Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyomenegaskan kembali bahwa tak ada upaya makar terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo seperti yang digembar-gemborkan sebuah pemberitaan.
Jika memang ada upaya makar, Gatot menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terkait dengan gerakan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Gatot dalam talkshow “Rosi” yang ditayangkan langsung oleh Kompas TV, Kamis (4/5/2017) malam.
Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi sebelumnya menanyakan soal aksi unjuk rasa yang diduga ditunggangi aksi makar, serta rayuan terhadap Gatot untuk masuk ke politik praktis.
Mendengar pertanyaan itu, Gatot mengakui bahwa ada pihak yang berusaha untuk menggodanya terjun ke dunia politik.
“Kalau dirayu masuk partai ada, diajak pensiun sama-sama ada,” ujar Gatot.
Mendengar jawaban Gatot, Rosiana Silalahi pun berusaha mendalami apakah ada yang berusaha “menggoda” Gatot lebih dari sekedar terjun ke politik.
“‘Kalau sesuatu terjadi maka Anda pilihan kami’, pernah Anda digoda seperti itu?” tanya Rosi.
“Saya bukan dikatakan digoda ya, tapi yang dikatakan Profesor (Salim Said) tidak semudah itu. Apakah bisa 10 juta demo turunkan Presiden? Enggak bisa. Presiden dipilih secara konstitusi maka diturunkan secara konstitusi pula,” kata Gatot.
Menurut dia, sikapnya tersebut sudah sangat jelas.
“Jadi kalau orang sudah tahu sikap saya, enggak akan ajak saya. Percuma! Orang (sudah) gila, (kalau) ajak-ajak saya,” kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Isu makar sebelumnya merebak di saat aksi unjuk rasa menuntut keadilan dalam kasus penistaan agama yang menyebabkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai terdakwa.
Kepolisian mencium adanya upaya makar dengan menunggangi aksi yang diikuti jutaan orang itu.
Setelah itu, aparat kepolisian pun membawa sejumlah orang yang diduga terkait dengan rencana makar. Mereka di antaranya Sri Bintang Pamungkas, Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, dan RachmawatiSoekarnoputri.
Beberapa lama kemudian, isu makar kembali diangkat ke publik setelah jurnalis asing Allan Nairn menulis sebuah artikel investigasi soal upaya kudeta terhadap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Artikel itu pertama kali muncul di media online Amerika Serikat, the Intercept. Artikel Allan lalu dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia dan dimuat oleh media online Indonesia, Tirto.
Pokok investigasi Allan adalah, ada upaya untuk menggulingkan pemerintahan sah Jokowi-JK oleh kekuatan politik asing yang berkomplot dengan kekuatan politik dalam negeri dan TNI.
Dalam tulisannya, Gatot disebut ikut andil dalam upaya makar terhadap Jokowi.( Kps / IM )
ada unsur Makar sih pak, coba ditinjau hari ini 8 Mei di Pontianak ada Gerakan FPI disana membandel terhadap Aturan yang dikeluarkan Polisi, sebaiknya TNI diterunkan juga disana jangan sampai menunggu Terjadi Perang Saudara diantara FPI dan Penduduk Dayak disana, FPI jelas mau Makar dengan jalan Mengacau di Beberapa tempat di Indonesia jauh dari IbuKota
Bagus lah HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) di Bubarkan oleh Pemerintah hari ini 8 Mei 2017, dinyatakan Mem Bahayakan NKRI, siapa selanjutnya ? FPI kah ?
SEMOGA PAK JENDRAL BENAR SATRYO PRINGGODANI
BETENGI NKRI DAN PANCASILA