MISTIK DI BALI


Sementara sang Pandita sibuk membaca doa, para pengunjung duduk menyebar mencari tempat teduh
dibawah pohon —pohon besar yang berada di areal kuburan . Para penabuh gamelang mengiringi
pembacaan doa tersebut. “Keren juga ya , Pemain gamelang itu dari banjar kalian ? “ bisik saya pada
cucu almarhumah, Nyoman . “OO Ndak kita ndak ada pemain gamelang, jadi kita sewa dari Denpasar”
sahut dia.

“O..wao mahal dong” sahut saya. Saya hitung hampir 30 orang penabuh gamelang yang berbaju
seragam orange. “Boleh tahu kira-kira acara ngaben ini abis berapa ?“ Tanya saya pengen tahu…”Hmm
paling murah sich sekitar 20 juta rupiah..kalo semakin tinggi kasta dan kedudukannya bisa habis ratusan
juta..” Mata saya membelalak..”Hah? semahal itu ? ” Saya hitung-hitung kalo gaji Made 1 juta sebulan,
bisa 20 bulan ndak makan utk ngongkosi Ngaben..” Iya ..Liat aja kayak yang ini, kita biasanya harus
sediakan makanan, seragam, baik kebaya, sarung maupun udeng …” Jelas Nyoman.

“ Awas ..ada tahi , pak ..” seorang ibu memperingatkan saya. Saya hampir aja menduduki tahi kerbau,

Patung dewi durga

rupanya banyak sapi yang tidak sopan berak sembarangan di areal pekuburan ini.. Cepat cepat saya
tutupin tahi tersebut dengan pasir. “ Saya pernah lihat leak di situ , mas“ Bisik Nyoman , menunjuk lokasi
tempat tahi kerbau itu. “Hah? leak ? di kuburan ini ? “ tanya saya, seram juga nech…

“Iya , banyak di kampung kita. “ Sekarang gua tambah semangat, “Emangnya kalian tahu siapa yang
punya ilmu Leak ?“ “ Yach tahulah , mas..Kalo siang hari mereka seperti orang biasa, ikut bergaul dengan
orang kampung bahkan ikut datang di acara-acara . Kita pura-pura tidak tahu dan menganggap mereka
seperti orang biasa, karena takut menyinggung mereka. Biasanya kalo bulan purnama mereka suka
kumpul di pura itu tuh..” sahut Nyoman menunjuk pada Pura yang terletak dipintu keluar kuburan.
Saya mengangguk-angguk. “Emangnya mereka bikin apa di kuburan? “ Tanya saya lagi. “Ooo mereka cari
bagian-bagian tubuh dari mayat, sebagai syarat ramuan berganti wujud. Apalagi mayat bayi yang baru
lahir.” “Hmmm “ Aku menggumam, sementara itu diam-diam gua melirik wanita wanita yang duduk
disekeliling saya, jangan-jangan ada Leak yang lagi menyamar.

“Kamu tahu ciri-ciri mereka kayak apa? “ tanya saya. “Oooh biasanya mereka pake sarung dari dada
sampai diatas lutut dan rambutnya dibuka, mukanya juga pucat.” Gua mengangguk angguk, sekali lagi
mata saya scan ke wanita-wanita ini…hhmmm keliatannya tidak ada yang kayak gitu.. aman nech. Saya
pernah ketemu seorang teman di persekutuan doa di konsulat, yang menceritakan pengalamannya
bertemu dengan Leak. Rupanya leak tersebut bekerja di restaurant sebagai waiter, “ Rambutnya
panjang dan pakai sekuntum bunga…matanya selalu menghindar tatapan orang..”

“Leak sembahyang di pura itu ? “ Tanya saya .Nyoman mengangguk “Iya..itu altar untuk Dewi
Durga , istri dari dewa Shiwa. Penganut Leak memuja dewi ini. Saya mengangguk-angguk, teringat
pengalaman saya di kuiil Hindu di Singapore. Waktu itu saya masuk dan melihat patung-patung dewa
dewi yang disembahyangi umat tersebut dan sempat shock melihat sebuah patung yang benar-benar
menyeramkan. Patung dewi itu digambarkan sedang memakan tubuh manusia, kalungnyapun terbuat
dari tengkorak, katanya sich itu adalah patung dewi durga.

“ Pada saat berganti wujud mereka bisa menjelma menjadi apa saja, jadi kera dengan gigi seperti tikus

Prajurit menusuk keris ditubuhnya

besar, kucing, tapi yang paling sering jadi kayak Rangda ( Patung Bali yang bertaring besar ,berlidah
panjang dan berkuku panjang). Yang kotor bagi kita menjadi makanan lezat bagi mereka, makanya
mereka suka makan isi perut orang terutama anak-anak dan bayi bayi. “ Sambung Nyoman.

“ Oo kalo gitu di Makassar juga ada, cuma sebutannya lain. Kita bilang Parakang atau pokpok.”Saya
teringat akan cerita nenek saya waktu dia masih muda, dia sempat mepunyai pembantu yang ternyata
adalah Parakang. Ceritanya begini. Suatu kali mereka mempunyai pembantu baru orang Makassar
yang bernama Minah. Pembantu ini lumayan rajin, namun dia keliatannya paling senang kalo disuruh
membersihkan WC yang buntu. Dia dengan senang hati mendorong kotoran itu dengan sebuah bambu.
Dan memang setiap kali Minah masuk, WC buntu itu bisa jalan lagi, konon kata nenek saya karena
dimakan ama dia…(yang jijik bagi kita sedap bagi mereka).

Suatu malam papa nenek saya bangun untuk kencing. Seperti umumnya rumah jaman dulu di Indo,
WCnya biasanya berdekatan dengan dapur. Namun dia urung masuk ke dapur itu karena mendengar
suara-suara aneh yang mencurigakan. Penasaran dia mengintip dan benar saja, Minah dengan posisi
membelakanginya sedang duduk jongkok diatas sebuah panci besar seperti orang yang mau buang
air besar. Dengan sedikit mengerang dia berkata “Suluko..suluko..(keluar)…” Konon waktu itu dia
melepaskan kepalanya yang terbang dengan isi perutnya. Melihat semua itu oleh papa nenek saya
bolongan tubuhnya ditaburi garam dapur . Singkat cerita parakang ini terbang kembali dan menangis-

RANGDA MELAWAN PRAJURIT ERLANGGA

nangis minta ampun karena kesakitan isi perutnya ndak bisa masuk. Besoknya pembantu tersebut
minta berhenti.

“Jaman sekarang semua bisa dikomersilkan..bahkan ada show yang menampilkan Leak. “ sahut
Nyoman lagi..”Hah? apa penontonya tidak diserang ama si Leak itu? “ Tanya saya. “Ohh ndak..selama
pertunjukkan penonton harus berada didalam lingkaran ygn diberi dupa dan mantra, kalau mereka
keluar dari situ akan diserang..” Wah seru juga nech pikir saya. Tapi terimakasih banyak aku pass deh
kalo nonton show kayak gitu.

Konon nech, Rangda (Ratu Leak ) ini sebenarnya adalah ibunda dari raja Erlangga yang nama aslinya
adalah ratu Mahendratta. Dia mempelajari ilmu hitam dan mencoba menyantet istri kedua raja.

Rangda

Mengetahui hal ini sang Raja menjadi sangat marah dan mengusir ratunya ke hutan. Merasa sakit hati
Rangda mengumpulkan para jin dan setan untuk menyerang pasukan Erlangga. Dengan kemampuan
sihirnya dia menghipnotis prajurit Erlangga supaya bunuh diri dengan cara menghujamkan keris itu
pada tubuh mereka. Beruntung Erlangga dibantu oleh Barong yang memberi kekebalan pada prajurit
itu. Pertunjukkan perang antara Barong (kebaikan ) dan Rangda ( kejahatan ) ini, melibatkan pemain
yang berperan sebagai prajurit Erlangga, yang dalam keadaan trans menikam dirinya dengan keris.

Biasanya mereka tidak akan terluka karena kerasukan. Tapi adakalanya kalau pemain itu lemah dan ilmu
Rangda terlalu kuat, keris itu dapat menembus dan mengakibatkan luka-luka. Kamu bisa melihat drama
pertunjukkan ini dalam tari Barong dan Leak. Rupanya Leak ini sekalipun ditakuti, tapi dirangkul sebagai
bagian dari budaya Bali. Bahkan bagian dari pertunjukkan di pura…Memang Bali menyimpang banyak
misteri.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *