Menlu Tegaskan Indonesia Tidak Akan Pernah Jadi Basis Militer Asing


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, Indonesia tidak dapat dan tidak akan pernah menjadi basis ataupun pangkalan militer negara manapun.

“Secara tegas saya ingin menekankan bahwa sesuai dengan garis dan prinsip politik luar negeri Indonesia, maka wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” terangnya.

Penegasan tersebut menjawab laporan tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengenai “Militer dan Keamanan Pembangunan yang Melibatkan Republik Rakyat Tiongkok 2020” kepada kongres, yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang diincar China untuk menempatkan pangkalan militernya.

Menlu Retno Marsudi mengatakan, pihaknya telah membaca laporan Pentagon  yang disampaikan kepada kongres pada 1 September lalu itu. “Kita membaca laporan Pentagon yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang dianggap RRT sebagai lokasi bagi fasilitasi logistik militer,” katanya dalam keterangan media yang disampaikan secara daring, Jumat (4/9).

 

Dalam laporan setebal 200 halaman tersebut Amerika Serikat menyebutkan RRT berusaha membangun logistik luar negeri yang lebih kuat dan infrastruktur pangkalan untuk memungkinkan Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) memproyeksikan dan mempertahankan kekuatan militer pada jarak yang lebih jauh.

Di luar pangkalannya saat ini di Djibouti, RRT kemungkinan besar sudah mempertimbangkan dan merencanakan fasilitas logistik militer luar negeri tambahan untuk mendukung angkatan laut, udara, dan darat.

RRT kemungkinan telah mempertimbangkan lokasi untuk fasilitas logistik militer PLA di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.

Dalam laporannya Pentagon juga menyebut Strategi RRT termasuk memajukan program modernisasi militer komprehensif yang bertujuan untuk “pada dasarnya” menyelesaikan modernisasi militer pada tahun 2035 dan mengubah PLA menjadi militer “kelas dunia” pada akhir tahun 2049.

Kemampuan dan konsep PLA yang berkembang terus memperkuat kemampuan RRT untuk melawan intervensi musuh di kawasan Indo-Pasifik dan memproyeksikan kekuatan secara global.( SH / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *