Ahmadinejad dan mengatakan bahwa pemerintahan Iranlah yang justru arogan dengan tidak memedulikan hak-hak demokratis warganya.

“Dia tidak menyebutkan (dalam pidatonya) bahwa Iran memang melakukan pemilu, tapi menekan kebebasan berbicara, dan menyiksa mereka yang menginginkan masa depan yang lebih baik,” kata Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dilansir dari Reuters.

Juru bicara misi AS di PBB, Mark Kornblau, juga bernada serupa. “Ahmadinejad sekali lagi menyampaikan hujatan-hujatan anti-semit yang menjijikkan dan omong kosong teori konspirasi,” kata Kornblau.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *