Otoritas Bandara Papua Barat Mengerem Kecelakaan Pesawat


MANOKWARI, - Kehadiran kantor Otoritas Bandara di Papua Barat akan menjadi salah satu pengerem tingginya angka kecelakaan pesawat di tanah Papua. Kelaikan fasilitas dan keamanan bandara juga akan lebih diperhatikan.

Demikian bagian sosialisasi Peraturan Menteri Nomor 41 tahun 2011 tentang tata kerja kantor Otoritas Bandara, di hotel Swissbell Manokwari, Jumat (25/11/2011).

Diding Sunardi, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengatakan, tugas otoritas bandara adalah mengawasi hingga menjamin keselamatan serta keamanan penumpang. Otoritas bandara juga bertanggung jawab membina operator dan bandara yang dibawahinya.

“Selain mengawasi, tugas otoritas bandara memastikan keselamatan dan pelaksanaan penerbangan,” kata Diding.

Ada 10 kantor otoritas bandara di Indonesia, dua antaranya di tanah Papua, yakni di Manokwari dan Merauke. Kantor otoritas bandara Manokwari membawahi 39 bandara di Provinsi Papua Barat dan 2 bandara di Biak dan Nabire.

Dari 41 bandara itu, ada 20 bandara umum dan 1 bandara internasional. Kepala Kantor Otoritas Bandara Manokwari Samson Laulang mengatakan, tugas otoritas adalah kepanjangan tangan dari kementerian perhubungan di pusat.

Salah satu kendala menciptakan bandara yang berkualitas dan laik adalah keterbatasan sumber daya manusia yang memahami ilmu kebandaraan ataupun penerbangan. Kurangnya tenaga kerja itu terlihat dari jumlah inspektur penerbangan sekarang ini hanya berkisar 100 orang, sementara jumlah pesawat yang diawasi jumlahnya lebih dari 660 unit.

“Di Indonesia timur, masih kekurangan sumber daya manusia untuk kebandaraan. Akibatnya kualitas bandara di sini masih banyak yang minim,” ujarnya.

Diding menambahkan, tanggung jawab keselamatan penerbangan tidak mutlak hanya dilakukan oleh operator dan maskapai penerbangan. Perilaku baik saat penerbangan harus dilakukan oleh para penumpang agar tak mengganggu operasional pesawat.

Penumpang diminta berperan aktif mendukung keselamatan penerbangan. Sebab, masalah transportasi udara kian komplek, seperti kian banyaknya operator pesawat, rute dan jumlah penumpang kian bertambah, hingga perdagangan bebas dan keterbatasan tenaga kerja yang kompeten.

Penumpang juga bisa menjadi pengawas dengan melaporkan kejadian atau kerusakan yang membuat penerbangannya tidak nyaman.

“Kami sedang membuat database keselamatan bandara yang bida dipakai untuk menampung pengaduan masyarakat terkait kelaikan pesawat dan pelayanan penerbangan. Ini layanan online,” tambahnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *